Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Ular yang Cocok Dipelihara Pemula, Minim Risiko!

Sanca bola, salah satu sanca yang populer sebagai peliharaan (commons.wikimedia.org/Tris T7)
Sanca bola, salah satu sanca yang populer sebagai peliharaan (commons.wikimedia.org/Tris T7)

Selain kucing dan anjing, berbagai jenis hewan lain juga sering menjadi peliharaan, terutama yang terlihat lucu. Mau itu mamalia, burung, ataupun reptil pasti punya pesonanya tersendiri bagi para pencinta binatang yang ingin mencoba memelihara jenis hewan tersebut. Keluarga ular pun jadi salah satu jenis reptil yang bisa menghipnotis kita sehingga ingin menjaga dan merawat mereka di rumah.

Akan tetapi, bagi pemula, modal berani memegang ular saja tak cukup untuk menjadi pemilik yang baik. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan agar pemilik maupun si ular dapat hidup dengan aman dan nyaman. Salah satu diantaranya adalah soal pemilihan spesies ular yang ingin dipelihara.

Namanya pemula, tentunya ada beberapa jenis ular yang sebaiknya tidak dipelihara tanpa pengalaman sama sekali. Umumnya, ciri-ciri ular yang dilarang itu terdiri atas ular beracun, ular berukuran terlalu besar sehingga berpotensi melilit pemiliknya, dan ular yang butuh perawatan ekstra.

Beruntungnya, masih ada banyak, kok, jenis ular lain yang tak hanya aman untuk dipegang, tetapi juga mudah dalam perawatannya. Penasaran, kan, dengan daftarnya? Yuk, simak deretan ular yang cocok dipelihara pemula berikut ini!

1. Rosy boa

Rosy boa dapat ditemukan di daerah yang penuh dengan bebatuan. (commons.wikimedia.org/Robb Hannawacker)
Rosy boa dapat ditemukan di daerah yang penuh dengan bebatuan. (commons.wikimedia.org/Robb Hannawacker)

Keluarga boa tak hanya terdiri atas ular-ular besar seperti anakonda. Ada pula beberapa jenis ular boa berukuran kecil dan cukup aman untuk dipelihara, salah satunya adalah rosy boa (Lichanura trivirgata) jadi ular yang cocok dipelihara pemula pertama. Di alam liar, ular ini bisa ditemukan di sekitar selatan Amerika Serikat yang mendiami area gurun berbatu, tempat kering, dan semak belukar. Rosy boa memiliki perpaduan warna merah kecokelatan dengan putih kekuningan yang membentuk seperti garis dari pangkal kepala hingga ujung ekornya.

Dilansir Reptiles Magazine, ukuran rosy boa biasanya memiliki rata-rata panjang 60—91 cm saja saat sudah dewasa. Bagi pemula, ular ini mudah untuk diajak berinteraksi karena karakteristiknya yang lembut dan bukan tipe ular berbisa. Ditambah lagi perawatan relatif mudah selama bisa menjaga suhu kandang antara 21—32 derajat Celsius, tergantung dengan suhu di daerahnya.

Selain masalah suhu, ukuran dan material terarium untuk kandang ular ini juga perlu diperhatikan. Cukup menyediakan lubang atau tempat bersembunyi beserta alas dari sisa-sisa serutan kayu di kandang yang setidaknya berukuran panjang 50 cm, lebar 30 cm, dan tinggi 25 cm. Kandang berukuran lebih besar pastinya lebih direkomendasikan. Sedangkan untuk makanan, pemilik hanya perlu memberi tikus sebanyak 2—4 ekor saja tiap bulannya. 

2. Ular jagung

sosok ular jagung dengan warna yang nyentrik (commons.wikimedia.org/Mike Wesemann)
sosok ular jagung dengan warna yang nyentrik (commons.wikimedia.org/Mike Wesemann)

Ingin coba memelihara ular dengan corak warna yang nyentrik? Maka ular jagung (Pantherophis guttatus) bisa jadi ular yang sangat cocok dipelihara pemula untuk itu. Ular yang kadang disebut ular tikus merah ini memiliki perpaduan warna jingga, kuning kecokelatan, merah, serta garis hitam-putih pada beberapa bagian. Bentuk pola pada sisik perut mereka mirip seperti biji jagung yang sekaligus menjadi asal mula namanya. Di alam liar, ular jagung dapat ditemui di wilayah timur Amerika Serikat, tepatnya di hutan, bukit, padang rumput, area berbatu, serta bangunan manusia yang terbengkalai.

Smithsonian National Zoo melansir bahwa ukuran ular jagung dewasa sekitar 61—182 cm. Mereka punya karakter yang sangat tenang dan dikenal sangat jarang memiliki masalah kesehatan. Ular jagung juga bisa diangkat dalam durasi yang cukup lama, selama pemilik tetap berhati-hati. Untuk makanannya sendiri, tikus bisa jadi makanan utama, walaupun masih bisa diganti dengan hewan lain yang tak lebih besar dari 1,5 kali ukuran kepalanya. Ular ini hanya perlu makan setiap 10—14 hari sekali saja.  

Untuk kandang yang sesuai, pemilik bisa mencari terarium dengan volume 50 galon. Artinya, diameter yang diperlukan sekitar 91 cm untuk panjang, 45 cm untuk lebar, dan 45 cm untuk tinggi. Ukuran terarium yang relatif besar ini penting mengingat ukuran ular ini pun bisa cukup besar. Selain itu, siapkan juga penghangat, tempat minum, dan tempat bersembunyi dari kayu atau celah batu sebagai tempat tinggal si ular jagung.

3. Sanca bola

sanca kembang yang hidup di terarium di Kebun Binatang Bronx (commons.wikimedia.org/MusikAnimal)
sanca kembang yang hidup di terarium di Kebun Binatang Bronx (commons.wikimedia.org/MusikAnimal)

Kebanyakan jenis sanca sangat tidak direkomendasikan untuk dipelihara pemula karena sejumlah alasan. Akan tetapi, hal tersebut berbeda dengan sanca bola (Python regius). Di kalangan pecinta ular, sanca ini memang sangat terkenal sebagai ular peliharaan yang cocok untuk pemula.

Mereka memiliki warna sisik cukup bervariasi, yakni cokelat tua dan cokelat muda, kuning, dan beberapa bercak hitam. Pola sisik sanca bola pun jadi daya tarik tersendiri bagi para penghobi reptil. Sementara peta persebaran alami dari sanca bola ada di Afrika Barat dan Afrika Tengah.

Nah, untuk ukurannya sendiri, sanca bola bisa dibilang jadi yang paling besar dalam daftar ini. Mereka tumbuh dengan panjang antara 1—1,8 meter dengan betina yang biasanya berukuran lebih besar, seperti dilansir Animal Diversity. Biarpun jadi yang terbesar dalam daftar ini, sanca bola tetap memiliki karakter yang lembut, jinak, dan tenang sehingga aman untuk dipelihara pemula. Apalagi, ular ini termasuk berumur panjang dengan rata-rata usia sekitar 20—30 tahun dan usia terpanjang mencapai 50 tahun.

Sama seperti ular lain dalam daftar ini, makanan yang bisa diberikan pemilik adalah tikus dengan waktu pemberian makan sekitar 1 atau 2 minggu sekali. Dilansir Spruce Pets, sanca bola cukup jarang bergerak sehingga mereka tak butuh terarium berukuran terlalu besar. Terarium dengan volume 20 galon saja sudah cukup bagi mereka. Volume tersebut setara dengan panjang 76 cm, lebar 30 cm, dan tinggi 30 cm. Akan tetapi, memiliki terarium dengan ukuran sedikit lebih besar dari volume tersebut tetap lebih baik.

4. Ular cincin-leher

sosok ular cincin-leher yang terlihat lucu (commons.wikimedia.org/Shenandoah National Park)
sosok ular cincin-leher yang terlihat lucu (commons.wikimedia.org/Shenandoah National Park)

Repot untuk memberi makan ular seekor tikus tiap waktunya mereka makan? Maka ular cincin-leher (Diadophis punctatus) bisa jadi ular yang sangat cocok untuk pemula dengan kekhawatiran tersebut. Pasalnya, ular yang satu ini merupakan pemakan reptil, amfibi, serangga, dan cacing tanah yang sangat mudah diperoleh.

Agar tak keliru dengan ular cincin-emas yang berbisa, cara paling mudah untuk mengidentifikasi ular ini adalah dengan melihat sisik gelap di sekujur tubuhnya. Tubuhnya berwarna gelap kecuali pada bagian bawah badan dan leher yang memiliki "cincin" berwarna kuning.

Ukuran ular cincin-leher pun sangat kecil, yakni sekitar 25—46 cm saja. Di alam liar, mereka hidup di sekitar hutan, rawa, dan tebing berbatu sekitar Amerika Utara, mengutip Animal Diversity. Uniknya, ular yang satu ini termasuk ular yang berkelompok hingga 100 individu di alam liar, sehingga pemilik bisa saja memiliki beberapa individu dalam satu terarium yang sama.

Karakter ular ini sebenarnya tak agresif dan jinak, tetapi mereka agak pemalu sehingga tidak boleh terlalu sering dipegang atau diangkat agar tidak mudah stres. Selain itu, usia ular cincin-leher peliharaan terbilang pendek, yaitu sekitar 6 tahun saja. Padahal, di alam liar mereka bisa mencapai usia 10—20 tahun.

Jika ingin memelihara beberapa ekor ular cincin-leher, disarankan menggunakan terarium bervolume 20 galon dengan panjang 76 cm, lebar 30 cm, dan tinggi 30 cm. Jaga suhu terarium pada angka 21—26 derajat Celsius dan pastikan kelembapan pada angka yang cukup. Persiapkan pula alas terarium serta beberapa tempat bersembunyi agar ular cincin-leher bisa hidup dengan nyaman.

5. Ular susu

potret ular susu timur, salah satu subspesies dari ular susu (commons.wikimedia.org/Peter Paplanus)
potret ular susu timur, salah satu subspesies dari ular susu (commons.wikimedia.org/Peter Paplanus)

Ular susu (Lampropeltis triangulum) jadi satu lagi ular dengan warna yang cukup nyentrik. Ular yang ditemukan di Amerika dan Kanada ini biasanya tumbuh dengan panjang 60—180 cm, tergantung subspesies mereka yang berjumlah 24 subspesies. Corak warna ular susu sangat beragam yang meliputi warna merah, kuning, putih, dan hitam yang mengelilingi tubuhnya. Meski mirip dengan ular koral yang berbisa, keluarga ular susu sama sekali tidak memiliki bisa.

Ular yang satu ini memiliki rata-rata usia yang cukup panjang dalam perawatan manusia, yaitu sekitar 15 tahun lebih. Dilansir PetCo, ular yang satu ini terbilang jinak dan bisa diajak berinteraksi sambil diangkat. Hanya saja, sebisa mungkin jangan membuat mereka merasa stres atau tertekan karena ular susu biasanya akan buang air atau menggigit sesuatu yang dirasa mengancamnya. Untuk makanannya sendiri, ular susu bisa mengonsumsi tikus layaknya kebanyakan ular lain dalam daftar ini.

Ukuran terarium yang dibutuhkan bervariasi, tergantung dengan ukuran ular susu yang akan dipelihara. Ukuran yang direkomendasikan antara volume 20—40 galon supaya mereka bisa bergerak dengan leluasa. Pastikan pula terarium ular ini terjaga suhunya pada angka 21—32 derajat Celsius dan kelembapan antara 40—60 persen. Beri juga alas, tempat bersembunyi, serta lampu hangat agar bisa menjaga suhu dalam terarium yang diisi ular susu.

Meski kelima ular yang cocok dipelihara pemula diatas bukan tergolong ular berbisa, tetap waspada saat berinteraksi dengan mereka. Sekalipun ular-ular ini ramah bagi pemula, potensi untuk menerima gigitan dari mereka masih sangat mungkin, apalagi jika ular dalam kondisi lapar maupun stres. Sambil coba memelihara salah satu dari lima ular di atas, tetap pelajari soal bagaimana cara merawat ular dengan baik agar ular maupun pemilik sama-sama merasa aman dan nyaman.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aria Hamzah
Izza Namira
Aria Hamzah
EditorAria Hamzah
Follow Us