5 Fakta Hudhud Eurasia, Burung dengan Jambul Unik!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hudhud eurasia (Upupa epops) masuk dalam genus Upupa yang terkenal dengan paruh tipis dan memiliki mahkota di jambulnya. Mereka merupakan satu-satunya burung dalam famili Upupidae, tetapi terbagi dalam beberapa subspesies yang berbeda. Burung ini memiliki panjang sekitar 25—32 cm, rentang sayap 44—48 cm, dan bobot 46—89 gram.
Warna utama dari bulu hudhud eurasia adalah cokelat. Akan tetapi, pada beberapa bagian di tubuhnya bisa ditemui corak berwarna hitam, putih, sampai abu-abu. Selain warna bulu, salah satu cara termudah untuk membedakan hudhud eurasia dengan burung lain ialah melalui paruhnya yang panjang dan tipis serta jambul di atas kepalanya.
Uniknya, dalam kisah Nabi Sulaiman, hudhud eurasia jadi salah satu tokoh yang ada dalam cerita. Selain itu, ada beberapa fakta hudhud eurasia lain yang menarik dan sayang untuk kamu lewatkan. Makin penasaran, kan, untuk mengenal burung cantik yang satu ini? Simak artikel ini sampai habis agar kamu gak ketinggalan informasinya, ya!
1. Punya peta persebaran yang sangat luas
Sesuai dengan namanya, hudhud eurasia bisa ditemui di sekitar daerah Eropa dan Asia. Menariknya, mereka tak berada di dua benua itu saja. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, hudhud eurasia memiliki banyak subspesies yang tersebar ke berbagai tempat. Menurut Animalia, peta persebaran burung ini meliputi Eropa Barat, Eropa Selatan, Eropa Timur, Asia Tengah, Timur Tengah, Asia Timur, Asia Selatan, Asia Tenggara, Afrika Utara, Afrika Barat, Afrika Tengah, hingga Afrika Selatan.
Selain peta persebaran, pilihan habitat dari hudhud eurasia bisa dibilang cukup beragam. Padang rumput, stepa, sabana, sampai hutan-hutan bisa menjadi rumah bagi burung yang satu ini. Di habitat, hudhud eurasia bisa bersarang di lubang pohon, tumpukan jerami, sarang buatan sendiri, atau lubang yang sudah ditinggalkan hewan lain. Ketika musim dingin tiba, hudhud eurasia yang tinggal di Eropa dan Asia Utara biasanya akan bermigrasi ke daerah yang lebih hangat.
2. Makanan favorit hudhud eurasia
Pada dasarnya, hudhud eurasia merupakan hewan omnivor. Artinya, mereka bisa memakan apa saja selama bisa dimasukkan ke dalam paruhnya. Akan tetapi, tentunya hudhud eurasia memiliki makanan favoritnya tersendiri yang akan mereka cari ke mana pun ketika sudah masuk waktu makan.
Birdfact melansir bahwa serangga jadi salah satu pilihan utama makanan hudhud eurasia. Selain itu, hewan lain, seperti belatung, laba-laba, hingga katak kecil, juga jadi favorit mereka jika berhasil menemukannya. Sementara, makanan nonhewan kesukaan hudhud eurasia terdiri atas berbagai jenis biji-bijian dan berbagai buah beri yang bisa ditemui di hutan.
Baca Juga: 5 Fakta Unik Laba-laba Venom, Terinspirasi Karakter Marvel!
3. Punya bau yang kurang sedap
Editor’s picks
Meski penampilannya sangat menarik dan bersih, sebenarnya hudhud eurasia terkenal memiliki bau yang kurang sedap. Dahulu, sarang merekalah yang diduga jadi penyebab munculnya bau ini. Akan tetapi, ternyata hudhud eurasia sangat menjaga kebersihan sarangnya. Mereka melapisi dinding sarang dengan daun pinus atau lumut dan secara rutin membuang kotoran dari anak-anaknya.
Dilansir Discover Wildlife, bau kurang sedap itu bukan berasal dari kebiasaan jorok hudhud eurasia, melainkan demi mempertahankan diri dan anak-anaknya dari predator. Burung ini mampu mengeluarkan sebuah cairan yang baunya mirip seperti daging busuk dari kelenjar khusus yang ada di atas ekornya. Ketika diri atau sarangnya terancam, hudhud eurasia dapat dengan mudah mengeluarkan cairan ini hingga jarak 50 cm.
4. Punya banyak jenis kicauan
Hudhud eurasia, khususnya jantan, bisa dibilang cukup aktif bersuara. Mereka akan mengeluarkan suara kicauan yang berbeda tergantung dengan situasi yang sedang dialaminya. Hebatnya, rentetan kicauan hudhud eurasia bisa terjadi dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang cukup panjang.
Mengutip Discover Wildlife, hudhud eurasia umumnya mengeluarkan suara, "Poop, poop, poop," sebanyak 20—30 kali dalam kurun waktu semenit. Suara ini digunakan pejantan untuk menandai teritorialnya dan memperingati pejantan lain agar tidak menyusup. Selain itu, hudhud eurasia juga bisa berkicau yang terdengar seperti bernyanyi, mengeluarkan suara serak, dan berdesis. Hebatnya, ketika akan mengeluarkan suara, hudhud eurasia awalnya akan membuka paruh untuk menarik napas sesaat, kemudian mulai bersuara tanpa membuka paruhnya.
5. Sistem reproduksi hudhud eurasia
Dalam hal perkawinan, hudhud eurasia bersifat monogami serial. Maksudnya, sepasang hudhud eurasia akan berpasangan hanya dalam satu musim kawin. Ketika musim kawin yang baru datang, keduanya akan mencari pasangan lain yang bisa ditemui. Para pejantan biasanya akan saling mengejar dan bertarung dengan menusuk paruhnya ke lawan untuk merebutkan satu betina yang berada di antara wilayah keduanya.
Menurut Animalia, pertarungan antarpejantan ini bisa berakibat fatal. Tak jarang, ada pejantan yang buta karena tertusuk paruh dari lawannya. Setelah pertarungan selesai dan pasangan terbentuk, pasangan tersebut akan kawin dan mengeluarkan 4—12 telur. Masa inkubasi telur-telur hudhud eurasia berlangsung selama 15—18 hari, tetapi hanya betina yang bertanggung jawab untuk mengerami telur-telur itu. Biarpun begitu, si jantan secara rutin akan membawakan makanan untuk betina selama masa mengerami dan membawa makanan untuk anak-anaknya ketika telur sudah menetas.
Awalnya, burung hudhud ini hanya dikategorikan dalam satu jenis yang sama. Akan tetapi, seiring dengan penemuan burung ini di tempat-tempat lain di beberapa benua, akhirnya mereka dibagi dalam tiga subspesies yang berbeda. Selain hudhud eurasia, ada pula hudhud afrika dan hudhud madagaskar. Uniknya, tak begitu banyak perbedaan ciri fisik antara ketiga subspesies hudhud itu, lho.
Setelah mengetahu fakta-fakta burung hudhud, apa pendapatmu tentangnya? Tuliskan pendapatmu di kolom komentar, ya! Ngomong-ngomong, apa kamu punya keinginan untuk bertemu langsung dengan burung unik yang satu ini?
Baca Juga: 7 Fakta Unik Gurita Dumbo, Mereka Tidak Memiliki Kantong Tinta!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.