5 Fakta Kaiman Berkacamata, Reptil dengan Populasi Sangat Besar

Pasangan kaiman ini kompak banget!

Kaiman (subfamili Caimaninae) masih termasuk dalam famili Alligatoridae. Artinya, mereka masih berkerabat dengan aligator ketimbang buaya. Setidaknya, terdapat enam spesies kaiman berbeda yang tersebar di seluruh dunia. Di antara keenam spesies itu, jenis kaiman yang paling umum ditemui adalah kaiman berkacamata atau kaiman biasa (Caiman crocodilus).

Asal-usul penamaan kaiman berkacamata berasal dari tulang infraorbital di antara kedua matanya yang terlihat seperti kacamata. Spesies kaiman ini tergolong berukuran sedang dengan rata-rata panjang sekitar 1,5—2,1 meter dengan bobot 7—58 kg. Akan tetapi, diketahui kalau beberapa individu bisa tumbuh hingga panjang 2,5 atau 3 meter. Kaiman berkacamata umumnya memiliki warna kulit hijau zaitun atau hitam dengan beberapa bagian berwarna kekuningan.

Selain soal penampilan dan ukuran, kaiman berkacamata juga punya sejumlah fakta lain yang sayang untuk dilewati. Daripada makin penasaran, yuk, cari tahu fakta kaiman berkacamata selengkapnya. Keep scrolling, ya!

1. Peta persebaran dan habitat

5 Fakta Kaiman Berkacamata, Reptil dengan Populasi Sangat Besarseekor kaiman berkacamata yang sedang berjemur di tepi sungai (commons.wikimedia.org/Bernard Gagnon)

Sebenarnya, keenam spesies kaiman merupakan reptil asli dari Benua Amerika. Mereka bisa ditemukan di daerah Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Nah, khusus bagi kaiman berkacamata, peta persebaran mereka meliputi Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan beberapa daerah di Kepulauan Karibia. Berkat peta persebarannya yang paling luas inilah, nama lain dari kaiman berkacamata, yakni kaiman biasa, muncul lantaran mereka bisa dengan mudah ditemui di mana saja.

Sementara, untuk pilihan habitatnya, kaiman berkacamata juga sama seperti saudaranya yang lain, bahkan mereka jauh lebih adaptif lagi. Dilansir Animal Diversity, selama ada daerah air di hutan hujan tropis, di situlah kaiman berkacamata hidup. Artinya, habitat mereka meliputi sungai, rawa, danau, sampai beberapa habitat dengan air asin sekalipun, lho.

 

2. Punya banyak ancaman saat masih kecil

5 Fakta Kaiman Berkacamata, Reptil dengan Populasi Sangat Besarpotret anak-anak dari kaiman berkacamata (commons.wikimedia.org/caspar s)

Bagi sosok kaiman berkacamata, tak banyak makhluk yang bisa menundukkan mereka. Kalaupun ada, mungkin hanya manusia ataupun jaguar yang mampu memburu reptil ini ketika sudah memasuki usia dewasa. Oleh karena itu, kaiman berkacamata dikenal sebagai predator puncak di habitatnya yang bisa mengonsumsi berbagai jenis mamalia, ikan, reptil, burung, hingga hewan-hewan lain yang berada di sekitarnya.

Akan tetapi, keadaan justru berbanding terbalik ketika kaiman berkacamata masih ada dalam bentuk telur atau baru menetas. Mengutip Animal Corner, predator yang akan mengincar telur kaiman berkacamata adalah kadal tegu (genus Tupinambis), coati, atau rubah. Para predator telur ini, khususnya kadal tegu, bisa menghancurkan hingga 80 persen telur yang ada dalam satu sarang. Sementara ketika baru menetas, ancaman bagi anakan kaiman berkacamata datang dari ular, burung rawa, ikan berukuran besar, atau keluarga buaya dan aligator lain yang ada di habitatnya.

Baca Juga: 5 Dinosaurus yang Mirip Buaya, Punya Moncong Panjang dan Gigi Tajam!

3. Antara hidup berkelompok dan menyendiri

5 Fakta Kaiman Berkacamata, Reptil dengan Populasi Sangat BesarKaiman berkacamata lebih banyak beraktivitas sendiri meski punya kelompok kecil. (commons.wikimedia.org/Fernando Flores)

Hal menarik dari perilaku kaiman berkacamata adalah cara mereka bersosialisasi. Secara umum, spesies kaiman ini tinggal dalam kelompok kecil. Akan tetapi, mereka tetap memiliki batas wilayahnya masing-masing, bahkan lebih banyak melakukan aktivitas tertentu secara menyendiri. Ketika sedang berburu, berjemur di bawah sinar Matahari, atau berendam di dalam air, misalnya, mereka lebih sering terlihat sendiri ketimbang bersama kelompoknya.

Akan tetapi, kondisi ini akan berubah ketika musim kawin datang. Dilansir Britannica, beberapa betina akan membentuk kelompok lagi yang disebut crèches. Dalam kelompok ini, para kaiman berkacamata betina bisa meletakkan telurnya dalam satu lubang dan menjaganya secara bersama-sama pula, tentunya dengan dibantu oleh pejantan yang ada di sekitarnya. Untuk menentukan siapa yang paling dominan, biasanya akan dipilih berdasarkan kaiman berkacamata dengan ukuran terbesar dari kelompok itu.

4. Sistem reproduksi

5 Fakta Kaiman Berkacamata, Reptil dengan Populasi Sangat Besarpotret sepasang kaiman berkacamata (commons.wikimedia.org/TimVickers)

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kaiman berkacamata akan aktif dalam kelompoknya ketika musim kawin. Bagi reptil ini, musim kawin akan berlangsung mulai dari April hingga Agustus. Pada saat inilah, mereka akan lebih agresif dalam menjaga teritorialnya dan mulai mencari pasangan di sekitarnya. Menariknya, baik kaiman berkacamata jantan maupun betina, mereka sama-sama akan kawin dengan banyak pasangan dalam satu musim kawin.

Animal Diversity melansir bahwa dalam kelompok kaiman berkacamata, individu dengan ukuran lebih besar punya peluang untuk kawin lebih baik ketimbang yang berukuran kecil. Nah, setelah pasangan kaiman terbentuk dan betina hendak mengeluarkan telur-telurnya, ia akan membangun sarang dari tanah dan berbagai sisa vegetasi tanaman di sekitarnya. Ukuran sarang ini bisa mencapai ukuran 2 meter untuk diameternya dan 1 meter untuk ketinggiannya. Dalam satu musim kawin, betina bisa mengeluarkan 10—30 butir telur.

Saat menjalani masa inkubasi, baik betina maupun jantan akan sama-sama menjaga sarangnya secara bergantian. Bahkan, setelah telur menetas pun, keduanya akan aktif dalam membantu anak-anaknya mencari makan. Telur kaiman berkacamata butuh waktu 65—104 hari untuk menetas. Sementara, agar bisa hidup mandiri dari induknya, mereka butuh waktu setidaknya selama 1,5 tahun.

5. Populasinya sangat besar

5 Fakta Kaiman Berkacamata, Reptil dengan Populasi Sangat BesarPopulasi kaiman berkacamata sangat besar hingga dianggap sebagai hama di beberapa tempat. (commons.wikimedia.org/Garst, Warren)

Kaiman berkacamata yang punya habitat luas ternyata juga memiliki populasi yang sama besarnya. Setidaknya, terdapat jutaan ekor kaiman berkacamata yang tersebar di seluruh dunia dengan jumlah kaiman dewasa diperkirakan hingga 1 juta ekor. Oleh karena itu, IUCN menetapkan status risiko rendah (least concern) untuk kaiman berkacamata.

Bahkan, mengutip Britannica, spesies kaiman ini sebenarnya sering diburu manusia untuk dimanfaatkan daging dan kulitnya. Meski sempat mengganggu populasi pada beberapa habitat, hebatnya perburuan besar terhadap kaiman berkacamata seperti tidak terlalu memengaruhi jumlah mereka. Sebab, sistem reproduksi kaiman ini terbilang sangat cepat. Apalagi, jantan dan betina sama-sama ikut serta dalam menjaga anak-anaknya.

Uniknya, rata-rata usia kaiman berkacamata di alam liar dan di penangkaran berbanding terbalik dengan kebanyakan hewan. Reptil ini justru bisa hidup jauh lebih lama jika berada di alam liar ketimbang di dalam penangkaran. Menurut Animal Diversity, rata-rata usia kaiman berkacamata di alam liar sekitar 30—40 tahun dengan individu tertua bisa mencapai usia 60 tahun. Sementara, kaiman berkacamata yang hidup di penangkaran biasanya hanya bertahan hingga usia 20 tahun dengan individu tertua hanya mencapai usia 24 tahun.

Bagi kaiman berkacamata, ternyata saling menjaga dan melindungi generasi penerus jadi kunci dari besarnya populasi mereka saat ini. Bahkan, pada beberapa habitat, jenis kaiman ini justru digolongkan sebagai hama karena sering mengincar hewan ternak maupun spesies lokal di sekitarnya, lho. Benar-benar reptil yang tahan banting!

Baca Juga: 5 Perbedaan Mencolok Buaya dan Kaiman, Menghuni Benua yang Berbeda

Anjar Triananda Ramadhani Photo Verified Writer Anjar Triananda Ramadhani

Penulis yang suka menulis dengan tema sains, alam, dan teknologi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya