Mengapa Gempa Turki Begitu Dahsyat dan Mematikan? Ini Penyebabnya

Ada pengaruh dari lempeng tektonik raksasa ini

Gempa yang melanda Turki dan Suriah disebut sebagai gempa terdahsyat selama 100 tahun terakhir. Gempa dilaporkan terjadi pada Senin (6/2). Hingga hari ini, gempa berkekuatan magnitudo 7,8 itu telah menewaskan lebih dari 7.800 korban jiwa.

Sejak hari Senin, beredar video yang menunjukan bangunan bertingkat di Turki yang roboh dan rata dengan tanah. Banyak apartemen belasan lantai runtuh seketika.

Lantas, mengapa gempa Turki begitu dahsyat dan mematikan? Apa faktor yang menyebabkan gempa Turki begitu merusak dan memakan banyak korban jiwa?

Ternyata, ada penjelasan ilmiah yang menerangkan tentang penyebab gempa sangat mematikan. Simak penjelasannya di bawah, ya.

Mengapa gempa Turki begitu dahsyat dan mematikan?

Mengapa Gempa Turki Begitu Dahsyat dan Mematikan? Ini Penyebabnyailustrasi gempa (freepik.com/wirestock)

Berdasarkan laporan US Geological Survey, gempa Turki melanda wilayah Nurdagi pada pagi hari pukul 04.17 waktu setempat. Kekuatan magnitudo 7,8 dirasakan sampai negara tetangga seperti Israel, Lebanon, dan Siprus.

Setelah gempa pertama, gempa susulan terjadi beberapa kali, tapi dengan kekuatan ringan. Melansir Reuters, kepala Institut Pengurangan Risiko dan Bencana University College London, Joanna Faure Walker, mengungkapkan gempa Turki melepaskan energi 250 kali. Intensitas ini lebih banyak dibandingkan gempa M 6,2 di Italia yang terjadi pada 2016.

Dampak gempa pun tidak main-main. Terlihat banyak bangunan bertingkat di Turki yang roboh dan hancur menjadi reruntuhan kecil. Wilayah di Turki yang terdampak gempa tampak rata dengan tanah.

Gempa Turki yang mematikan dan merusak ternyata berhubungan dengan patahan lempeng di area yang dangkal. Kedalamannya hanya 18 km dari bawah permukaan bumi, tepatnya di lempeng Anatolia Timur. Alhasil, permukaan bumi bergerak lebih intens sehingga banyak bangunan runtuh.

Gempa Turki pada Senin lalu terjadi pada sepanjang patahan Anatolia Timur, yakni perbatasan lempeng Anatolia dan Arab. Lempeng ini melintas dari Turki Timur ke Mediterania. Sehingga, terjadilah patahan strike-slip, yaitu dua lempeng tektonik melewati satu sama lain secara horizontal. Wilayah ini juga area yang aktif secara seismik. 

Inilah jawaban atas pertanyaan mengapa gempa Turki begitu dahsyat dan mematikan.

Dilansir American Scientific, letak Turki sendiri juga diapit lempeng tektonik besar. Jadi, anak benua Arab mendorong ke utara. Akibatnya, Turki terdorong ke utara melawan batas tetap Eropa utara.

Posisi Turki terjepit ke barat. Lokasinya tumpang tindih antara Mediterania dan bawah Kreta di zona subduksi. Kondisi ini mirip dengan gempa yang terjadi di Jepang.

Turki juga berada di salah satu zona gempa paling aktif di dunia. Pada 1999, Turki pernah dilanda gempa yang menewaskan lebih dari 17.000 jiwa.

Baca Juga: Bantu Korban Gempa, Unhas Berangkatkan Tim Dokter ke Turki

Faktor lain yang menyebabkan gempa Turki sangat merusak

Mengapa Gempa Turki Begitu Dahsyat dan Mematikan? Ini Penyebabnyailustrasi gempa (pixabay.com/ds_30)

Alasan lain mengapa gempa Turki begitu dahsyat dan mematikan adalah gempa melanda wilayah padat penduduk. Apalagi, gempa terjadi pada pagi hari ketika banyak orang masih dalam keadaan terlelap. Akibatnya, banyak orang tertimbun reruntuhan bangunan karena tak sempat menyelamatkan diri.

Di sisi lain, Turki berada di zona gempa paling aktif di dunia. Dilansir Smithsonian Magazine, Turki mengalami 33.000 gempa pada tahun 2020. Bahkan, 332 gempa tercatat sebagai gempa dengan kekuatan cukup tinggi, yakni M 4,0.

Secara geografis, Turki menjadi tempat pertemuan tiga lempeng tektonik sekaligus. Turki sendiri punya riwayat mengalami gempa dengan skala cukup besar pada tahun 1939. Waktu itu, Turki juga diguncang gempa magnitudo 7,8. 

Itulah alasan mengapa gempa Turki begitu dahsyat dan mematikan. Sampai detik ini, banyak pihak yang masih terus mencari korban yang belum ditemukan. 

Baca Juga: Turki dan Suriah Diguncang Gempa, Jokowi Turut Berduka 

Topik:

  • Ana Widiawati
  • Addina Zulfa Fa'izah

Berita Terkini Lainnya