5 Fakta Unik Viscacha Gunung, Pengerat Imut yang Punya Mata Malas

Perawakannya mirip seperti kelinci

Pernah mendengar nama hewan viscacha (genus Lagidium)? Mereka merupakan sejenis pengerat yang hidup di Amerika Selatan; masih berkerabat dengan chinchilla; dan terbagi atas empat spesies yang berbeda. Namun, viscacha gunung atau viscacha selatan (Lagidium viscacia) jelas jadi spesies yang paling menarik perhatian. Sebab, jika dilihat sekilas, penampilan hewan ini sangat mirip seperti kelinci.

Bulu tebal viscacha gunung berwarna abu-abu kekuningan dengan tambahan warna hitam dan putih di beberapa titik tubuhnya. Ekor dan telinganya panjang serta ditumbuhi bulu yang lebat. Salah satu ciri menarik dari viscacha gunung adalah matanya yang terlihat seperti sedang mengantuk. Panjang pengerat ini bisa menyentuh angka 396 mm dengan bobot hingga 3 kg. Kali ini, yuk, kita kenalan lebih dekat lagi dengan viscacha gunung si imut asal Amerika Selatan. Keep scrolling, ya!

1. Peta persebaran dan habitat

5 Fakta Unik Viscacha Gunung, Pengerat Imut yang Punya Mata MalasViscacha gunung menyukai habitat pegunungan berbatu dengan celah-celah di sekitarnya. (commons.wikimedia.org/Allan Harris)

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, viscacha gunung tersebar di Amerika Selatan. Tepatnya, pengerat lucu ini bisa ditemui di bagian selatan Peru, Bolivia, Chile, sampai bagian barat Argentina. Sesuai dengan namanya, pengerat ini punya habitat spesifik yang jadi favoritnya meski pada beberapa kasus bisa juga ditemukan di habitat lain.

Dilansir Animal Diversity, viscacha gunung banyak dijumpai di daerah pegunungan berbatu dan terjal dengan ketinggian antara 4—5 ribu meter di atas permukaan laut. Habitat ini dapat dengan mudah menyediakan tempat berlindung bagi mereka karena tubuhnya muat untuk masuk ke celah-celah bebatuan. Viscacha gunung pun sebenarnya tidak terlalu bergantung pada vegetasi sehingga mereka tak terlalu butuh berada di sekitar area yang ditumbuhi tanaman. Akan tetapi, kadang kita bisa saja melihat pengerat ini di padang rumput atau semak belukar yang ada di sekitar pegunungan.

2. Makanan favorit viscacha gunung

5 Fakta Unik Viscacha Gunung, Pengerat Imut yang Punya Mata Malasviscacha gunung yang sedang mencari makan (commons.wikimedia.org/Joaquin Valentinuzzi)

Viscacha gunung tergolong sebagai hewan herbivor. Menariknya, mereka bukan termasuk hewan yang pilih-pilih makanan jika habitatnya sedang jarang ditumbuhi vegetasi. Hampir berbagai jenis makanan yang bisa pengerat ini temui di pegunungan bisa saja dikonsumsi demi memenuhi kebutuhan harian mereka. Bahkan, viscacha hampir tidak membutuhkan air karena mereka bisa mendapatkannya dari makanan yang dimakan.

Menurut Animalia, lumut-lumut yang biasa tumbuh di batu pegunungan sangat disukai oleh viscacha gunung. Menariknya, lewat sejumlah observasi oleh peneliti, diketahui kalau pengerat ini akan memakan kotorannya sendiri agar nutrisi yang terkandung dalam makanannya bisa diserap secara sempurna, mengutip Fact Animal. Hal tersebut dilakukan lantaran lambung mereka tidak sanggup untuk menyerap nutrisi secara sempurna pada pencernaan pertama. Oleh karena itu, perilaku yang disebut koprafagia ini harus dilakukan viscacha gunung supaya bisa memperoleh nutrisi yang diperlukan tubuhnya.

Baca Juga: 8 Hewan yang Paling Terkenal di Peradaban Mesir Kuno

3. Hewan sosial yang aktif berkomunikasi

5 Fakta Unik Viscacha Gunung, Pengerat Imut yang Punya Mata MalasViscacha gunung akan memberikan sinyal bagi anggota kelompoknya jika merasa terancam. (commons.wikimedia.org/Diego Carús)

Viscacha gunung hidup dalam kelompok dengan jumlah yang relatif besar, yakni lebih dari 80 individu. Mereka tergolong hewan diurnal yang artinya lebih banyak aktif pada siang hari. Berjemur, mencari makan, sampai saling melindungi antara anggota kelompok jadi kegiatan sehari-hari kelompok viscacha gunung. Menariknya, mereka punya berbagai jenis suara yang menandakan kalau mereka aktif berkomunikasi, tentunya sesuai dengan keadaan yang sedang terjadi.

Ketika salah satu anggota kelompok viscacha gunung mendeteksi keberadaan predator, misalnya, ia akan mengeluarkan suara siulan seperti suara burung yang sangat keras, mengutip Britannica. Suara itu jadi sinyal bagi anggota lain untuk bersembunyi ke celah-celah bebatuan terdekat. Selain itu, mereka juga menghasilkan suara-suara seolah seperti sedang mengobrol antarindividu. Bahkan, Fact Animal melansir bahwa mereka punya bentuk komunikasi bernama sinyal seismik, sebuah cara berkomunikasi dengan cara memukul-mukul tanah untuk menarik perhatian individu lain.

4. Anak-anak viscacha gunung cepat mandiri

5 Fakta Unik Viscacha Gunung, Pengerat Imut yang Punya Mata Malaspotret induk dan anak viscacha gunung (commons.wikimedia.org/Joaquin Valentinuzzi)

Masa kawin bagi viscacha gunung dewasa berlangsung selama Oktober hingga Desember. Satu tahun adalah usia yang diperlukan pengerat ini untuk matang secara seksual. Sementara, untuk masa kehamilan, viscacha gunung akan mengandung janinnya selama 130—150 hari. Dalam satu kali masa kehamilan, biasanya viscacha betina hanya akan melahirkan seekor anak meskipun pada kasus yang langka bisa juga melahirkan dua ekor anak.

Nah, anak-anak dari viscacha gunung inilah yang punya sejumlah fakta menarik. Menurut Animalia, mereka lahir dalam kondisi yang disebut precocial. Kondisi ini merujuk pada janin yang telah tumbuh secara sempurna sebelum dilahirkan. Artinya, anak-anak viscacha gunung sudah bisa hidup lebih independen dalam waktu relatif singkat.

Buktinya, anak-anak pengerat ini lahir sudah dalam kondisi mata terbuka dan bulu tumbuh sempurna. Selain itu, tak hanya menerima susu dari sang induk, mereka juga langsung bisa mengonsumsi tanaman hanya beberapa jam setelah kelahirannya. Biarpun cepat tumbuh seperti itu, induk viscacha gunung akan tetap mengawasi dan memberi susu kepada mereka setidaknya hingga 8 minggu berikutnya.

5. Jadi target pemburu

5 Fakta Unik Viscacha Gunung, Pengerat Imut yang Punya Mata Malasviscacha gunung yang sedang berjemur di atas batu (commons.wikimedia.org/NOIRLab/AURA/NSF)

Berkat penampilannya yang lucu dan bulu tebalnya, saat ini viscacha gunung harus menghadapi situasi yang genting. Dilansir Animal Diversity, pengerat ini jadi target para pemburu untuk diambil bulu dan dagingnya untuk dikonsumsi. Meskipun belum dikategorikan sebagai hewan terancam punah, dikhawatirkan populasi viscacha gunung akan menurun dari tahun ke tahun.

Belum lagi, masalah perubahan iklim yang sedang terjadi di seluruh dunia juga turut menyumbang penurunan populasi pengerat ini. Kalau situasi ini tetap terjadi, bisa saja pada masa yang akan datang viscacha gunung akan bernasib sama seperti hewan-hewan lain yang saat ini sedang terancam punah. Beruntungnya, kemampuan adaptasi pengerat ini tergolong sangat baik sehingga untuk saat ini populasi mereka tetap stabil.

Oh, ya, salah satu hal menarik lain dari viscacha gunung adalah kedekatan mereka secara genetik. Meskipun punya saudara lain, yakni viscacha dataran, ternyata mereka masih lebih berkerabat dengan chinchilla, lho. Jadi, bisa dibilang kalau viscacha gunung ini merupakan gabungan antara kelinci dengan chinchilla. Oleh karena itu, mereka tampak sangat imut dan menggemaskan.

Baca Juga: 7 Hewan yang Hidup di Hutan Bambu, Bukan Hanya Panda

Anjar Triananda Ramadhani Photo Verified Writer Anjar Triananda Ramadhani

Penulis yang suka menulis dengan tema sains, alam, dan teknologi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya