4 Dampak Perang Nuklir bagi Dunia jika Benar-Benar Terjadi

Memang cocok dijuluki senjata pemusnah massal

Intinya Sih...

  • Senjata nuklir hanya pernah digunakan sekali dalam perang, tetapi dampaknya sangat mengerikan.
  • Dampak ledakan nuklir meliputi kehancuran total lokasi pengeboman, zona radioaktif yang membahayakan manusia, dan musim dingin nuklir yang merusak lahan pertanian.
  • Perang nuklir dapat mengancam kelangsungan hidup makhluk hidup di Bumi dan menyebabkan berbagai penyakit berbahaya bagi manusia.

Sejak fase akhir Perang Dunia II, sudah banyak ilmuwan, petinggi militer, sampai politisi yang yakin kalau perang besar berikutnya akan melibatkan senjata nuklir. Sampai hari ini, senjata nuklir berupa bom atom sebenarnya baru dipakai sekali dalam kondisi perang, yakni ketika Amerika Serikat mengebom Hiroshima dan Nagasaki di Jepang pada Agustus 1945. Dari satu kali penggunaan itu saja, dunia sudah bisa melihat kengerian sekaligus malapetaka yang dibawakan oleh senjata yang satu ini.

Apalagi, senjata nuklir sejak fase akhir Perang Dunia II hingga saat ini telah berkembang sangat pesat. Negara-negara pemilik senjata nuklir sudah bisa memodifikasi senjatanya dalam berbagai bentuk dan tentunya dengan kekuatan ledakan yang jauh lebih besar dari bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Lantas, sebenarnya apa saja dampak yang akan kita rasakan jika suatu hari nanti perang nuklir benar-benar terjadi?

1. Dampak instan dari ledakan nuklir sangat mengerikan

4 Dampak Perang Nuklir bagi Dunia jika Benar-Benar Terjadihasil ledakan bom bernama Baker yang diuji Amerika Serikat di Bikini Atoll pada 25 Juli 1946 (commons.wikimedia.org/ United States Department of Defense)

Ketika bom nuklir diledakkan, ada dampak yang terasa dalam waktu singkat maupun panjang. Dampak-dampak yang terjadi secara instan inilah yang akan terlihat mengerikan. Pasalnya, kehancuran total dari lokasi pengeboman sudah dapat dipastikan. Ketika bom sudah meledak, akan tercipta bola api dengan membawa radiasi, memiliki tekanan yang tinggi, menghantarkan electromagnetic pulse (EMP), dan panas yang mendekati atau melampaui suhu inti Matahari. Panas ini akan melahap target dari radius ratusan meter hingga beberapa kilometer.

Dilansir The Bulletin, ledakan itu jelas akan meluluhlantakkan apa pun di hadapannya tanpa tersisa sehingga dipastikan kalau tak ada satu pun kehidupan yang akan selamat. Akan tetapi, bahaya instan dari bom nuklir tak berhenti sampai di situ saja. Setelah ledakan sudah mulai mendingin dan tercipta awan jamur yang khas, atom-atom radioaktif mulai berjatuhan layaknya hujan sehingga mudah tersapu angin. 

Parahnya, zona radioaktif ini jauh lebih berbahaya bagi lebih banyak orang karena dapat mencakup jarak ribuan kilometer persegi dari zona ledakan. Adapun, tingkat kontaminasi dalam zona radioaktif itu tergantung pada kekuatan ledakan dan reaksi fisi bom nuklir yang dijatuhkan. Yang jelas, tubuh manusia pasti akan mengalami dampak jika terpapar radioaktif, mulai dari penyakit, perubahan pada tubuh, sampai kematian.

Selama 48 jam pertama, kontaminasi zat radioaktif ada pada level tertinggi. Oleh karena itu, masyarakat yang ada dalam radius itu diimbau agar tidak keluar sama sekali dari tempat persembunyian. Efek ini akan mulai mereda dalam beberapa hari atau minggu, tetapi bisa tetap tersisa di daerah tersebut hingga bertahun-tahun lamanya.

2. Musim dingin nuklir yang akan mengubah iklim Bumi

4 Dampak Perang Nuklir bagi Dunia jika Benar-Benar Terjadiilustrasi kota yang gelap akibat tertutup asap hitam (commons.wikimedia.org/Hermann Luyken)

Dampak jangka pendek ledakan, gelombang panas, sampai radioaktif itu baru fase awal dari kengerian senjata nuklir. Ketika kondisi pascaledakan mulai mereda, tercipta asap berwarna hitam yang berasal dari badai nuklir. Asap tersebut mulanya terdorong menuju stratosfer—lebih tinggi dari seluruh awan di Bumi—dan akan melayang-layang di sana sambil menyerap panas dari Matahari.

Menurut Time, inilah yang dinamakan musim dingin nuklir. Ketika asap hitam itu sudah berkumpul dan tersebar karena angin, suhu di permukaan Bumi secara keseluruhan akan menurun drastis. Bahkan, musim panas pun tak banyak membantu karena sinar Matahari tidak bisa menembus permukaan Bumi. Musim dingin nuklir ini diperkirakan bisa terjadi selama beberapa dekade, bahkan ribuan tahun lamanya. Ada sejumlah hal mengerikan dari musim dingin nuklir.

Lahan-lahan pertanian untuk pangan, misalnya, jadi tidak produktif lagi. Alhasil, dunia akan mengalami kekurangan pangan. Belum lagi, banyak daerah, khususnya belahan Bumi utara, akan mengalami penurunan suhu hingga dua kali lipat dari suhu normal hingga bisa membuat lautan membeku. Selain itu, kita juga mengalami kegelapan dan kekeringan sepanjang waktu. Jika situasi ini terjadi secara simultan di seluruh dunia, bisa diperkirakan akan ada 5 miliar manusia yang kehilangan nyawanya selama musim dingin nuklir.

Baca Juga: 5 Fakta Sains SpongeBob SquarePants yang Akurat, Kamu Sudah Tahu?

3. Kepunahan massal bagi berbagai jenis hewan dan tumbuhan

4 Dampak Perang Nuklir bagi Dunia jika Benar-Benar Terjadiilustrasi alam yang hancur pascaledakan senjata nuklir (commons.wikimedia.org/John McColgan)

Perang nuklir tak hanya berdampak pada manusia, melainkan juga pada makhluk hidup lainnya. Baik ketika proses ledakan ataupun dampak-dampak susulan setelah bom nuklir dijatuhkan, alam sekitar pasti akan jadi korbannya. Apalagi, ketika musim dingin nuklir benar-benar terjadi, tumbuhan dan hewan termasuk dalam organisme yang paling terancam.

Mengutip Cambridge University Press, pada kasus terparah, Bumi akan mengalami penurunan suhu yang sangat ekstrem tanpa bisa ditembus sinar Matahari. Oleh karena itu, tanaman tidak dapat melakukan fotosintesis sehingga akhirnya akan mati. Hewan herbivor pun turut mati kelaparan seiring dengan menghilangnya tanaman dan kemudian diikuti para karnivor. Hanya dalam waktu beberapa tahun, diperkirakan banyak hewan dan tanaman di daratan dengan iklim tropis akan musnah.

Kondisi serupa juga turut menghantui biota laut. Air yang membeku karena suhu Bumi yang semakin dingin membuat fitoplankton sulit berkembang. Akibatnya, makhluk hidup laut pun turut menghilang karena bergantung dengan keberadaan jenis plankton tersebut.

Tak selesai sampai di situ, kalaupun nantinya ada beberapa jenis tumbuhan maupun hewan yang selamat dari musim dingin nuklir, masalah belum berakhir. Para organisme penyintas dari bencana itu akan mengalami paparan radiasi ultraviolet secara langsung akibat menghilangnya lapisan ozon yang melindungi Bumi dari sinar tersebut. Bisa dipastikan kalau tak ada makhluk hidup yang selamat dari bom nuklir maupun musim dingin nuklir.

4. Timbul berbagai penyakit mematikan pascaperang

4 Dampak Perang Nuklir bagi Dunia jika Benar-Benar Terjadikondisi penyintas bom atom Hiroshima saat mendapatkan perawatan medis (commons.wikimedia.org/Hajime Miyatake)

Bayangkan pada satu skenario, ada beberapa penyintas yang berhasil selamat dari ledakan bom serta musim dingin nuklir. Sekilas, itu jadi kabar yang membahagiakan karena masih ada segelintir manusia yang berhasil selamat dari pertempuran katastrofe beberapa tahun sebelumnya. Sayangnya, masih terlalu cepat untuk merayakan hal tersebut lantaran masih ada beberapa hal yang akan menghantui umat manusia nantinya.

Campaign for Nuclear Disarmament melansir kalau ada sejumlah penyakit berbahaya yang akan menjangkiti manusia sebagai dampak dari paparan radiasi ledakan nuklir. Ada berbagai jenis kanker, leukemia, kecacatan pada bayi baru lahir, sampai cacat fisik yang jadi beberapa risiko bagi manusia pascaperang nuklir. Parahnya lagi, bisa saja muncul penyakit-penyakit lain yang tak terdeteksi atau terduga sebelumnya sebagai efek dari radiasi dan sisa-sisa zat berbahaya yang dilepaskan senjata nuklir.

Saat Perang Dingin antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet, terdapat satu doktrin yang disebut mutual assured destruction (MAD). Doktrin ini menjelaskan jika salah satu negara adidaya (pemilik nuklir) melepaskan senjata nuklir ke negara adidaya lainnya, dipastikan kalau kedua negara adidaya itu akan hancur. Akan tetapi, mengingat betapa besarnya senjata nuklir yang ada saat ini, sudah pasti bukan hanya kedua negara yang akan merasakan dampak bom nuklir.

Lebih-lebih lagi, saat ini, masih ada sekitar 12 ribu senjata nuklir yang dimiliki setidaknya 9 negara dalam berbagai bentuk. Banyak di antaranya yang punya kekuatan 100 kali lebih besar dari bom atom Hiroshima dan Nagasaki. Tak peduli siapa pun yang melakukan perang nuklir, bisa dipastikan kalau itu akan jadi kehancuran bagi peradaban manusia sekaligus Bumi.

Agaknya benar jika mengutip ucapan dari Albert Einstein, "Aku tak tahu senjata apa yang akan digunakan pada Perang Dunia III, tetapi Perang Dunia IV akan menggunakan tongkat dan batu." Ucapan ini dirasa sangat tepat jika kita mengacu soal dampak mengerikan dari perang nuklir yang hampir pasti terjadi jika Perang Dunia III benar-benar terjadi.

Baca Juga: 5 Fakta Terunik Jamur SpongeBob di Hutan Kalimantan

Anjar Triananda Ramadhani Photo Verified Writer Anjar Triananda Ramadhani

Penulis yang suka menulis dengan tema sains, alam, dan teknologi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya