3 Subspesies Harimau yang Hanya Bisa Ditemukan di Indonesia

Sudah tahu harimau apa saja itu?

Harimau (Panthera tigris) merupakan kelompok kucing besar yang tersebar di wilayah Asia. Mereka pun jadi jenis kucing terbesar yang ada saat ini. Predator puncak yang satu ini dikenal berkat tampilan bulu berwarna jingga dan garis hitam yang sangat menawan dan gagah. Harimau juga sangat suka berenang, sesuatu yang mungkin terdengar aneh untuk keluarga kucing.

Dunia sebenarnya mengenal sembilan subspesies harimau yang berbeda. Akan tetapi, kini hanya tersisa enam subspesies harimau saja yang masih menjelajahi alam. Hebatnya, Indonesia jadi satu-satunya wilayah ditemukannya tiga subspesies harimau sekaligus. Subspesies harimau yang ada di Indonesia sendiri terpisah di pulau-pulau besar dan sayangnya status ketiganya sangat memprihatinkan. Dalam artikel kali ini, yuk, kita kenalan dengan tiga subspesies harimau yang ditemukan di Indonesia!

1. Harimau bali

3 Subspesies Harimau yang Hanya Bisa Ditemukan di IndonesiaPerburuan terhadap harimau bali yang terjadi di Gunung Gondol, Bali, jadi salah satu penyebab kepunahan mereka. (commons.wikimedia.org/FOTO:FORTEPAN / Vojnich Pál)

Sesuai dengan namanya, harimau bali (Panthera tigris balica) adalah subspesies harimau yang hanya ditemukan di Pulau Bali. Diantara seluruh subspesies harimau yang ada di dunia, harimau inilah yang punya peta persebaran paling kecil karena hanya terfokus pada pulau sebesar Bali saja. Harimau bali punya bulu yang cenderung pendek dengan warna jingga yang gelap dan garis hitam yang lebih sedikit. Ukuran mereka juga tergolong kecil dengan panjang 213 cm dan bobot 90 kg saja.

Sayangnya, kini harimau bali sudah punah. Menurut Extinct Animals, penyebab kepunahan harimau bali adalah perburuan yang tak terkendali dan kehilangan habitat karena pembukaan lahan oleh manusia. Dua kondisi tersebut diperparah dengan ukuran Pulau Bali yang sangat kecil sehingga sangat sulit untuk mengupayakan konservasi pada harimau bali. Harimau bali terakhir kali terlihat dan dikonfirmasi pada 1937. Sejak saat itu, mereka sebenarnya sempat dilaporkan terlihat pada 1952, 1970, dan 1972, tetapi tidak terkonfirmasi.

Menariknya, teori soal keberadaan harimau bali sempat diperdebatkan. Sebab, mereka punya banyak kesamaan dengan harimau jawa dan jarak antara Pulau Bali dan Pulau Jawa relatif sangat dekat. Dilansir ThoughtCo, teori pertama beranggapan kalau harimau bali dan harimau bali sebenarnya berasal dari leluhur yang sama, tetapi terpisah ketika Jawa dan Bali berpecah sekitar 10 ribu tahun lalu sehingga keduanya berkembang secara berbeda-beda. Teori kedua menyebut kalau harimau bali dan harimau jawa sebenarnya subspesies yang sama, tetapi beberapa individu berani untuk menyeberangi lautan sejauh 2,4 km dari Pulau Jawa menuju Pulau Bali ataupun sebaliknya.

Baca Juga: Harimau Jawa Diduga Belum Punah, Bulunya Ditemukan di Sukabumi

2. Harimau jawa

3 Subspesies Harimau yang Hanya Bisa Ditemukan di Indonesiafoto terakhir yang merekam keberadaan harimau jawa (commons.wikimedia.org/Andries Hoogerwerf)

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, harimau jawa (Panthera tigris sondaica) memang punya ciri fisik yang mirip dengan harimau bali. Harimau ini tergolong kecil, tetapi masih lebih besar dari harimau bali, dengan bobot maksimal sekitar 140 kg. Bulu berwarna jingganya tampil dengan garis hitam yang lebih tipis dan panjang dari jenis harimau lain. Kumis mereka pun jadi yang paling panjang dibanding dengan subspesies harimau lain.

Nasib harimau jawa sayangnya harus sama juga dengan harimau bali. ThoughtCo melansir bahwa predator puncak Pulau Jawa ini harus menghadapi kenyataan kalau mereka sulit beradaptasi ditengah padatnya pulau ini dengan populasi manusia sejak abad ke-20. Pembukaan lahan dan perburuan jadi penyebab utama punahnya harimau jawa. Pada pertengahan 1950, diketahui kalau hanya ada 20—25 individu tersisa dari harimau bali. Terakhir kali mereka terdeteksi terjadi pada 1976 di Gunung Betiri sebelum akhirnya resmi dinyatakan punah pada 2003.

Walaupun begitu, baru-baru ini kita dihebohkan dengan pemberitaan kalau harimau jawa bisa saja masih tersisa di Pulau Jawa. Dilansir Phys.org, peneliti dari BRIN menemukan jejak genetik harimau jawa lewat sehelai bulu yang ditemukan di Jawa Barat pada 2019. Atas penemuan itu, sejumlah upaya pencarian DNA dan peletakan kamera pengawas di titik yang dinilai sebagai habitat harimau jawa semakin diperbanyak. Spekulasi tentang keberadaan harimau jawa ini memang sangat sulit untuk dibuktikan, tetapi jika itu benar, maka mereka akan langsung dijadikan satwa yang dilindungi dan dimonitor secara ketat.

3. Harimau sumatra

3 Subspesies Harimau yang Hanya Bisa Ditemukan di Indonesiapotret harimau sumatra dewasa di kebun binatang (commons.wikimedia.org/Monika Betley)

Terakhir, ada harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) yang nasibnya sedikit lebih mujur dari kedua saudaranya. Saat ini, harimau sumatra jadi subspesies harimau paling kecil di dunia. Bobotnya sekitar 90—136 kg dengan panjang maksimal 243 cm. Warna jingga pada bulunya cenderung gelap dan garis hitamnya saling berdekatan. Di habitat alaminya, harimau sumatra diketahui bisa bergerak hingga 28 km demi mencari makan.

Kini, harimau sumatra sudah menjadi hewan yang terancam punah. Diketahui kalau populasi mereka di alam liar sekitar 400—600 individu. Dilansir National Geographic, akibat perburuan liar dan hilangnya habitat akibat pembukaan perkebunan sawit, saat ini harimau sumatra hanya bisa hidup di wilayah hutan lindung. Mereka diawasi secara ketat agar berkonflik dengan manusia sekaligus tidak diburu. 

Demi membantu konservasi dan pemulihan populasi harimau sumatra, pemerintah tak hanya mengandalkan kontrol langsung di lapangan. Sejumlah peraturan perundang-undangan sudah diterbitkan sebagai ancaman bagi siapa saja yang memburu hewan yang dilindungi ini.

Bahkan, ada pula fatwa tentang perburuan liar terhadap kucing besar ini dalam Fatwa MUI Pusat Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pelestarian Satwa Langka untuk Keseimbangan Ekosistem. Dalam fatwa tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengharamkan perburuan hewan terancam punah, termasuk harimau sumatra, demi menjaga kelestarian mereka di alam.

Dari ketiga subspesies harimau yang pernah menjelajah pulau di Indonesia, sayangnya kini hanya tersisa harimau sumatra saja. Dengan jumlahnya yang terus menurun, bukan tidak mungkin dalam waktu dekat kita juga harus berpisah dengan predator menawan ini. Akan tetapi, kita perlu berdoa dan berusaha agar si belang yang gagah ini bisa tetap eksis di alam Indonesia agar anak-cucu kita bisa tahu kalau Indonesia jadi rumah bagi predator hebat seperti harimau ini, ya!

Baca Juga: 5 Fakta Harimau Jawa, Hewan Endemik yang Dinyatakan Punah

Anjar Triananda Ramadhani Photo Verified Writer Anjar Triananda Ramadhani

Penulis yang suka menulis dengan tema sains, alam, dan teknologi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya