Kapan El Nino Datang ke Indonesia? Ini Puncak Terpanasnya

Musim kemarau jadi lebih cepat datang

Peringatan musim kemarau datang lebih awal diungkapkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Dengan adanya peringatan ini, kita harus siap menghadapi hawa panas lebih cepat dan risiko kekeringan yang cukup tinggi.

Prediksi BMKG, curah hujan akan normal hingga lebih kering dibandingkan biasanya. Fenomena ini berhubungan dengan El Nino.

Jika memang akan datang lebih awal dari biasanya, kapan El Nino datang ke Indonesia? Yuk, simak penjelasannya di sini!

Apa itu El Nino?

Kapan El Nino Datang ke Indonesia? Ini Puncak Terpanasnyailustrasi cuaca panas dan kering (unsplash.com/Tati y Adri)

Sebelum menjawab pertanyaan "kapan El Nino datang ke Indonesia?" Hal yang gak kalah penting adalah memahami fase El Nino. Supaya, kamu paham apa itu El Nino dan bagaimana prosesnya.

Dilansir BMKG, El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan lebih tinggi dari kondisi normal yang biasa terjadi.

Akibatnya, kekeringan di beberapa daerah sangat mungkin terjadi di Indonesia. Sebab, curah hujan berkurang. 

El Nino berbeda dengan La Nina. Kebalikannya El Nino, La Nina adalah Suhu Muka Laut (SML) yang mengalami pendinginan di bawah kondisi normal. Tempat terjadi SML masih sama dengan La Nina, yakni di Samudera Pasifik bagian tengah.

Pertumbuhan awan berkurang, sehingga curah hujan meningkat di sebagian besar wilayah di Indonesia. 

Nah, pada tahun 2023 ini, BMKG memprediksi fase El Nino lebih awal datang ke Indonesia. Masyarakat pun diharapkan waspada karena muncul potensi kekeringan dan suhu panas. 

Kapan El Nino datang ke Indonesia?

Kapan El Nino Datang ke Indonesia? Ini Puncak Terpanasnyailustrasi cuaca panas (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Peringatan BMKG memunculkan pertanyaan lanjutan, "lantas, kapan El Nino datang ke Indonesia?"

Diperkirakan sekitar 41% wilayah di Indonesia akan mengalami El Nino lebih cepat dari biasanya. Sementara itu, 29% wilayah akan mengalami fase tersebut secara normal.

Uniknya, 14 wilayah akan mengalami kemunduran musim kemarau (fase El Nino). Dilansir BMKG, El Nino bisa mulai dirasakan sejak bulan April. Wilayah yang mengalaminya adalah Bali, NTB, NTT, sebagian besar Jawa Timur.

Sedangkan wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah, sebagian besar Jawa Barat, sebagian besar Banten, sebagian Pulau Sumatra bagian selatan, Papua bagian selatan akan mengalami El Nino pada bulan Mei ini. 

Kemudian wilayah seperti Jakarta, sebagian kecil Pulau Jawa, sebagian besar Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, sebagian besar Riau, sebagian besar Sumatra Barat, sebagian Pulau Kalimantan bagian selatan, dan sebagian besar Pulau Sulawesi bagian utara menghadapi El Nino pada bulan Juni nanti. 

Baca Juga: Apa Itu El Nino? Ini Penyebab dan Dampaknya bagi Kehidupan

Puncak terpanas di Indonesia yang harus diwaspadai

Kapan El Nino Datang ke Indonesia? Ini Puncak Terpanasnyailustrasi cuaca panas (pexels.com/Pixabay)

Prediksi kapan El Nino datang ke Indonesia dari peneliti ini agak berbeda. Beberapa waktu lalu, peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, Eddy Hermawan memberikan prediksi kapan El Nino datang ke Indonesia dengan model ENSO.

Berdasarkan model tersebut, El Nino masih di batas normal pada bulan Mei, Juni, dan Juli 2023. Pada bulan Mei, beberapa wilayah di Indonesia masih mengalami hujan intensitas rendah. Namun, ada juga wilayah dengan curah hujan tinggi. 

El Nino masih tergolong normal hingga bulan Mei-Juni 2023. Akan tetapi, kondisinya akan makin berkembang dari bulan Juli-Agustus 2023 nanti. Dilansir BRIN, bulan Juni, Agustus, dan September 2023 diprediksi sebagai masa puncak El Nino yang panas.

Sifat El Nino masih belum bisa terdeteksi sampai detik ini. Apakah El Nino bersifat kuat, sedang, atau lemah.

Meski demikian, kita harus bersiap dan selalu menjaga diri. Pastikan air bersih tersedia dan sumber mata air masih cukup banyak. Supaya, risiko kekeringan dapat diminimalisir.

Kapan El Nino datang ke Indonesia sudah diprediksi oleh para peneliti. Kita harus lebih berhati-hati di periode Mei sampai Agustus 2023. Meski masa puncaknya masih bulan Agustus, tapi suhu panas sudah dirasakan sejak bulan April dan Mei ini.

Yuk, jaga diri dan jaga lingkungan sekitar!

Baca Juga: Kenapa Awan Bisa Melayang Padahal Beratnya Capai Ratusan Ton?

Topik:

  • Ana Widiawati
  • Addina Zulfa Fa'izah
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya