TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kenali Efek Barnum, Kondisi Psikologis yang Bikin Kamu Percaya Ramalan

Jangan asal percaya ramalan, ya!

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Teori Barnum dikenalkan pertama kali oleh P.T. Barnum. Seorang enternainer terkenal di abad ke-19, yang kemudian dikembangkan oleh Paul Meehl pada tahun 1956, seorang psikologis klinis Amerika.

Teori Barnum secara resmi dikembangkan lebih lanjut oleh Prof. Bertarm R. dengan melakan eksperimen menggunakan tes kepribadian. Lalu, apa yang dimaksud dengan barnum effect?

1. Apa itu Barnum Effect? 

Pexels.com/Public Domain Pictures

Barnum effect atau dikenal juga sebagai Efek Forer adalah kondisi psikologis ketika kamu meyakini suatu deskripsi ditujukan hanya untukmu secara personal. Terlepas dari informasi tersebut memang benar, deskripsi itu sebetulnya juga ditujukan secara general kepada semua orang.

Barnum effect akan sangat maksimal saat digunakan dengan kalimat-kalimat positif. Karena setiap orang akan lebih menerima frasa dalam kalimat positif. Sehingga, sering kali frasa-frasa negatif diimbangi dengan frasa positif seperti kalimat berikut; "Meski kamu memiliki kelemahan kamu selalu bisa mengatasinya dengan baik."

Baca Juga: Jangan Menggantungkan Hidupmu pada Ramalan, Ini 5 Alasan Logisnya!

2. Bagaimana efek barnum terjadi? 

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Barnum effect terjadi ketika kamu mempercayai semacam ramalan tentang dirimu. Sebut saja ramalan zodiak atau golongan darah dengan mengaitkan karakteristik tertentu. Seperti yang dikutip dari Encyclopedia Britannica, yang di mana pada dasarnya para peramal mencoba memanfaatkan sebuah deskripsi untuk membuat setiap orang merasa spesial.

Seperti yang ditulis oleh Barry dalam penelitiannya, “Otak anda memiliki kecenderungan untuk mengaitkan hal-hal umum menjadi sesuatu yang personal. Otak anda juga secara sadar membuang informasi-informasi yang dirasa tidak cocok.”

3. Bagaimana efek barnum mempengaruhi kepribadian seseorang? 

Pexels.com/Anastasia Shuraeva

Sebagai contoh, ketika seseorang menerima sebuah ramalan mengenai kepribadian orang berzodiak Z yang dijelaskan sebagai pribadi yang ramah dan penyabar. Namun, di kemudian hari mereka menemukan deskripsi yang sangat berbeda dengan yang ia baca sebelumnya, maka mereka cenderung akan menepis hal tersebut.

Contoh lain, tertulis semacam saran kecocokan dalam sebuah hubungan. Mereka yang berzodiak Aries akan cocok dengan mereka yang berzodiak Scorpio. Orang dengan zodiak Taurus dikenal dengan orang yang setia, tangguh dan semacamnya.

Kondisi di saat kamu mencocokkan dan meyakini bahwa hal itu benar sesuai dengan kepribadian yang kamu rasakan, adalah contoh dari adanya efek barnum. Terlepas itu memang benar, deskripsi tersebut sebetulnya juga akan kamu temui dalam orang dengan zodiak Sagitarius, Cancer atau lain sebagainya.

4. Lantas, seperti apa contoh kalimat yang mengandung efek barnum? 

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Mengutip dari Department Psychology California State University yang dilansir klik dokter, ada sejumlah kalimat yang seakan-akan ditujukan secara personal hanya kepada kamu. Seperti:

“Anda tidak akan mudah percaya kepada orang lain bila tidak ada buktinya,”

“Anda cenderung kritis kepada diri sendiri”

Anda kadang ragu apakah anda membuat keputusan yang tepat atau tidak”

“Anda kadang ektrovert dan mudah bergaul, tapi anda bisa juga menjadi introvert dan suka menyendiri”

“Anda punya banyak potensi yang belum digali”

“Anda menyukai sesuatu yang variatif daripada rutinitas yang statis,”

“Meskipun punya kelemahan, anda selalu berusaha mengatasinya,”

Tanpa disadari, frasa-frasa di atas sebetulnya merupakan kondisi yang general. Frasa-frasa tersebut berlaku umum pada banyak orang tergantung kondisi dan situasi seperti apa itu akan terjadi.

Baca Juga: Sejarah 8 Eksperimen Tak Manusiawi, demi Ilmu Psikologi

Verified Writer

Alphabet stories

Hanya mencoba menguraikan isi kepala.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya