TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Fakta Seorang Lucid Dreamer Sejati, sering Deja Vu

Lucid Dreamer, bisa mengendalikan mimpi dan sering Deja Vu

Pixabay/Free-Photos

Pernahkah kamu mendengar sebutan "Lucid Dreamers"? Yup, seseorang yang bisa melakukan lucid dream atau mimpi sadar. Kalau kamu adalah salah satunya, mungkin kamu tidak akan asing dengan hal-hal tidak biasa yang bisa dan sering dialami oleh seorang lucid dreamers sejati. Apa saja faktanya, mari langsung kita simak.

1. Sadar ketika sedang bermimpi

Pixabay/KELLEPICS

Lucid Dreamer akan menyadari ketika ia sedang bermimpi. Lucid dream atau mimpi sadar merupakan sebuah keterampilan yang dapat dipelajari. Sama seperti jenis keterampilan lain, ada orang-orang yang memang dikaruniai bakat bahkan secara tidak sadar, ia menjadi seorang lucid dreamer tanpa dipelajari.

Keuntungan menjadi seorang lucid dreamer adalah jika keterampilan dalam melakukan lucid dream tersebut semakin baik, ia akan dapat dengan mudah mengontrol mimpinya sendiri. Bagaimana seseorang bisa sadar ketika ia sedang bermimpi?

Seorang lucid dreamer akan peka terhadap kejanggalan dengan memperhatikan detail-detail seperti latar tempat dan benda-benda di sekelilingnya serta rasionalitas kejadian itu sendiri. Nah, keterampilan ini dapat kamu pelajari juga, lho.

Baca Juga: Ini 6 Faktor Penentu Kamu Bisa Mengingat Mimpimu

2. Cenderung memiliki porsi ingatan yang seimbang antara mimpi dan kenyataan

Pixabay/sweetlouise

Lucid dreamer biasanya akan memiliki porsi ingatan mimpi yang lebih besar daripada orang normal pada umumnya karena mimpi biasanya dapat diingat ketika seseorang tersadar saat bermimpi.

Menurut studi tentang mimpi (Hobson dan McCarly, 1977) menjelaskan bahwa ingatan sebenarnya juga bisa dilatih dengan menggunakan jurnal mimpi, biasanya untuk keperluan psikoterapi. Untuk memvisualisasikan ingatan tentang mimpi itu sulit, setidaknya 95 persen dari semua mimpi tidak akan diingat karena ingatan jangka pendek diubah oleh otak menjadi ingatan jangka panjang dalam kondisi tidur REM.

3. Sering mengalami sleep paralyzed

thenypost.com

Sleep paralyzed ini sering dianggap sebagai gerbang awal menuju lucid dream. Ketika dalam kondisi hampir terlelap namun kerja otak sebenarnya masih terjaga dan aktif, seseorang itu akan sadar namun tubuhnya tidak dapat digerakkan kemudian kita seakan-akan ditarik sedalam-dalamnya atau seperti sensasi kita dijatuhkan sekuat-kuatnya dan tersedot ke dalam sebuah spiral yang semakin lama semakin sempit dan meruncing.

Sleep paralyzed ini umumnya terjadi berulang-ulang sampai kita benar-benar masuk ke alam bawah sadar kita atau terbangun. Dalam banyak kasus, sleep paralyzed ini juga kerap terjadi setelah kita terbangun dari lucid dream.

4. Bisa mengendalikan mimpi

Pixabay/KELLEPICS

Masih berhubungan dengan kemampuan dan keterampilan dapat menyadari mimpi dan dapat mengingatnya sekaligus, lucid dreamer akan lebih mudah untuk mengendalikan atau mengontrol mimpi mereka sendiri. Keterampilan ini bisa didapat secara tidak sadar karena kebiasaan atau dapat juga dipelajari dari awal sebagaimana lucid dream itu sendiri.

5. Pada level tertentu, bisa sulit membedakan mimpi dan kenyataan

theversed.com

Pada level tertentu, kesulitan dalam membedakan mimpi yang realistis dan kenyataan yang tak terduga (biasanya karena tidak adanya ekspektasi) mungkin saja terjadi, walaupun sangat jarang.

Karena dapat menyadari ketika sedang bermimpi, maka "dunia nyata" bisa saja berubah menjadi ilusi atau memang ilusi sehingga meskipun sedang bermimpi, kejadian tertentu dapat mempengaruhi kita di kenyataan, misalnya ketika kita sedang bermimpi buang air kecil dan ternyata kita benar-benar buang air kecil di tempat tidur.

Bisa juga pada suatu kondisi dan kenyataan tertentu yang hampir tidak diduga, lucid dreamer dapat meyakinkan diri atau menyadarinya sebagai sebuah mimpi. Tenang saja, kejadian seperti ini jarang kok, tapi bukan tidak mungkin.

Baca Juga: Bisa Mengontrol Mimpi, Berikut 7 Fakta Unik Tentang Lucid Dream

Writer

Ulfa Setyaningtyas

IG:ulfasntyas

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya