Dari Lobster sampai Bunglon, Ini 5 Fakta Perubahan Warna Hewan!

Ada rahasia keren di baliknya, lho

Biasanya, makhluk hidup hanya akan memiliki satu warna kulit, bulu, ataupun rambut pada tubuhnya seumur hidup. Kalaupun ada yang berbeda, hal tersebut hanya terjadi pada bentuk corak, variasi warna, dan tanda lain yang membedakan satu spesies dengan spesies lain. Akan tetapi, ternyata ada, lho, beberapa jenis hewan yang bisa mengubah warna kulit, bulu, sampai rambutnya.

Perubahan itu bisa terjadi karena berbagai hal. Ada yang warna tubuhnya bisa berubah sendiri ketika hewan itu masih hidup dan ada pula yang baru akan berubah setelah mati serta melalui proses tertentu. Yang jelas, perubahan warna kulit, bulu, dan rambut dari hewan-hewan ini punya sejumlah fakta menarik di baliknya. Makin penasaran, kan? Yuk, cari tahu fakta-fakta perubahan warna hewan lewat artikel ini.

1. Dari mana asal kemampuan bunglon mengubah warnanya?

Dari Lobster sampai Bunglon, Ini 5 Fakta Perubahan Warna Hewan!bunglon, reptil dengan kemampuan kamuflase terbaik (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Kalau bicara soal perubahan warna pada tubuh hewan, bunglon (famili Chamaeleonidae) tak boleh sampai lupa dibahas. Reptil dengan lidah superpanjang ini dikenal dengan salah satu hewan dengan kemampuan kamuflase terbaik di dunia hewan. Kemampuannya ini untuk bersembunyi ataupun berburu. Baru-baru ini, para peneliti akhirnya bisa menemukan jawaban dibalik kemampuan unik dari bunglon.

Dilansir Live Science, bunglon melakukan perubahan dan penyesuaian pada sebuah sel spesial bernama iridofor di dalam kulitnya sehingga dapat menyesuaikan dengan pantulan cahaya yang mengenai kulitnya. Sel iridofor pada kulitnya itu mengandung nanokristal dengan berbagai bentuk, ukuran, dan kelompok yang dapat menyebabkan perubahan warna secara cepat. Perubahan ini tergantung dengan gerakan nanokristal pada sel iridofor bunglon. Jika renggang, ia akan menghasilkan warna dingin. Sementara, dalam kondisi tegang, bunglon akan menghasilkan warna panas.

2. Mengapa lobster berubah warna menjadi merah ketika dimasak?

Dari Lobster sampai Bunglon, Ini 5 Fakta Perubahan Warna Hewan!Lobster berubah warna menjadi merah ketika selesai dimasak. (commons.wikimedia.org/Richard Ricciardi)

Pernah memakan atau melihat lobster (famili Nephropidae) yang sudah dimasak? Pastinya sadar, kan, kalau cangkang seekor lobster yang sudah dimasak itu berwarna merah sampai jingga? Padahal, ketika masih hidup, lobster itu cenderung memiliki warna yang pucat yang tak bisa mereka ubah sendiri. Lantas, kenapa keluarga lobster yang sudah dimasak itu akan mengalami perubahan pada cangkangnya?

Menurut Live Science, perubahan warna pada cangkang lobster ada kaitannya dengan dua molekul yang dimilikinya. Pertama, ada protein bernama krustasianin dan yang kedua protein karotenoid bernama astaxanthin. Krustasianin dari awal sudah dimiliki lobster di dalam tubuhnya, sedangkan astaxanthin harus diperoleh dari makanan yang dikonsumsinya. Perpaduan antara krustasianin dan astaxanthin akan menghasilkan warna biru dan kehijauan. Padahal, pada dasarnya astaxanthin itu berwarna kemerahan jika berdiri sendiri.

Nah, pada titik inilah, proses memasak lobster mengambil peran penting pada perubahan cangkangnya. Ketika tubuh lobster menerima panas berlebih, protein krustasianin akan melepaskan astaxanthin yang sebelumnya terikat bersamanya. Pelepasan kedua protein itu kemudian menyebabkan warna cangkang lobster berubah menjadi kemerahan.

Baca Juga: 7 Hewan yang Merupakan Predator Beruang di Alam Liar

3. Perubahan warna supercepat dari gurita dan cumi-cumi

Dari Lobster sampai Bunglon, Ini 5 Fakta Perubahan Warna Hewan!gurita yang sedang mencoba berbaur dengan lingkungan sekitarnya (commons.wikimedia.org/Albarubescens)

Kalau di daratan ada bunglon, di laut ada gurita (famili Octopodidae) dan cumi-cumi (superordo Decapodiformes) yang jadi hewan ikonik dalam hal perubahan warna. Hebatnya, kemampuan kedua hewan ini untuk mengubah warnanya dapat terjadi dalam satu kedipan mata saja. Tentunya, gurita dan cumi-cumi memanfaatkan kemampuan mengubah warnanya ini untuk berbaur dengan lingkungan sekitar, bersembunyi dari predator, sampai berburu mangsa.

Smithsonian Ocean melansir bahwa kemampuan menakjubkan gurita dan cumi-cumi dalam mengubah warna disebabkan oleh ribuan sel menyerupai balon bernama kromatofor yang ada di bawah permukaan kulit. Saraf dan otot di sekitarnya akan mengatur sel kromatofor untuk mengembang dan mengempis sesuai dengan kebutuhan. Ketika kantung sel kromatofor mengembang, perubahan warna dari gurita dan cumi-cumi akan terlihat.

Ditambah lagi, kedua hewan ini sama-sama memiliki sel iridofor dan leucophores yang berfungsi sebagai plat untuk memantulkan warna pada kulit gurita serta cumi-cumi. Sel iridofor akan menghasilkan warna hijau, biru, perak, sampai emas. Sementara, leucophores akan menghasilkan warna yang mirip seperti lingkungan yang ada di sekitarnya.

4. Kumbang kura-kura emas jadi jenis serangga yang bisa mengubah warnanya

Dari Lobster sampai Bunglon, Ini 5 Fakta Perubahan Warna Hewan!potret kumbang kura-kura emas yang sedang dalam proses perubahan warna (commons.wikimedia.org/Ryan Hodnett)

Kumbang kura-kura emas (Charidotella egregia) jadi satu dari sedikit sekali serangga yang bisa mengubah warna tubuhnya. Kumbang kura-kura emas hanya dapat mengubah warna tubuhnya menjadi dua, yakni emas dan merah kecokelatan. Menariknya, perubahan warna yang dilakukan oleh kumbang ini cukup berbeda jika dibandingkan dengan hewan-hewan sebelumnya.

Mengutip IFL Science, kerangka luar dari kumbang kura-kura emas berperan seperti "cermin" yang dapat memantulkan cahaya. Agar dapat melakukan hal tersebut, kerangka luar kumbang ini memiliki cairan khusus tepat di bawah kerangka luarnya. Ketika tubuh kumbang kura-kura emas sedang lembap, cairan tersebut akan memenuhi seluruh tubuhnya dan memantulkan cahaya sehingga menghasilkan warna keemasan. Sementara, ketika cairan itu mengering atau kumbang mengalami stres, warna tubuhnya akan menjadi merah yang sesuai dengan pigmen warna asli dari kumbang kura-kura emas.

5. Cerpelai, mamalia lucu yang bisa mengubah warna bulunya tergantung musim

Dari Lobster sampai Bunglon, Ini 5 Fakta Perubahan Warna Hewan!Cerpelai akan mengubah warna bulunya jadi seputih salju ketika musim dingin agar tetap bisa beraktivitas. (commons.wikimedia.org/Kalabaha1969)

Cerpelai (famili Mustelidae) jadi salah satu contoh perubahan warna bulu yang bisa terjadi di dunia mamalia. Uniknya, perubahan warna bulu dari hewan yang satu ini lebih banyak dipengaruhi dari faktor eksternal, yakni musim. Ketika musim panas, cerpelai akan memiliki bulu yang lebih gelap. Namun, ketika musim dingin tiba, bulu mereka berubah menjadi putih.

Menurut Explorit Science Center, perubahan warna bulu cerpelai itu dipengaruhi oleh perilaku mereka. Ketika mayoritas mamalia melakukan hibernasi pada musim dingin, si kecil yang satu ini justru tetap aktif berkeliling di wilayahnya. Agar memudahkan untuk berburu dan menghindari predator, mereka memerlukan warna bulu yang sesuai dengan musim yang sedang dijalani.

Biasanya, bulu musim panas cerpelai akan mulai muncul ketika musim semi. Kemudian, setelah musim gugur datang, perlahan warna gelap dari bulunya itu akan berubah menjadi putih bersih. Sebelum mengganti warna bulunya, cerpelai akan meranggas seluruh bulunya yang ada saat ini, mulai dari telinga hingga perutnya.

Unik-unik banget, ya, fakta di balik perubahan warna pada tubuh hewan-hewan di atas? Ada yang mengubahnya karena faktor internal tubuh dan ada pula yang berubah karena faktor eksternal. Yang jelas, kemampuan hewan-hewan di atas untuk mengubah warna tubuhnya merupakan cara mereka untuk bertahan hidup di alamnya. Dari hewan-hewan di atas, kira-kira mana yang membuatmu paling takjub?

Baca Juga: 5 Hewan Unik yang Hidup di Gurun Sahara, Ada Hewan Berbahaya!

Anjar Triananda Ramadhani Photo Verified Writer Anjar Triananda Ramadhani

Penulis yang suka menulis dengan tema sains, alam, dan teknologi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya