Fakta Mencengangkan Asteroid Apophis, Berpotensi Menabrak Bumi?

Namanya berasal dari Dewa Kehancuran!

Intinya Sih...

  • Asteroid 99942 Apophis ditemukan pada 2004 dan awalnya diprediksi akan menghantam Bumi sekitar 2029.
  • Apophis memiliki diameter rata-rata sekitar 340 meter, bergerak dengan kecepatan 29,98 km/detik, dan orbitnya akan melintasi Bumi pada 13 April 2029.
  • Penelitian terbaru menunjukkan bahwa Apophis tidak akan menghantam Bumi pada 2029, tetapi NASA dan ESA tetap melakukan persiapan untuk misi observasi lebih lanjut.

Pada 2004, para ahli astronomi berhasil mengidentifikasi sebuah asteroid yang dinilai dapat membahayakan Bumi dalam beberapa dekade mendatang. Objek langit tersebut kemudian diberi nama Asteroid 99942  atau dikenal dengan sebutan 99942 Apophis. Setelah ditemukan, Apophis sempat diklasifikasikan sebagai asteroid berbahaya dan diprediksi akan menghantam Bumi sekitar 2029 mendatang.

Jika benar menghantam Bumi, Apophis disebut-sebut mampu menghancurkan satu kota tanpa tersisa. Bahkan, penamaan asteroid ini sendiri berasal dari salah satu iblis berbentuk ular yang membawa kehancuran dalam kepercayaan Mesir Kuno, yakni Apep atau Apopis dalam bahasa Yunani Kuno. Lantas, benarkah kalau asteroid yang satu ini akan menghantam Bumi dalam waktu dekat ini? Yuk, simak fakta selengkapnya beserta hal-hal menarik lain dari asteroid Apophis yang satu ini!

1. Ukuran dan kecepatan asteroid Apophis

Fakta Mencengangkan Asteroid Apophis, Berpotensi Menabrak Bumi?ilustrasi yang menunjukkan perbandingan asteroid Apophis dengan objek di Bumi (commons.wikimedia.org/Phoenix CZE

Asteroid Apophis memiliki bentuk layaknya sebuah kacang yang bisa dibilang sudah sangat tua. Ia tercipta dari sisa-sisa material yang membentuk tata surya kita sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu. Roy Tucker, David Tholen, dan Fabrizio Bernardi merupakan orang-orang yang pertama kali mengidentifikasi keberadaan asteroid ini pada 19 Juni 2004 di Observatorium Nasional Kitt Peak, Arizona, Amerika Serikat. 

Mengutip NASA, Apophis memiliki diameter rata-rata sekitar 340 meter. Saat ini, sang asteroid sedang bergerak dengan kecepatan 29,98 km/detik untuk mengelilingi jalur orbitnya ke Matahari. Butuh waktu setidaknya 324 hari bagi Apophis untuk menyelesaikan jalur orbitnya tersebut.

Menariknya, jarak rata-rata dari Apophis dengan Matahari terbilang mirip dengan jarak Bumi ke bintang tata surya kita tersebut. Jarak terdekat Apophis menuju Matahari sekitar 0,75 au dan jarak terjauhnya sekitar 1,1 au. Sebagai catatan, nilai satuan astronomical unit (au) merupakan rentang jarak rata-rata Bumi dengan Matahari, yakni 149.597.870,7 km atau dibulatkan menjadi 150 juta km.

Baca Juga: Kenapa Pluto Tidak Termasuk Planet Lagi? Ini 5 Alasannya!

2. Untuk saat ini, ia tidak berpotensi menghantam Bumi, tapi ...

Fakta Mencengangkan Asteroid Apophis, Berpotensi Menabrak Bumi?ilustrasi lintasan orbit asteroid Apophis dengan Bumi pada 13 April 2029 (commons.wikimedia.org/Tomruen)

Saat asteroid Apophis pertama kali ditemukan, kita belum mengetahui secara pasti soal lintasan orbitnya. Estimasi awal yang diberikan ahli astronomi disebutkan kalau ada peluang sekitar 2,7 persen bagi asteroid ini untuk menghantam Bumi sekitar 2029. Ketika rilis pertama ini diketahui khalayak, jelas kepanikan sempat menyebar luas.

Ahli astronomi sendiri terus menghitung dan memperkirakan lintasan asteroid ini sejak ditemukan. Beruntungnya, berkat teknologi terkini sekaligus peluang observasi saat Apophis melintasi Bumi pada Maret 2021 silam, peta lintasan dari asteroid ini bisa diketahui dengan lebih akurat. Dilansir European Space Agency (ESA), proses observasi menggunakan radar yang dilakukan NASA Goldstone Deep Space Communication Complex dan Green Bank Observatory berhasil mengambil sejumlah data penting tentang lintasan orbit dari asteroid Apophis.

Hasilnya, memang benar kalau pada 2029 nanti Apophis akan melintasi orbit Bumi. Bahkan, jaraknya relatif dekat, yakni sekitar 32—35 ribu km atau sekitar sepuluh kali lebih dekat dari jarak Bumi dengan Bulan. Orbit beberapa satelit geosinkron pun masih lebih jauh ketimbang jarak Apophis dengan Bumi saat itu. Akan tetapi, sang asteroid tidak akan menghantam Bumi, melainkan hanya lewat saja.

Ada faktor lain yang menyebabkan hal ini. Dilansir Space, ahli astronomi bernama Paul Wiegert bersama Benjamin Hyatt dari Western University dan Waterloo University dalam Planetary Science Journal menyebut kalau 99942 Apophis akan berjumpa asteroid lain bernama 4544 Xanthus. Pertemuan ini diperkirakan terjadi sekitar Desember 2026. Akan tetapi, bukan berarti asteroid Xanthus akan menabrak Apophis, melainkan melewati titik persimpangan orbit Apophis dalam waktu relatif dekat.

Dari perjumpaan itu, diperkirakan kalau sejumlah objek luar angkasa yang "menemani" orbit Xanthus akan bertabrakan dengan Apophis. Dari tabrakan inilah, Paul dan Benjamin menyebut kalau lintasan orbit Apophis akan sedikit berubah hingga ancaman menabrak Bumi pada 2029 mendatang jadi tak relevan. Akan tetapi, keduanya tetap menyebut kalau butuh observasi lebih lanjut lagi pada masa mendatang untuk mengonfirmasi penelitian mereka.

Sebab, dari observasi dari ESA, asteroid ini masih akan melintasi Bumi dalam jarak yang relatif dekat pada 2068. Meski peluangnya memang masih kecil, tidak ada salahnya untuk mempersiapkan sekaligus mempelajari lebih lanjut tentang lintasan dari asteroid yang satu ini. Apalagi, benda-benda langit seukuran asteroid memiliki banyak variabel tak terduga yang bisa saja mengubah arah lintasannya secara tiba-tiba.

3. Ada upaya penelitian lebih lanjut untuk asteroid Apophis

Fakta Mencengangkan Asteroid Apophis, Berpotensi Menabrak Bumi?potret citra radar dari asteroid Apophis yang berhasil diperoleh NASA (commons.wikimedia.org/NASA/JPL-Caltech and NSF/AUI/GBO)

Saat ini, potensi ancaman Apophis terhadap Bumi memang tidak terlihat dalam 100 tahun ke depan setelah berbagai observasi lebih lanjut. Akan tetapi, mengingat lintasan orbitnya yang sangat dekat dengan Bumi pada 13 April 2029 mendatang, ahli astronomi di seluruh dunia melihat ini sebagai sebuah kesempatan untuk penelitian sekaligus observasi lanjutan. NASA maupun ESA sudah memiliki rencana masing-masing untuk hal tersebut.

Mengutip NASA, lembaga antariksa asal Amerika Serikat itu sedang bersiap untuk meluncurkan sebuah pesawat luar angkasa untuk diluncurkan menuju Apophis. Misi ini diberi nama Origins, Spectral Interpretation, Resource Identification, and Security – Apophis Explorer (OSIRIS-APEX). Pesawat luar angkasa ini dimaksudkan untuk mengambil sampel dari Apophis sembari mempelajari asteroid tersebut.

Misi yang akan berjalan pada 2 April 2029 mendatang dan pesawat luar angkasa tersebut direncanakan mendarat di asteroid pada 13 April 2029. Kemudian, OSIRIS-APEX akan beroperasi selama 18 bulan di sana. Peralatan yang digunakan terdiri atas instrumen pencitra, spektrometer, sampai laser altimeter yang diharapkan bisa memetakan permukaan asteroid sembari mencari tahu susunan kimianya.

Di sisi lain, ESA juga berencana untuk meluncurkan beberapa pesawat luar angkasa menuju Apophis. Misi ini diberi nama Rapid Apophis Mission for Security and Safety (Ramses) yang akan membawa sejumlah peralatan yang mirip seperti Misi Hera, semisal CubeSats. Tujuan dari misi tersebut utamanya untuk menjelajahi Apophis secara lebih dekat.

Setidaknya, berdasarkan observasi terbaru, Apophis tidak akan membahayakan Bumi pada 2029 mendatang. Hanya saja, segala bentuk pengamatan dan persiapan untuk segala kemungkinan tetap dilakukan oleh badan antariksa dunia. Tentunya, bagi ahli astronomi maupun pencinta objek luar angkasa, kedatangan asteroid seperti Apophis pada 13 April 2029 dalam jarak sangat dekat dengan Bumi dan bisa diamati dengan mata telanjang pasti akan jadi fenomena langit menarik yang tak boleh dilewatkan.

Baca Juga: 5 Fakta Sains SpongeBob SquarePants yang Akurat, Kamu Sudah Tahu?

Anjar Triananda Ramadhani Photo Verified Writer Anjar Triananda Ramadhani

Penulis yang suka menulis dengan tema sains, alam, dan teknologi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya