7 Fakta Micro Plastik, Musuh Manusia dan Planet Bumi

Seberapa jauh yang kamu tahu tentang micro plastik?

Dilansir Science Daily, beberapa waktu yang lalu mahasiswa PhD di Royal Netherlands Institute for Sea Research (NIOZ), Maaike Goudriaan telah menemukan bakteri yang bisa memakan plastik. Bakteri tersebut adalah Rhodococcus ruber.

Rhodococcus ruber yang diisolasi dari sampel air laut ternyata mampu mengubah plastik menjadi CO2 dan material lain yang lebih tidak berbahaya. Sesungguhnya ini adalah kabar baik. Karena plastik yang susah dihilangkan dari lingkungan bisa terurai menjadi zat yang lebih aman. Namun, benarkah demikian?

Rupanya beberapa ilmuwan memberikan pendapat yang berbeda. Bakteri pemakan plastik ini hanya menjelaskan kemana perginya plastik dan mikro plastik yang selama ini terbawa aliran air menuju ke lautan. Namun bakteri ini belum menjadi solusi mengenai masalah sesungguhnya yang dialami Bumi. Hal ini disebabkan bakteri hanya memproses sekitar 1-2 persen mikro plastik di laut, sisanya masih menjadi masalah.

Sebenarnya, apa sih mikro plastik itu, dan bagaimana pengaruhnya terhadap manusia serta lingkungan? Berikut ini beberapa fakta yang bisa kamu jadikan pelajaran untuk lebih menghemat penggunaan plastik. Simak ya!

1. Apa sih mikro plastik itu?

7 Fakta Micro Plastik, Musuh Manusia dan Planet BumiIlustrasi sampah plastik (pexels.com/Magda Ehlers)

Plastik adalah sebutan untuk polimer hasil pengolahan minyak bumi. Plastik yang kita pakai selama ini terbuat dari berbagai macam senyawa polimer seperti Polyethylene Terephthalate (PET), High Density Polyethylene (HDPE), Low Density Polyethylene (LDPE), ataupun Polypropylene (PP). Tentunya penggunaan jenis plastik ini sesuai dengan tujuannya.

Polyethylene Terephthalate (PET) biasa digunakan untuk botol minum sekali pakai. High Density Polyethylene (HDPE) digunakan untuk botol shampo atau sabun. Low Density Polyethylene (LDPE) untuk plastik kresek. Serta Polypropylene (PP) cukup kuat terhadap suhu panas sehingga biasa digunakan untuk kotak makan atau botol minuman.

Bagaimana dengan mikro plastik? Secara umum mikro plastik berarti plastik yang berukuran mikro. Artinya plastik ini memiliki ukuran kurang dari 5 mili meter.

Mikro plastik terdiri dari dua jenis. Mikro plastik primer artinya adalah plastik yang sejak awal ukurannya memang sudah mikro, contohnya Polyethylene microbeads yang dipakai untuk produk kecantikan. Sedangkan mikro plastik sekunder adalah plastik yang berukuran mikro akibat pecahan atau penguraian plastik yang ukurannya lebih besar. Penguraian plastik ini biasanya dibantu oleh sinar ultra violet dari matahari.

 

 

2. Apa bahaya dari mikro plastik

7 Fakta Micro Plastik, Musuh Manusia dan Planet BumiTempat pembuangan sampah (pexels.com/Tom Fisk)

Sebelum mengenal suatu hal dengan baik, manusia cenderung menganggapnya berbahaya. Plastik sendiri belum lama ditemukan. Namun karena manfaatnya yang sangat besar, penggunaan plastik sudah sulit untuk dikendalikan.

Masalah utama dari limbah plastik adalah sifatnya yang sukar diuraikan. Artinya, butuh waktu yang lama untuk mengubah senyawa polimer ini menjadi senyawa lain yang bisa dimanfaatkan mahluk hidup dengan aman.

Ketika plastik sudah mereduksi menjadi mikro plastik, sifatnya masih susah diuraikan. Mikro plastik ini justru lebih berbahaya karena pepindahannya yang sukar terdeteksi sebab tidak bisa dilihat dengan mata kepala manusia. Mikro plastik bisa saja masuk ke sumber air, terbang di udara kemudian masuk ke tubuh manusia.

Hingga saat ini tubuh manusia belum beradaptasi dengan mikro plastik. Artinya mikro plastik ini tidak bisa dicerna oleh tubuh. Partikel yang tidak bisa dicerna harusnya memiliki batas tertentu untuk masuk ke tubuh. Jika berlebihan tentu efeknya tidak baik bagi kesehatan.

Selain itu dalam mikro plastik terkandung berbagai zat aditif yang juga berbahaya bagi manusia. Bukan hanya itu, penelitian terbaru bahkan menyatakan bahwa mikro plastik merupakan rumah yang nyaman bagi para bakteri dan virus. Serem ya?

 

3. Mikro plastik ditemukan di perairan

7 Fakta Micro Plastik, Musuh Manusia dan Planet BumiIlustrasi plastik di laut (pexels.com/Marie Martin)

Plastik yang dibuang atau terbawa aliran sungai ke laut berbahaya bagi fauna laut. Kita sudah sering mendengar cerita tentang ikan yang mati karena menelan sampah plastik. Atau penyu yang terbelit sampah botol. Mikro plastik membawa kekhawatiran baru karena ukurannya yang sangat kecil. 

Faktanya mikro plastik bisa kita jumpai di perairan manapun di dunia. Di semua tempat, di sungai, danau, laut atas, laut dalam, semua bagian perairan sudah mengandung mikro plastik. Mikro plastik yang masuk ke dalam ikan maupun hewan lain yang dikonsumsi manusia bisa berbahaya bagi tubuh jika jumlahnya berlebihan.

Menurut National Geographic, proses pemurnian air untuk tujuan konsumsi bahkan tidak bisa menyaring mikro plastik. Mikro plastik kini dijumpai di hampir semua air minum di dunia. Hal ini menjadi ancaman tersendiri bagi kesehatan manusia.

4. Mikro plastik juga ditemukan di udara

7 Fakta Micro Plastik, Musuh Manusia dan Planet BumiIlustrasi padang rumput (pexels.com/Jeffrey Czum)

Ternyata mikro plastik tidak hanya mencemari perairan. Menurut peneliti dari Pusat Riset Geoteknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Dr.rer.nat. Dwi Amanda Utami, saat ini polusi udara sudah mengandung mikro plastik berukuran 10 – 25 mikro meter. 

Polusi mikro plastik yang terakumulasi di saluran pernapasan dapat menganggu kinerja paru-paru dan memunculkan masalah kesehatan pada sistem pernapasan. Mengkhawatirkan ya?

Bahkan menurut Dr Joel Rindelaub, peneliti di School of Chemical Sciences at Waipapa Taumata Rau, University of Auckland selain mikro plastik ada plastik dalam ukuran yang lebih kecil yang mengancam kesehatan manusia. Plastik kecil ini disebut nano plastik, sesuai ukurannya yang hanya beberapa nanometer. Nano plastik dapat langsung masuk ke sel manusia dan menimbulkan berbagai macam penyakit.

Umumnya polusi mikro dan nano plastik berasal dari uap air yang mengandung plastik dalam ukuran kecil tersebut.

5. Mikro plastik dalam sumber makanan manusia

7 Fakta Micro Plastik, Musuh Manusia dan Planet BumiIlustrasi sushi (pexels.com/Diego Pontes)

Sumber makanan manusia bervariasi. Seperti dijelaskan diatas, salah satu sumber makanan manusia yang paling mudah tercemar mikro plastik adalah hasil lautan. Sangat disayangkan mengingat hasil laut ini adalah sumber protein tinggi yang bermanfaat bagi tubuh.
Mikro plastik juga masuk ke tubuh manusia melalui hasil pertanian. Mikro plastik yang terlarut dalam air akan diserap oleh tanaman. Pada akhirnya, manusia yang juga mengkonsumsinya ikut mengkonsumsi mikro plastik.

6. Mikro plastik sudah ditemukan di plasenta dan ASI

7 Fakta Micro Plastik, Musuh Manusia dan Planet BumiIlustrasi bayi baru lahir (pexels.com/Natalie Bond)

Dilansir dari Science Daily, sebuah penelitian telah membuktikan keberadaan mikro plastik di plasenta manusia. Penelitian tersebut dilakukan oleh Professor Kim Dirks, Dr Patricia Cabedo Sanz dan Professor Gordon Miskelly.

Penelitian lain terhadap enam wanita sehat di Italia juga menunjukkan adanya mikro plastik dalam plasenta. Keenam wanita ini telah setuju untuk memberikan plasentanya segera setelah melahirkan untuk diteliti. Hasil penelitian menunjukkan empat dari enam plasenta mengandung mikro plastik.

Penelitian lebih lanjut menyebutkan mikro plastik juga ditemukan dalam asi para ibu. Cukup mengkhawatirkan ya.

7. Mikro plastik menjadi tempat berlindung virus dan bakteri

7 Fakta Micro Plastik, Musuh Manusia dan Planet BumiIlustrasi virus (pexels.com/CDC)

Mikro plastik yang ada di dalam air mampu menyerap material lain yang terlarut bersamanya. Yang lebih mengejutkan adalah mikro plastik juga mampu menyerap virus dan bakteri. Mikro plastik menjadi "rumah" yang sangat nyaman bagi bakteri maupun virus 
Bakteri mampu membentuk lapisan tertentu dalam mikro plastik yang melindunginya dari kondisi yang tidak menguntungkan. Hal ini tentu saja menguntungkan bagi bakteri.
Sedangkan untuk virus, sebuah penelitian menunjukkan virus pun mampu melekat pada permukaan mikro plastik. Lebih berbahaya lagi, virus yang melekat pada mikro plastik memiliki tingkat ketahanan lebih lama daripada virus bebas. Ketahanan disini maksudnya virus masih berada dalam fase aktif yang bisa menginfeksi inangnya.

Itulah beberapa fakta penting mengenai mikro plastik. Tentunya setelah memahami bahaya plastik, kita bisa bersama-sama mengurangi penggunaannya ya.

Baca Juga: 5 Aplikasi Daur Ulang Sampah, Jaga Lingkungan Bisa dari Rumah

Anita Hadi Saputri Photo Verified Writer Anita Hadi Saputri

Seorang ibu | Freelancer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya