Inilah Antelop Saiga, Hewan Unik yang Hidup Satu Zaman dengan Mamut

Fakta mengagumkan yang pertama dari spesies antelop ini adalah keberadaan mereka yang sudah ada bahkan sejak mamut (mammoth) masih hidup dan berjalan di dunia ini. Dilansir WCS Mongolia, persebaran antelop saiga meliputi hampir seluruh wilayah Asia dan Eropa pada zaman es terakhir.

Kemudian, pada abad ke-19, kawanan besar dari spesies ini tersebar di padang rumput. Pada abad ke-20, antelop saiga dalam jumlah besar dapat ditemukan di Kazakhstan, Rusia, Mongolia, Uzbekistan, dan terkadang juga Turkmenistan.

Saat ini, populasi antelop saiga telah menurun drastis karena beberapa alasan, salah satunya adalah perburuan yang dilakukan oleh manusia.

Tanduk antelop saiga yang dipercaya dapat menyembuhkan penyakit ini menjadi salah satu alasan kenapa populasi darii hewan unik ini dapat menurun drastis.

Pada awal tahun 1990-an, kejatuhan Uni Soviet menyebabkan dampak buruk terhadap perekonomian di semua negara tempat antelop saiga hidup. Perekonomian yang turun secara drastis ini membuat banyak orang memilih untuk berburu guna mendapatkan makanan dan juga untuk diperjualbelikan.

Selain itu, saat perbatasan perdagangan dengan Tiongkok dibuka, perburuan terhadap hewan ini terjadi semakin masif karena bangsa Tiongkok percaya kalau tanduk dari antelop saiga memiliki kemampuan menyembuhkan penyakit, mulai dari sakit kepala hingga kejang.

Seperti yang diketahui, ciri khas dari antelop saiga ini adalah hidungnya. Hidung besar dengan bentuk melengkung yang unik ini bisa ditemukan baik di antelop saiga jantan maupun betina. Menariknya, hidung mereka tidak hanya menjadi ciri khas tersendiri, namun, juga memiliki fungsi khusus yang berbeda dengan hidup makhluk hidup lainnya.

Hidung unik milik antelop saiga ini adalah hasil dari adaptasi agar spesies ini mampu bertahan di kondisi sulit dan perubahan suhu musiman yang ekstrem di habitat aslinya.

Lubang hidung hewan ini dapat menyaring debu dan mendinginkan darah pada saat musim panas berlangsung. Kemudian, pada musim dingin, hidung antelop saiga berfungsi sebagai radiator dengan menghangatkan udara dingin sebelum masuk ke paru-paru antelop saiga.

Selain fungsi hidung di atas, hidung unik antelop saiga ini ternyata juga memiliki fungsi mirip belalai pada gajah. Hidung besar milik antelop saiga ini dapat mengeluarkan suara menggelegar seperti suara gajah. Suara keras yang dihasilkan oleh antelop saiga ini umumnya muncul ketika musim kawin.

Fakta unik lain dari spesies hewan ini adalah ciri berbeda yang dimiliki oleh antelop saiga jantan dan betina. Ciri khusus utama yang membedakan keduanya adalah keberadaan tanduk yang hanya ada di antelop saiga jantan. Sedangkan antelop saiga betina tidak memiliki tanduk.

Itulah dia fakta menarik dari antelop saiga, hewan unik yang memiliki hidung mirip belalai gajah. Meski sudah ada di bumi ini sejak zaman ketika mamut masih berkeliaran dengan bebas, hewan ini sekarang sedang dalam kondisi terancam punah.

Meskipun begitu, banyak upaya dilakukan untuk tetap mempertahankan spesies ini agar tidak punah dan menghilang dari bumi. Dari upaya yang dilakukan selama bertahun-tahun tersebut, populasi antelop saiga berhasil naik secara perlahan setiap tahunnya.