5 Hewan yang Tahan terhadap Kanker, Rahasia di Baliknya Sangat Unik!

Jadi bahan penelitian untuk mengatasi kanker pada manusia, lho

Menurut National Institutes of Health, kanker merupakan penyakit saat sel dalam tubuh berkembang dan bermutasi secara tak terkontrol, lalu menyebar ke seluruh bagian tubuh tertentu. Proses terbentuknya kanker bisa terjadi ketika sel tubuh lama mati dan sel baru tumbuh berkembang secara abnormal serta dalam jumlah yang berlebih. Ketika sudah muncul, sel kanker biasanya akan bersifat ganas karena sel ini akan merusak fungsi jaringan tubuh tempat mereka berkembang.

Penyakit yang satu ini bisa terjadi pada bagian tubuh mana pun dan tak terbatas pada manusia. Ada begitu banyak kasus penyakit kanker yang diderita oleh hewan-hewan. Bahkan, ini terjadi pada hewan peliharaan favorit manusia, misalnya kucing dan anjing. Mereka jadi kelompok hewan yang paling rentan terjangkit kanker.

Biarpun demikian, ternyata ada beberapa spesies hewan yang berhasil mengembangkan resistensi terhadap kanker. Cara-cara yang mereka lakukan pun bisa dijadikan bahan penelitian bagi manusia agar kita bisa memerangi salah satu penyakit paling berbahaya ini. Apa saja hewan yang tahan terhadap kanker? Yuk, cari tahu jawabannya di bawah ini!

1. Tikus mol telanjang

5 Hewan yang Tahan terhadap Kanker, Rahasia di Baliknya Sangat Unik!tikus mol telanjang yang sedang memakan wortel (commons.wikimedia.org/John Trainor)

Tikus mol telanjang (Heterocephalus glaber) terkenal dengan tubuh kecilnya yang tak ditutupi sehelai bulu pun. Herbivor kecil satu ini hanya tumbuh sepanjang 7—33 cm dengan bobot tak lebih dari 1,5 kg. Walaupun tubuhnya kecil, kalau bicara soal resistensi terhadap kanker, tikus mol telanjang bisa dibilang jadi salah satu yang terbaik.

Menurut University of Cambridge, sel-sel yang masih sehat dari tikus mol telanjang hampir tak bisa berubah menjadi sel kanker. Hal ini disebabkan adanya microenvironment, sebuah sistem sel dan molekul pada tiap sel dari tikus, yang mampu membangun kekebalan terhadap kanker. Disebutkan kalau microenvironment ini dapat langsung menghentikan proses pertumbuhan sel kanker agar tak membentuk tumor.

Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Walid Khaled dari Universitas Cambridge menemukan fakta kalau sel kanker yang bisa diderita pengerat lain, semisal tikus, sama sekali tak berpengaruh pada tikus mol telanjang. Ditambah lagi, pengerat yang bisa hidup selama 37 tahun ini punya sensitivitas yang rendah terhadap rasa sakit dan bisa bertahan hidup meski tinggal di tempat dengan kadar oksigen rendah. Jika saja kita tahu secara spesifik rahasia di balik kekebalan tikus mol telanjang, bukan tak mungkin kalau hal tersebut bisa membantu manusia menemukan cara mudah untuk mengatasi kanker.

2. Gajah

5 Hewan yang Tahan terhadap Kanker, Rahasia di Baliknya Sangat Unik!Gajah sabana afrika, jenis gajah sekaligus mamalia darat terbesar di dunia. (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Gajah (famili Elephantidae) merupakan keluarga mamalia darat terbesar di dunia. Spesies gajah terbesar di dunia, yakni gajah sabana afrika (Loxodonta africana), bisa punya tinggi 3,2—4 meter dan bobot rata-rata 4.500—6.100 kg. Dengan ukurannya yang masif itu, gajah jelas punya sel yang lebih besar ketimbang manusia. Seharusnya, jumlah sel yang semakin banyak itu akan meningkatkan risiko makhluk hidup untuk terjangkit kanker. Akan tetapi, ternyata si besar yang satu ini bisa membangun resistensi pada kanker, lho.

Dilansir Cancer Research UK, dua orang peneliti, yaitu Dr. Lionel Crawford dan Profesor Sir David Lane, menyebut kalau protein bernama p53 bisa menekan pertumbuhan tumor. Protein p53 ini diproduksi oleh gen yang disebut TP53. Menariknya, manusia hanya memiliki 2 versi TP53, sedangkan gajah memiliki hingga 40 versi TP53. Dengan jumlah gen TP53 yang sangat banyak itu, sel tubuh gajah lebih responsif pada potensi kerusakan. Akibatnya, sel-sel yang berpotensi berkembang menjadi kanker bisa dihancurkan terlebih dahulu.

Jadi, bisa dibilang cara gajah menangani kanker yakni dengan menyerang dulu potensi bahaya sebelum benar-benar muncul. Sekecil apa pun potensi sel berubah menjadi kanker, protein p53 yang dihasilkan 40 versi TP53 dari tubuh gajah bisa dengan cepat mendeteksi dan menghancurkannya. Jumlah TP53 dari gajah merupakan proses evolusi selama jutaan tahun. Hasil evolusi yang luar biasa ini sedang dipelajari oleh para ilmuwan supaya nantinya kita juga bisa membangun sistem kekebalan yang sama pada masa yang akan datang.

Baca Juga: 7 Fakta Unik Gurita Cincin Biru, si Kecil yang Sangat Mematikan

3. Paus busur

5 Hewan yang Tahan terhadap Kanker, Rahasia di Baliknya Sangat Unik!potret paus busur yang sedang melompat ke atas permukaan air (commons.wikimedia.org/Bering Land Bridge National Preserve)

Kalau bicara soal mamalia mana yang punya usia paling panjang, paus busur (Balaena mysticetus) juaranya. Mamalia laut ini diketahui bisa hidup hingga 200 tahun lebih. Dengan panjang sekitar 18 meter dan bobot hingga 80 ton, paus busur juga jadi salah satu hewan paling berat di dunia. Menariknya, walaupun memiliki hingga quadrillion sel dalam tubuh besarnya, paus busur bisa kebal terhadap kanker.

Menurut Arctic Portal, proses biologis di dalam tubuh paus busur memungkinkan mereka untuk mengganti untaian DNA secara akurat dan efisien. Selain itu, paus busur diketahui memiliki dua jenis protein lain, yakni CIRBP dan RPA2, yang bisa meningkatkan efisiensi perbaikan DNA. Berkat rangkaian pencegahan dari dalam tubuhnya itu, sel-sel pada tubuh paus busur kebal terhadap kanker.

Apalagi, keseluruhan proses-proses tersebut juga disebut-sebut berkontribusi terhadap usia hidupnya yang bisa mencapai 200 tahun. Bagi peneliti, peningkatan protein CIRBP ini disinyalir dapat berkontribusi pula terhadap kesehatan manusia. Hanya saja, hingga saat ini, belum ada pembuktian secara langsung antara efisiensi perbaikan DNA terhadap pencegahan kanker bagi manusia.

4. Kelelawar

5 Hewan yang Tahan terhadap Kanker, Rahasia di Baliknya Sangat Unik!Seekor kelelawar tapal kuda tengah berbaring ketika ditemukan di suatu goa. (commons.wikimedia.org/Rhinolophusferrumequinum)

Kelelawar (famili Vespertilionidae) secara mengejutkan bisa bertahan dari serangan kanker. Beberapa jenis kelelawar yang pernah diteliti untuk pembuktian hal ini di antaranya kelelawar telinga tikus (Myotis myotis) dan kelelawar tapal kuda (genus Rhinolophus). Salah satu kesamaan dari dua jenis kelelawar yang diteliti ini adalah keduanya sama-sama jadi mamalia terbang berumur panjang hingga 30 tahun lebih.

Selain itu, Cancer Research UK melansir bahwa kelelawar bisa mereproduksi pelindung kromosom bernama telomeres yang berfungsi agar gen pada tubuh makhluk hidup bisa terurai dengan baik. Ditambah lagi, khusus untuk kelelawar tapal kuda, enzim telomerase juga dapat mereka produksi ketika sedang hibernasi. Melalui rangkaian zat protektif dan enzim ini, kelelawar bisa melawan penuaan hingga mengontrol secara penuh sel-sel mana saja yang ingin diganti.

Akibat dari proses ini, sel-sel pemicu kanker hampir tak memiliki peluang untuk berkembang dari proses mutasi sel seekor kelelawar. Bahkan, secara umum, kelelawar bisa dengan mudah melawan respons peradangan ketika terinfeksi. Hal ini membuat banyak virus yang masuk ke dalam tubuh mereka hampir tak menjadi ancaman karena tubuh mereka dapat mengatasi segala gangguan dari dalam dan luar secara maksimal.

5. Tikus mol buta

5 Hewan yang Tahan terhadap Kanker, Rahasia di Baliknya Sangat Unik!tikus mol buta yang ditemui di wilayah Rusia (commons.wikimedia.org/Vivan755)

Satu lagi keluarga tikus mol yang punya kekebalan terhadap kanker adalah tikus mol buta (subfamili Spalacinae). Pengerat yang hidup di kawasan timur Mediterania dan Laut Hitam ini hanya tumbuh dengan panjang 13—35 cm dan bobot 100—570 gram saja. Hebatnya, tikus mol buta tak hanya kebal terhadap kanker, melainkan juga benar-benar tak bisa dijangkiti penyakit berbahaya tersebut. 

Dilansir University of Rochester, tubuh tikus mol buta secara otomatis bisa mendeteksi sel-sel yang tumbuh abnormal dan langsung melepaskan protein interferon beta untuk membunuh sel-sel tersebut dengan cepat. Ditambah lagi, kehadiran gen p16 pada tubuh pengerat ini membuat sel-sel, yang berpotensi menjadi kanker pada tikus mol buta, menjadi sangat sensitif pada kepadatan sehingga menghentikan pertumbuhan kanker. Jangankan menyebabkan penyakit, untuk berkembang sekalipun, sel-sel penyebab kanker di tubuh tikus mol buta sangat sulit berkembang dengan mekanisme ini.

Dari kelima hewan itu, setidaknya kita belajar kalau proses evolusi selama ribuan, bahkan jutaan tahun, dari hewan masih menyimpan banyak misteri. Entah apa penyebab awalnya sehingga kelima hewan di atas dapat mengembangkan mekanisme tubuh agar meningkatkan resistensi terhadap kanker. Semoga saja dengan mempelajari mekanisme unik dari hewan-hewan di atas, manusia juga bisa mengatasi kanker secara maksimal, ya!

Baca Juga: 8 Fakta Unik Black Widow, Laba-laba Paling Beracun di Dunia! 

Anjar Triananda Ramadhani Photo Verified Writer Anjar Triananda Ramadhani

Penulis yang suka menulis dengan tema sains, alam, dan teknologi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha
  • Delvia Y Oktaviani
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya