5 Perbedaan Orca dengan Paus Pembunuh Palsu, Bisa Menebak?

2. Perbedaan ciri fisik

Paus pembunuh palsu punya sirip punggung seperti kail, berbeda dengan orca dengan sirip punggung memanjang. (commons.wikimedia.org/Adam U)

Walaupun secara sekilas tampak mirip, sebenarnya kalau diperhatikan secara mendetail orca dan paus pembunuh palsu itu sangat berbeda. Bahkan, dari warna tubuh sekalipun, kita sudah bisa melihat perbedaan antara kedua lumba-lumba berukuran masif ini. Orca memiliki tubuh berwarna hitam dengan tambahan warna putih pada bagian perut dan lingkar matanya. Sementara, tubuh paus pembunuh palsu berwarna abu-abu tua hingga kehitaman dengan area leher yang cenderung berwarna lebih terang.

Selain warna, cara paling mudah untuk membedakan keduanya terletak pada sirip punggungnya. Dilansir American Oceans, sirip punggung orca cenderung tegak lurus dan lebih panjang ketimbang paus pembunuh palsu. Panjang sirip punggungnya ini bisa mencapai 1,8 meter. Di sisi lain, sirip punggung paus pembunuh palsu hanya bisa mencapai panjang maksimal sekitar 1 meter. Selain itu, sirip punggungnya ini lebih berbentuk melengkung ketimbang orca. Ditambah lagi, sirip dada orca berbentuk lebih membulat, sedangkan sirip dada paus pembunuh palsu cenderung lebih ramping dan kecil. 

Baca Juga: Paus Orca, Predator Puncak yang Tidak Memiliki Musuh Alami

3. Perbedaan perilaku

Orca hidup dalam kelompoknya sendiri dan tak bisa berbaur secara positif dengan mamalia laut lainnya. (commons.wikimedia.org/Allen Shimada)

Kedua mamalia laut ini sama-sama hewan sosial. Keduanya hidup berkelompok dan saling menjaga satu sama lain. Hanya saja, kalau bicara soal perilaku, ada beberapa perbedaan yang ditunjukkan oleh orca maupun paus pembunuh palsu. Struktur sosial dalam kelompok orca ketat dan terorganisasi ketimbang paus pembunuh palsu yang lebih fleksibel. Selain itu, untuk berkomunikasi dengan anggota kelompoknya yang lain, orca memiliki lebih banyak variasi jenis maupun dialek suara dari paus pembunuh palsu.

Perbedaan lain soal perilaku ditunjukkan lewat interaksi keduanya dengan makhluk laut lainnya. Dilansir Ocean Action Hub, sebagai predator puncak, orca sulit berbaur dengan jenis mamalia laut lainnya. Mereka punya kecenderungan untuk menyerang hewan laut lain sebagai mangsa ataupun untuk sekadar bermain-main. Berbanding terbalik dengan orca, paus pembunuh palsu bisa hidup berdampingan dengan jenis lumba-lumba lainnya. Bahkan, antara paus pembunuh palsu dengan beberapa jenis lumba-lumba kedapatan saling bekerja sama untuk memperoleh makanan.

4. Perbedaan habitat

ilustrasi paus pembunuh palsu (commons.wikimedia.org/Juan Ortega)

Faktor eksternal lain yang membedakan antara orca dengan paus pembunuh palsu adalah habitatnya. Perbedaan ini meliputi tempat di mana keduanya bisa dijumpai sampai dengan kedalaman laut yang lebih disukai keduanya. Menariknya, orca dan paus pembunuh palsu sama-sama punya poin unik sendiri soal pilihan habitatnya.

Menurut Live Science, orca punya peta persebaran yang sangat luas. Mereka bisa hidup dan beradaptasi di berbagai jenis lautan di seluruh dunia. Inilah yang membuat orca bisa dijumpai dari perairan tropis sepanjang ekuator, perairan subtropis, sampai perairan dingin di kutub utara dan kutub selatan. Akan tetapi, kalau bicara soal kedalaman laut favoritnya, ternyata orca lebih suka berada di perairan dangkal, yakni sekitar 20 meter saja.

Sementara, untuk paus pembunuh palsu, pilihan habitatnya sedikit lebih terbatas walaupun sebenarnya masih terhitung luas. Dilansir Oceana, paus pembunuh palsu tersebar di sepanjang perairan tropis dan subtropis di seluruh dunia, khususnya di Samudra Pasifik, Hindia, dan Atlantik. Berbeda dengan orca, paus pembunuh palsu justru lebih suka di perairan laut yang lebih dalam hingga ratusan meter karena mangsa utama mereka banyak menghuni di kedalaman tersebut.

5. Perbedaan pilihan dan cara memperoleh makanan

seekor orca yang sedang mengamati calon mangsanya, anjing laut (commons.wikimedia.org/Robert Pitman)

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, orca dan paus pembunuh palsu merupakan predator puncak di habitatnya. Keduanya sama-sama sanggup untuk memburu mamalia laut lainnya dan tak memiliki predator alami di alamnya. Akan tetapi, secara umum, makanan favorit dan strategi berburu yang dimiliki keduanya cukup kontras, lho.

Dilansir National Geographic, orca cenderung lebih suka memangsa mamalia laut, mulai dari anjing laut, singa laut, hingga paus. Pada beberapa kesempatan, orca bisa juga memangsa ikan-ikan, burung laut, sampai pinguin. Menariknya, orca merupakan hewan dengan strategi berburu paling bervariasi dan unik. Mereka dapat menyergap seekor paus secara berkelompok untuk menenggelamkannya, membuat arus air agar menjatuhkan singa laut dari atas es, sampai menerobos pantai untuk memburu anjing laut atau penguin.

Di sisi lain, paus pemburu palsu cenderung lebih menyukai berburu ikan, cumi-cumi, dan hewan moluska lain yang ditemukan di laut dalam. Kalau ada kesempatan, mereka sebenarnya juga menargetkan mamalia laut lain, misal lumba-lumba dan paus berukuran kecil. Menurut American Oceans, paus pemburu palsu biasanya bekerja sama untuk mengumpulkan gerombolan mangsa hingga mudah untuk ditangkap dalam satu gigitan. Anggota akan secara bergantian menjaga gerombolan mangsa dan memakannya hingga puas. Mereka tak mengoyak mangsanya sebab gigi paus pembunuh palsu cenderung lebih berfungsi untuk menangkap dan menahan mangsanya dalam satu gigitan.

Ternyata, kesamaan famili antara orca dengan paus pembunuh palsu tak membuat mereka seratus persen mirip. Dari ciri fisiknya saja, kedua mamalia laut ini sudah tampak sangat berbeda. Menariknya, pernah tercatat beberapa kali konflik yang terjadi antara orca dengan paus pembunuh palsu. Hasilnya, ukuran dan kekuatan orca ternyata masih terlalu superior ketimbang paus pembunuh palsu. Dari keduanya, kira-kira mana yang jadi favoritmu, nih?

Baca Juga: Alasan Paus Beluga Bisa Bersahabat dengan Manusia