5 Fakta Paca Dataran Rendah, Si Pengerat yang Jago Berenang

Perawakan tubuhnya mirip seperti kapibara

Paca dataran rendah (Cuniculus paca) dan paca pegunungan (Cuniculus taczanowskii) merupakan sejenis hewan pengerat yang berasal dari famili Cuniculidae. Keduanya merupakan satu-satunya genus dalam famili ini sehingga tidak ada hewan lain yang berkerabat erat dengan paca. Kerabat paling dekat dari kedua jenis paca ini adalah famili Dasyproctidae yang terdiri atas acouchi dan agouti.

Nah, kali ini kita akan kenalan dengan salah satu jenis paca, yakni paca dataran rendah. Pengerat yang satu ini secara perawakan nampak seperti kapibara, tapi dalam versi kecil. Bobotnya hanya sekitar 6—12 kg dengan rata-rata panjang tubuh 60—82 cm. Jenis paca ini juga dikenal dengan nama paca totol karena adanya totol putih memanjang di sekujur bulu berwarna cokelat tua atau cokelat kemerahannya.

Selain ciri fisik uniknya, paca dataran rendah juga memiliki sejumlah fakta menarik lainnya. Di habitat alaminya yang penuh bahaya, mereka ternyata bisa beradaptasi dengan baik sehingga bisa bertahan hidup di sana. Kira-kira bagaimana caranya? Yuk, cari tahu jawabannya beserta fakta-fakta menarik paca dataran rendah di bawah ini!

1. Peta persebaran dan habitat paca dataran rendah

5 Fakta Paca Dataran Rendah, Si Pengerat yang Jago Berenangilustrasi peta persebaran paca dataran rendah (commons.wikimedia.org/Darekk2)

Kendati sama-sama berada di benua Amerika, paca dataran rendah punya peta persebaran yang lebih luas ketimbang saudaranya, paca pegunungan. Mereka bisa ditemui mulai dari Meksiko di Amerika Utara hingga Argentina di Amerika Selatan. Artinya, mereka juga ada hampir di seluruh Amerika Selatan.

Dilansir Britannica, hutan hujan tropis jadi habitat favorit pengerat yang satu ini. Kendati namanya memiliki kata "dataran rendah", mereka ternyata bisa berada di ketinggian 0—3 ribu meter di atas permukaan laut, lho. Rumah paca dataran rendah pasti dekat dengan sumber air, baik itu berupa sungai maupun kolam. Untuk sarangnya, pengerat ini akan menggali tanah atau memanfaatkan batang kayu, tetapi bisa juga mengambil alih lubang milik hewan lain.

2. Kebiasaan sehari-hari dan makanan paca dataran rendah

5 Fakta Paca Dataran Rendah, Si Pengerat yang Jago Berenangpotret paca dataran rendah yang sedang makan (commons.wikimedia.org/Agência de Notícias do Acre/Angela Peres)

Paca dataran rendah tergolong sebagai hewan nokturnal. Ketika siang hari, mereka akan lebih banyak beristirahat pada sarangnya sambil tetap waspada dengan kehadiran predator. Uniknya, saat beraktivitas di malam hari dengan cahaya Bulan yang terang, mereka cenderung menghindari tempat terbuka. Perilaku adaptasi ini diduga sebagai cara paca dataran rendah untuk menghindari predator yang bisa mendeteksi mereka dengan mudah pada saat itu.

Sementara itu, untuk makanannya, paca dataran rendah tergolong sebagai herbivor. Dilansir Animal Diversity, buah-buahan—seperti alpukat dan mangga—jadi makanan favoritnya sehingga mereka bisa juga disebut sebagai frugivor. Selain buah, mereka juga mencari dedaunan, biji-bijian, hingga umbi-umbian dari berbagai jenis tanaman sebagai makanan utama paca dataran rendah.

Baca Juga: 5 Fakta Unik Viscacha Gunung, Pengerat Imut yang Punya Mata Malas

3. Jagoan dalam berenang

5 Fakta Paca Dataran Rendah, Si Pengerat yang Jago BerenangKetika merasa terancam, paca dataran rendah akan langsung menuju aliran air untuk kabur. (commons.wikimedia.org/Dick Culbert)

Di habitat alaminya, ada begitu banyak predator yang menargetkan paca dataran rendah sebagai mangsa. Jaguar, anjing semak, dan puma jadi predator utama yang bisa memburu pengerat ini. Untuk menjaga dirinya, paca dataran rendah akan hidup dalam kelompok kecil yang umumnya terdiri atas pasangan dan anak-anaknya. Kelompok itu akan saling menjaga lewat komunikasi khusus supaya bisa memperingatkan kehadiran predator.

Nah, setelah predator terdeteksi, paca dataran rendah biasanya akan lari menuju aliran air. Mereka adalah perenang handal sehingga bisa dengan mudah menjauh dari predator yang mengejarnya begitu masuk ke dalam air. Tak hanya untuk lari, sebenarnya pengerat ini memang pada dasarnya suka sekali dengan air. Bahkan, disebutkan kalau pada saat tertentu, paca dataran rendah akan kawin sambil berenang di air, lho.

4. Mereka akan mengencingi pasangannya

5 Fakta Paca Dataran Rendah, Si Pengerat yang Jago Berenangkelompok paca dataran rendah yang sedang makan bersama (commons.wikimedia.org/MVHS-CR)

Paca dataran rendah merupakan hewan yang setia karena mereka hanya akan memiliki satu pasangan seumur hidupnya. Akan tetapi, sebelum pasangan terbentuk, paca jantan harus melakukan sesuatu yang cukup menjijikkan bagi kita. Animal Diversity melansir bahwa pejantan akan mengencingi betina sebagai bentuk ikatan sekaligus menunjukkan pada betina soal siapa yang mendominasi di antara keduanya. Jika betina tak terima atas hal ini, si jantan bisa saja menjadi agresif dan menyerang calon pasangannya itu.

Setelah pasangan terbentuk, barulah kehidupan bersama mereka mulai berjalan. Satu pasangan paca dataran rendah tinggal di daerah seluas 3 hektar. Dalam setahun, mereka akan kawin sebanyak dua kali dan bisa menghasilkan 1—2 ekor anak. Masa kehamilan mereka berlangsung selama 148 hari dan anak-anak mereka butuh waktu setidaknya 2—6 bulan agar bisa hidup mandiri. Ketika baru lahir, anak-anak paca dataran rendah punya bobot antara 605—736 gram saja.

5. Dianggap hama oleh petani

5 Fakta Paca Dataran Rendah, Si Pengerat yang Jago Berenangilustrasi paca dataran rendah terkena jerat (commons.wikimedia.org/Allan Harris)

Sayangnya, paca dataran rendah yang hidup dekat dengan pemukiman manusia dianggap sebagai hama. Sebab, pengerat ini dapat menghancurkan tanaman petani, semisal jagung, ubi, singkong, dan semacamnya. Daging dan sejumlah anggota tubuh mereka juga cukup disukai sehingga menambah alasan perburuan bagi manusia.

Mengutip Lamar University, akibat dari perburuan ini, paca dataran rendah populasinya kian tergerus di hutan sekitar pemukiman manusia. Beruntungnya, berkat peta persebaran mereka yang luas, saat ini populasi secara keseluruhan dari paca dataran rendah bisa dibilang masih stabil. IUCN Red List melabeli pengerat ini  Least Concern (LC) dengan tren populasi yang cenderung stabil.

Kerasnya habitat hutan hujan tropis jelas memaksa paca dataran rendah untuk terus adaptif dalam menghadapi resiko bahaya. Selain kompak dalam kelompok dan pandai berenang, sarang mereka juga bisa jadi kunci dari kemampuan bertahan hidupnya. Sebab, sarang pengerat ini didesain dengan banyak terowongan dan memiliki pintu masuk serta keluar berbeda yang ditutupi oleh semak belukar. Jadi, bisa dibilang kalau hewan yang satu ini jadi salah satu arsitek alam yang lihai dalam membuat sarang.

Baca Juga: 5 Fakta Tupai Douglas, Hewan Pengerat yang Berisik Banget 

Anjar Triananda Ramadhani Photo Verified Writer Anjar Triananda Ramadhani

Penulis yang suka menulis dengan tema sains, alam, dan teknologi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya