4 Budaya yang Jadi Inspirasi Avatar: The Last Airbender

Mayoritas berasal dari Asia, lho

 

Serial animasi Avatar: The Last Airbender besutan Michael Dante DiMartino dan Bryan Konietzko dari studio Nickelodeon tak diragukan lagi jadi salah satu animasi paling terkenal di seluruh dunia. Nama besar animasi yang pertama kali rilis pada 2005 ini kembali mengudara setelah pada awal tahun ini kita kedatangan serial adaptasi dari Netflix. Avatar: The Last Airbender bisa dibilang jadi paket lengkap sebagai animasi ataupun adaptasi serial.

Cerita menarik, perkembangan karakter yang sangat menyentuh, sampai koreografi pertarungan yang ciamik jadi sedikit dari begitu banyaknya poin plus dari serial ini. Nah, tentunya salah satu elemen utama dari Avatar: The Last Airbender adalah kehadiran empat negara yang mewakili masing-masing elemen. Dalam dunia Avatar, dikisahkan negara-negara itu terbagi atas Suku Air, Kerajaan Tanah, Negara Api, dan Pengembara Udara.

Tentunya masing-masing negara itu punya ciri khasnya masing-masing, selain elemen yang mereka kuasai. Menariknya, mulai dari budaya, gaya berpakaian, sampai filosofi hidup masing-masing negara dalam Avatar: The Last Airbender, itu semua terinspirasi dari suku dan negara di dunia nyata, lho. Penasaran, kan, dengan suku dan negara apa saja yang mewakili masing-masing negara dalam Avatar: The Last Airbender? Yuk, cari tahu ulasan lengkapnya di bawah ini!

1. Suku Air dan suku Inuit

4 Budaya yang Jadi Inspirasi Avatar: The Last Airbenderpakaian tradisional suku Inuit yang jadi inspirasi Suku Air (commons.wikimedia.org/Ansgar Walk)

Dari lokasi geografis tempat tinggal Suku Air, mungkin mudah untuk menebak kalau sumber inspirasi mereka berasal dari masyarakat Arktik yang akrab dengan lautan es. Adapun, suku yang jadi inspirasi Suku Air dalam Avatar: The Last Airbender berasal dari suku Inuit. Suku ini merupakan masyarakat yang mendiami wilayah Arktik dan Sub-Arktik yang meliputi Greenland, Kanada, Alaska, hingga Rusia. Dari data yang disebutkan Britannica, diketahui kalau ada lebih dari 180 ribu anggota suku Inuit yang tersebar di belahan Bumi utara.

Ada banyak kesamaan antara suku Inuit dengan Suku Air dalam serial animasi tersebut. Dilansir Indian Country Today, salah satu yang paling menarik adalah kehadiran tato pada pria dan lingkaran rambut pada perempuan Suku Air. Ciri khas ini sangat mirip seperti apa yang dikenakan oleh masyarakat suku Inuit sehari-harinya. Apalagi, cukup banyak nama karakter yang berasal dari Suku Air menggunakan nama khas suku Inuit.

Selain ciri secara fisik, cara hidup Suku Air dalam Avatar: The Last Airbender juga serupa dengan apa yang dilakukan masyarakat suku Inuit. Rumah-rumah yang didominasi oleh iglo, pilihan pakaian, hingga cara berburu makanan menggunakan seruit sama-sama mirip antara Suku Air dan suku Inuit. Penggambaran suku Inuit pada Suku Air inilah yang jadi satu-satunya referensi non-Asia dalam serial Avatar: The Last Airbender.

 

2. Kerajaan Tanah dan China

4 Budaya yang Jadi Inspirasi Avatar: The Last Airbenderpotret Gerbang Meridian yang jadi inspirasi istana dari Kaisar Kerajaan Tanah (commons.wikimedia.org/Morio)

Terkenal punya wilayah yang paling luas dari negara-negara lain dalam serial Avatar: The Last Airbender, pastinya sudah banyak yang bisa menebak dari mana referensi Kerajaan Tanah. Ya, China jadi sumber inspirasi utama dari negara para pengendali tanah tersebut. Bahkan, ada begitu banyak kesamaan antara Kerajaan Tanah dengan China, tepatnya China pada masa kekaisaran.

Cukup jelas banyaknya kesamaan antara Kerajaan Tanah, mulai dari letak geografis hingga masyarakatnya. Baron News melansir bahwa istana yang ada di ibu kota Kerajaan Tanah, yakni Ba Sing Se, punya bentuk yang mirip seperti bangunan di Kota Terlarang, China. Selain itu, Kota Ba Sing Se yang dikelilingi tembok-tembok raksasa tentu merupakan referensi dari Tembok Besar China. Dari sistem pemerintahannya, Kerajaan Tanah menggunakan sistem monarki dengan kaisar sebagai pimpinan tertingginya. Hal ini serupa dengan sistem pemerintahan China pada masa kekaisaran, terutama pada masa Dinasti Ming.

Soal pakaian penduduk Kerajaan Bumi, inspirasinya berasal dari pakaian pada masa pra-Manchu, China, dan Dinasti Qing. Soal makanan khas dan penamaan penduduk pun banyak yang terpengaruh dengan nama-nama asal China. Bahkan, cara para pengendalian tanah di Kerajaan Tanah terinspirasi dari bela diri tradisional China, seperti Hung Gar.

Baca Juga: 8 Meme Kartun Avatar: The Last Airbender, Ngakak!

3. Negara Api dan berbagai kebudayaan

4 Budaya yang Jadi Inspirasi Avatar: The Last AirbenderKapal perang Negara Api sangat mirip dengan kapal-kapal Kekaisaran Jepang pada masa Perang Dunia II. (commons.wikimedia.org/大阪鉄工所)

Untuk Negara Api sendiri, ada beberapa budaya yang bisa dibilang jadi inspirasi di baliknya. Mulai dari China, Asia Tenggara, sampai beberapa suku asli Amerika jadi referensi dari negara antagonis utama dalam kisah Avatar: The Last Airbender. Dalam arsitektur, misalnya, terlihat beberapa bangunan yang mirip seperti bangunan khas China. Untuk budaya, beberapa kali ditampilkan masyarakat dengan ciri khas masyarakat Mesopotamia, suku Inca, Aztec, dan Maya.

Sementara, untuk gaya bertarung atau pengendalian elemen api, orang-orang di Negara Api terinspirasi dari gerakan Shaolin di China. Pada beberapa pulau di Negara Api, terlihat pula beberapa arsitektur yang menyerupai resor di Asia Tenggara. Oleh karena itu, bisa dibilang bahwa Negara Api jadi negara dengan banyak referensi dalam serial Avatar: The Last Airbender.

Dilansir The Catamount, secara politik dan kultural, ada banyak kesamaan antara Negara Api dengan Kekaisaran Jepang. Kemampuan teknologi Negara Api, misalnya, jadi yang paling maju berkat industrialisasi yang mirip seperti Kekaisaran Jepang. Selain itu, Negara Api dipimpin oleh seorang raja yang serupa dengan Kekaisaran Jepang yang dipimpin oleh kaisar.

Aspek negatif dari Negara Api pun bisa dibilang serupa dengan Kekaisaran Jepang, khususnya pada masa sebelum dan ketika Perang Dunia II. Negara Api jadi negara agresif yang menyerang negara lain dengan segala kekuatannya. Bahkan, penghancuran Pengembara Udara bisa dibilang serupa dengan apa yang dilakukan Kekaisaran Jepang pada masa lampau.

4. Pengembara Udara dan kebudayaan dalam agama Buddha dari berbagai negara

4 Budaya yang Jadi Inspirasi Avatar: The Last Airbenderbiksu-biksu yang berada di suatu biara di Tibet (commons.wikimedia.org/Mondo79)

Dari penampilannya saja, jelas mudah menebak kalau inspirasi dari Pengembara Udara datang dari kebudayaan dalam agama Buddha. Menariknya, tak hanya kebudayaan dari satu negara saja, ada beberapa referensi dari beberapa kebudayaan dengan agama Buddha di dalamnya. Beberapa di antaranya ada Tibet, China, hingga Sri Lanka.

Dilansir Baron News, bagian kepala plontos, praktik meditasi, hingga pakaian yang dikenakan para Pengembara Udara serupa dengan biksu dalam agama Buddha. Bahkan, pola makan sebagai vegetarian yang dilakukan Pengembara Udara sama seperti apa yang dipraktikkan oleh biksu-biksu. Selain itu, ada budaya memilih mainan yang dilakukan oleh anak-anak Pengembara Udara. Praktik ini sendiri ternyata serupa dengan langkah yang dilakukan biksu di Tibet untuk mencari seorang Dalai Lama.

Untuk gaya arsitektur sendiri, disebutkan kalau referensi kuil-kuil Pengembara Udara berasal dari pagoda Buddha di China. Tentunya, gaya pengendalian para Pengembara Udara terinspirasi dari bela diri tradisional China. Disebutkan kalau bela diri kuno bernama bagua jadi dasar dari gerakan-gerakan yang dilakukan Pengembara Udara dalam mengendalikan udara.

Cerita menarik, animasi yang memukau, dan latar belakang yang kompleks jelas jadi poin kuat mengapa Avatar: The Last Airbender begitu dicintai penikmat animasi. Referensi dari berbagai kebudayaan juga bisa jadi pintu bagi masyarakat umum untuk mengenal berbagai kebudayaan yang ada di dunia. Apalagi, nama serial ini kembali mengudara setelah adaptasi Netflixnya sukses mencuri perhatian penonton seluruh dunia. Kalau kamu bisa memilih satu dari negara-negara untuk ditinggali dalam serial Avatar: The Last Airbender, negara mana yang akan kamu pilih, nih?

Baca Juga: 5 Misteri yang Belum Terjawab dalam Avatar: The Last Airbender

Anjar Triananda Ramadhani Photo Verified Writer Anjar Triananda Ramadhani

Penulis yang suka menulis dengan tema sains, alam, dan teknologi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya