5 Fakta Menarik Rusa Merah, Termasuk Jenis Rusa Terbesar di Dunia!

Struktur kelompoknya rumit banget, lho

Eropa dikenal dengan beberapa jenis rusa asli yang tersebar di sepanjang benua. Salah satu spesies rusa yang paling umum di sana adalah rusa merah (Cervus elaphus) yang merupakan jenis rusa terbesar keempat di dunia. Mereka dapat tumbuh dengan panjang 1,7—2 meter dan bobot sekitar 70—225 kg.

Sesuai dengan namanya, rusa merah memiliki warna bulu merah kecokelatan yang cukup tebal, khususnya pada musim dingin. Mereka hidup berkelompok dan memiliki kecepatan lari yang luar biasa, yaitu sekitar 70 km per jam. Oh iya, rusa merah juga tampak sangat mirip dengan elk dari Amerika dan wapiti.

Tak hanya itu, rusa merah memiliki sejumlah fakta menarik yang membuat mereka berbeda dari jenis rusa lainnya. Kira-kira apa saja itu? Yuk, simak ulasan selengkapnya di bawah ini!

1. Punya peta persebaran yang luas

5 Fakta Menarik Rusa Merah, Termasuk Jenis Rusa Terbesar di Dunia!peta persebaran rusa merah di Eropa, Afrika Utara, dan Asia Barat (commons.wikimedia/org/Altaileopard)

Rusa merah umumnya dapat dijumpai di daerah pegunungan dan padang rumput yang luas. Pada beberapa kesempatan, mereka juga bisa ditemukan di hutan ketika sedang mencari makan. Meski identik dengan Benua Biru, sebenarnya rusa merah itu tak hanya ditemukan di Eropa, lho.

Dilansir Animalia, subspesies rusa merah ternyata tersebar di Amerika Utara, Afrika Utara, Asia Barat, dan hampir seluruh bagian Eropa. Ini jelas menjadikan mereka sebagai salah satu jenis rusa dengan peta persebaran yang sangat luas. Menariknya lagi, ternyata rusa merah juga mulai diperkenalkan di beberapa tempat lain, seperti Australia, beberapa negara di Amerika Selatan, dan Selandia Baru, lho.

2. Sanggup berteriak selama berjam-jam

5 Fakta Menarik Rusa Merah, Termasuk Jenis Rusa Terbesar di Dunia!Seekor rusa merah jantan yang sedang melakukan kontes suara di Hutan Freyr, Belgia. (commons.wikimedia.org/Lviatour)

Tak hanya manusia yang bisa menilai suara, ternyata rusa merah juga melakukan hal serupa. Khusus bagi para pejantan, mereka akan mengadakan semacam kompetisi dengan pejantan lain untuk saling mengeluarkan suara yang menyerupai teriakan. Kompetisi ini sendiri biasanya terjadi ketika musim kawin tiba.

World Deer melansir bahwa kompetisi adu suara dari rusa merah ini mengukur seberapa besar suara yang dapat dihasilkan dan berapa lama para pejantan bisa mempertahankan suara itu. Semakin besar dan lama suara seekor pejantan rusa merah, ia akan dianggap sebagai jantan dominan. Kompetisi adu suara ini bisa berlangsung hingga berjam-jam tanpa henti, lho.

Baca Juga: 5 Hewan Mematikan yang Tak Terduga, Bukan Hiu atau Singa

3. Memiliki tanduk bercabang yang sangat besar

5 Fakta Menarik Rusa Merah, Termasuk Jenis Rusa Terbesar di Dunia!Tanduk rusa merah dewasa ketika musim kawin dipenuhi dengan rumput dan lumpur sebagai tanda kekuatan. (commons.wikimedia.org/Isiwal)

Sama seperti jenis rusa lain, rusa merah juga menumbuhkan tanduk bercabang. Hanya para pejantan yang menumbuhkan tanduk dan akan meranggas pada musim tertentu. Tanduk rusa merah dilapisi oleh semacam kulit tipis yang disebut velvet. Kulit tipis ini menariknya memiliki pembuluh darah.

Menurut Wild Life Trust, tanduk-tanduk rusa merah dapat tumbuh hingga panjang 1 meter. Bahkan, bobot dari sepasang tanduk ini bisa mencapai 15 kg ketika sudah tumbuh maksimal. Sama seperti jenis rusa lain, para pejantan menggunakan tanduknya sebagai alat untuk bertarung dengan pejantan lain demi menjadi pejantan dominan. 

4. Bentuk kelompok yang terpisah berdasarkan jenis kelamin dan musim

5 Fakta Menarik Rusa Merah, Termasuk Jenis Rusa Terbesar di Dunia!Kelompok rusa merah di Taman Richmond, Inggris. (commons.wikimedia.org/Emőke Dénes)

Rusa merah sebenarnya merupakan hewan yang hidup secara berkelompok. Umumnya, kelompok mereka terdiri atas belasan, puluhan, bahkan ratusan individu. Jumlah kelompok yang bervariasi itu ternyata ada kaitannya dengan perbedaan jenis kelamin dan musim, lho.

Mengutip Animalia, kelompok rusa merah terpisah antara kelompok betina dan anak-anaknya dengan kelompok pejantan. Kondisi ini akan terjadi pada hampir setiap saat, kecuali pada masa kawin yang terjadi pada musim semi. Menariknya, ketika musim panas, biasanya rusa merah akan membentuk kelompok dalam jumlah besar yang bisa berisikan 400 individu.

Pada kelompok para betina dan anak-anak, ada hierarki yang sangat ketat. Hanya ada seekor betina dominan saja yang menjadi pemimpin pada kelompok tersebut. Sementara, bagi para pejantan, mereka akan bersikap lebih teritorial ketika musim kawin datang.

5. Para pejantan bisa bertarung hingga mati pada musim kawin

5 Fakta Menarik Rusa Merah, Termasuk Jenis Rusa Terbesar di Dunia!Dua pejantan rusa merah sedang bertarung demi memperebutkan dominasi di kelompoknya. (commons.wikimedia.org/ianpreston)

Musim kawin bagi rusa merah biasa dikenal dengan sebutan rut. Pada masa tersebut, para pejantan akan berebut dominasi demi bisa membuat harem di kelompoknya. Nah, untuk berebut dominasi itu, selain dengan cara kompetisi teriak seperti yang sudah dijelaskan di atas, pertarungan fisik dengan tanduk-tanduk mereka juga jadi cara agar bisa menjadi pejantan dominan.

Dilansir World Deer, pertarungan ini biasanya terjadi ketika ada pejantan yang menantang pejantan dominan sebelumnya. Si penantang biasanya akan mondar-mandir di depan pejantan dominan sambil mengukur tingkat kekuatannya. Jika si penantang merasa mampu menang, ia akan mulai menyeruduk si pejantan dominan.

Berkat sepasang tanduk besar dari keduanya, tak jarang kalau perkelahian mereka menimbulkan luka mengerikan dan permanen. Bahkan, dalam beberapa pertarungan, salah satu dari mereka bisa mati. Petarung yang kalah biasanya akan segera menyingkir dari kawanan. Ia akan berfokus untuk memulihkan diri karena staminanya sudah terkuras habis untuk bertarung dengan pejantan lain.

Di balik perawakannya yang terlihat "kalem", siapa sangka kalau ternyata rusa merah punya struktur sosial yang cukup kompleks. Pada satu sisi, rusa merah menunjukkan kalau mereka merupakan hewan sosial. Akan tetapi, pada musim tertentu, ternyata hewan yang satu ini juga bisa menunjukkan sisi agresifnya demi memperoleh tujuannya.

Baca Juga: 5 Hewan Endemik Kepulauan Galapagos, Ada Hewan Tertua di Daratan

Anjar Triananda Ramadhani Photo Verified Writer Anjar Triananda Ramadhani

Animal Lovers and Smartphone Enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya