Ini Alasan Ilmiah Kenapa Masih Sedikit Perempuan yang Menjadi Ilmuwan

#SainSeru Berdasarkan alasan psikologis lho

Jika kita diminta untuk menyebutkan ilmuwan-ilmuwan hebat dunia, sebagian besar dari nama-nama itu didominasi oleh ilmuwan laki-laki. Mulai dari era Isaac Newton, Albert Einstein, hingga Steven Hawking. Nama ilmuwan perempuan hampir tidak terdengar.

Lalu, apa sebabnya? Melansir sciencealert.com dan futurism.com, faktor psikologi jadi alasan paling kuat mengapa masih sedikit ilmuwan perempuan di dunia.

1. Perempuan lebih pesimis dari pada laki-laki

Ini Alasan Ilmiah Kenapa Masih Sedikit Perempuan yang Menjadi Ilmuwandangerous.com

Sebuah penelitian terbaru melibatkan 202 mahasiswa yang sedang mengikuti seminar psikologi di Universitas Arizona, Amerika Serikat menemukan fakta bahwa mahasiswa laki-laki merasa dirinya lebih pintar dibandingkan dengan mahasiswa perempuan.

Di sisi lain, penelitian menemukan bahwa perempuan justru pesimis dengan kemampuannya padahal nilai pelajaran yang mereka dapat tidaklah buruk. Temuan ini didukung oleh 20 jurnal ilmiah lainnya yang juga mengatakan bahwa mahasiswa laki-laki memiliki self-estimeted intellegence yang tinggi, sedangkan perempuan cenderung lebih pesimis.

2. Laki-laki cenderung lebih aktif dan narsis

Ini Alasan Ilmiah Kenapa Masih Sedikit Perempuan yang Menjadi Ilmuwanmindhealthdevelopment.com

Penelitian ini juga meminta para mahasiswa peserta seminar psikologi Universitas Arizona untuk membandingkan dirinya dengan mahasiswa lain. Mahasiswa laki-laki menganggap dirinya lebih pandai dibandingkan sebagian besar teman sekelasnya. Hasil ini menunjukkan bahwa mahasiswa perempuan memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah terhadap kemampuan intelektual mereka. Belum jelas mengapa laki-laki cenderung lebih narsis khususnya dalam hal pelajaran sains, teknologi, mesin dan matematika, tetapi ada beberapa teori yang membahas mengenai hal ini.

Ilana Seidel Horn, profesor matematika dari Vanderbilt University mengatakan bahwa wanita akan menganggap dirinya mengetahui sesuatu hal hanya jika mereka benar-benar mengetahui hal tersebut secara mendalam, sedangkan laki-laki lebih mudah mengatakan "tahu" walaupun sebenarnya mereka tidak benar-benar memahami mengenai suatu hal tersebut. Faktor lainnya, bisa saja karena dipenggaruhi oleh teknik pembelajaran di kelas yang kurang baik.

3. Faktor psikologi jadi penyumbang terbesar

Ini Alasan Ilmiah Kenapa Masih Sedikit Perempuan yang Menjadi Ilmuwanrosangelamourapedro.com

Pada intinya, riset-riset yang meneliti tentang hal ini menyimpulkan bahwa tingkat kepercayaan diri berkorelasi dengan tingkat partisipasi mahasiswa di kelas yang akhirnya berdampak pada motivasi belajar yang kuat. Pesimistis membuat mahasiswa perempuan lebih pasif dan jarang terlibat dalam kepemimpinan di kelas.

Maka dari itu, tidak salah jika stereotype negatif tentang kemampuan perempuan di bidang sains, teknologi, mesin dan matematika ikut berpengaruh terhadap kemampuan intelektual dan karier mereka di bidang tersebut. Ada kemungkinan pengaruh psikologi yang dialami mahasiswa perempuan ini menyebabkan tidak banyak kaum perempuan yang berkiprah di dunia sains atau berkarier sebagai seorang ilmuwan.

Sudah jelas bahwa faktor psikologi berperan vital dalam proses belajar, khususnya di bidang sain, teknologi, mesin, dan matematika. Meski seseorang itu cerdas, tapi kepercayaan dirinya rendah, maka ia akan tertinggal di belakang orang yang punya kepercayaan diri yang tinggi. Oleh karena itu, kemampuan intelektual dan rasa optimis harus berjalan secara beriringan agar mencapai hasil yang maksimal.

Andes Septa Photo Verified Writer Andes Septa

The Second of Me

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya