TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa Itu Konduksi? Fenomena Penting dalam Fisika Modern

Pasti ketemu di mata pelajaran IPA

ilustrasi konduksi saat membakar sate (pexels.com/Min Ah)

Kalian pasti sering mengalami situasi di mana saat menyentuh benda-benda tertentu merasakan perbedaan suhu yang jelas. Misalnya, ketika menyentuh besi atau kayu. Fenomena ini disebabkan oleh transfer panas dalam benda-benda tersebut.

Nah, salah satu jenis transfer panas disebut sebagai konduksi. Apa itu konduksi? Begini cara kerjanya dan praktik penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Berikut Rumus Perpindahan hingga Contoh Soal!

Apa itu konduksi?

Konduksi adalah satu di antara tiga mekanisme transfer panas. Konduksi terjadi ketika energi panas bergerak dari daerah bersuhu tinggi ke daerah yang lebih rendah di dalam suatu zat atau material.

Ketika dua benda dengan suhu berbeda disentuh, elektron dalam benda yang lebih panas akan bergerak lebih cepat. Proses tersebut akan menghasilkan energi kinetik yang lebih tinggi. Energi ini kemudian akan ditransfer ke elektron di benda yang lebih dingin. Alhasil, terjadi peningkatan suhu pada benda tersebut.

Dilansir Center for Science Education, proses konduksi lebih mudah terjadi dalam zat padat dan cair. Alasannya, partikel benda tersebut lebih dekat satu sama lain dan tingkat transfer energi lebih tinggi.

Bagaimana konduksi bekerja?

ilustrasi merebus air (pexels.com/ Teona Swift)

Untuk memahami bagaimana konduksi bekerja, kita perlu memperhatikan sifat-sifat termal dari suatu zat. Sifat tersebut yaitu konduktivitas termal, kapasitas termal, dan, densitas.

Konduktivitas termal merupakan kemampuan suatu zat atau material untuk menghantarkan panas. Sementara, kapasitas termal merupakan kemampuan suatu zat untuk menampung energi panas. Densitas, di sisi lain, adalah rasio massa benda terhadap volume yang dimilikinya.

Ketika dua benda dengan suhu yang berbeda disentuh, molekul di kedua permukaan akan saling berinteraksi. Molekul dalam benda yang lebih hangat bergetar lebih cepat daripada yang ada di benda yang lebih dingin dan menyebabkan transfer panas melalui konduksi, melansir Let's Talk Science.

Konduktivitas termal yang lebih tinggi pada suatu material akan menghasilkan laju transfer panas yang lebih cepat. Sementara itu, kapasitas termal yang lebih tinggi pada suatu material akan menghasilkan laju transfer panas yang lebih lambat. Densitas yang lebih tinggi pada suatu material juga akan memperlambat laju transfer panas.

Baca Juga: 3 Perbedaan Bioteknologi Konvensional dan Modern, Pahami!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya