TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Fakta Penyebab Banjir Makassar dan 6 Kabupaten di Sulawesi Selatan

#BanjirSulawesiSelatan Hujan terparah dalam 5 tahun terakhir

kemkes.go.id

Makassar, IDN Times - Akibat hujan deras disertai angin kencang, Kota Makassar dan enam kabupaten di Sulawesi Selatan dilanda banjir sejak hari Selasa, tanggal 22 Januari 2019. Tak tanggung-tanggung, banjir ini mampu menyeret rumah dan jembatan. Akibatnya, warga harus mengungsi ke area yang lebih aman. Sebenarnya, apa sih penyebab banjir Makassar tersebut? Kenapa dampaknya bisa sangat besar? Berikut penjelasannya menurut ahli.

1. Banjir parah terjadi di Kota Makassar dan enam kabupaten di Sulawesi Selatan

IDN Times / Aan Pranata

Akibat curah hujan yang tinggi, Kota Makassar dilanda banjir. Adapun, Kelurahan Paccerakkang menjadi area yang paling parah terkena dampaknya. Ketinggian airnya mencapai dada orang dewasa. Sementara, enam kabupaten di Sulawesi Selatan yang berdampak, antara lain Gowa, Takalar, Jeneponto, Maros, Pangkep, dan Barru.

2. Secara umum, Kota Makassar sedang dalam musim hujan dengan rata-rata curah hujan dari tahun ke tahun adalah 256.08 mm per bulan

Unsplash/Jessica Knowlden

Namun untuk beberapa hari yang lalu saja, curah hujannya terbilang lebih tinggi dari biasanya. Dilansir dari Badan Pusat Statistika Kota Makassar, biasanya Kota Makassar mengalami musim hujan pada November–April dan musim kemarau pada Mei–Oktober. Adapun, curah hujan rata-rata tahunannya sekitar 256.08 mm/bulan.

Baca Juga: Banjir Sulsel- Siaga, Pintu Air Waduk Bili-Bili Terus Dibuka

3. Banjir ini disebabkan curah hujan yang tinggi akibat cuaca ekstrem

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Pada Selasa, 22 Januari 2019 pukul 00.30 WITA, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar merilis potensi curah hujan lebat terjadi di Kota Makassar dan sekitarnya, seperti Barru, Parepare, Pangkep, Watansoppeng, Sungguminasa, Maros, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, dan Sinjai.

4. Skala hujan Makassar dan sekitarnya antara 57 mm hingga 83 mm yang berarti berada di kategori sedang dan berat

Unsplash/Fabio Neo Amato

Adapun, air hujan yang tak diimbangi dengan sistem drainase yang baik bisa menyebabkan air menggenang di daratan. Sebagai gambaran, jika curah hujan 1 mm jatuh ada area seluas 1 m persegi (air tersebut tidak mengalir, meresap, atau pun menguap), volume air yang akan tertampung adalah sebanyak 1 liter. Kota Makassar sendiri memiliki luas wilayah 1.993.000.000 meter persegi.

Dilansir dari AccuWeather, berikut curah hujan Kota Makassar:

  • Senin, 21 Januari 2019: 84 mm/167,412 miliar liter
  • Selasa, 22 Januari 2019: 43 mm/85,699 miliar liter

5. Selain curah hujan, banjir disebabkan oleh air kiriman dari pegunungan Bawakaraeng

littlenomadid.com

Air kiriman ini mengalir ke sungai-sungai di enam kabupaten tersebut, hingga akhirnya meluap. Bahkan, sebuah jembatan dekat Bendungan Bili-bili, Kabupaten Gowa roboh akibat diterjang arus Sungai Jeneberang. Airnya sendiri berasal dari pegunungan Bawakaraeng.

Adapun, ketinggian air di Bendungan Bili-bili sudah di ambang batas, yaitu 103 meter. Tak hanya itu, jembatan kembar antara Makassar dan Kabupaten bagian selatan Sulsel sempat ditutup karena bergoyang.

6. Curah hujan yang tinggi disebabkan oleh distribusi awan hujan yang lebih intens

unsplash.com/Eddi Aguirre

 ”Kondisi ini adalah pengaruh secara tidak langsung dari adanya daerah tekanan rendah di wilayah Laut Timur. Ini yang memicu kondisi distribusi awan yang saat ini tumbuh lebih intens di Selat Makassar. Sehingga, hujan mendominasi di pesisir barat Sulawesi Selatan dan pesisir selatan Sulawesi Selatan.” Menurut pernyataan Siswanto, Kasubbid Pelayanan Jasa BMKG Wilayah IV Kota Makassar, dalam interview-nya dengan IDN Times.

Selain itu, Siswanto menyampaikan bahwa curah hujan yang kuat disebabkan oleh massa udara yang cukup kuat diikuti oleh arah dan kecepatan angin, yang bahkan hari ini mencapai 32 knot. Padahal, rata-rata kecepatan angin biasanya hanya 5,2 knot. Terakhir, Siswanto menyampaikan bahwa curah hujan tahun ini adalah yang paling parah dari lima tahun terakhir.

Baca Juga: Sulsel Dilanda Banjir, Suplai Air Bersih untuk Warga Terhenti

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya