Sapi dan domba merupakan contoh hewan zona Dunia Lama yang diperkenalkan ke Dunia Baru. (commons.wikimedia.org/Lollie-Pop)
Ada satu peristiwa sejarah menarik terkait dengan hewan di Dunia Baru yang disebut sebagai The Great Exchange. Pada masa penjelajahan orang-orang Eropa di Benua Amerika, mereka memperkenalkan beberapa hal dari Dunia Lama, semisal tanaman, budaya, dan hewan-hewan, kepada masyarakat di Benua Amerika yang sudah ada di sana terlebih dahulu. Khusus untuk pengenalan hewan, mereka utamanya memperkenalkan berbagai jenis hewan ternak untuk dikembangbiakkan di Dunia Baru.
Mengutip National Oceanic and Atmospheric Administration, beberapa jenis hewan yang diperkenalkan ke Dunia Baru ada kuda, sapi domestik, kambing dan domba, babi, kelinci, hingga keledai. Adapun, pengenalan hewan-hewan tersebut dimaksudkan untuk berbagai alasan. Ada yang diperkenalkan untuk dijadikan sumber makanan, dimanfaatkan tenaganya, sampai dimanfaatkan untuk kepentingan ekonomis lainnya. Biarpun tujuannya baik, tak semua pengenalan hewan Dunia Lama ini berdampak baik bagi habitat di Benua Amerika.
Kelinci yang awalnya diperkenalkan sebagai sumber makanan potensial, misalnya, ternyata malah menjadi hama bagi pertanian karena mereka berkembang biak dengan cepat. Selain itu, kehadiran babi membawa kerusakan untuk alam di sekitar mereka berada dan menimbulkan konflik lantaran masyarakat Amerika asli saling berebut hewan ini dengan orang-orang Eropa. Beberapa hewan lain pun awalnya sulit diterima lantaran masih tampak asing bagi masyarakat asli Benua Amerika.
Selain pertukaran dari Dunia Baru ke Dunia Lama, ada pula pertukaran sebaliknya. Ada beberapa hewan yang memang asli Dunia Baru, kemudian tersebar ke Dunia Lama. Sebut saja llama, tungau, kalkun, sampai tupai abu-abu, mereka merupakan beberapa contoh hewan zona Dunia Baru yang kini juga ada di zona Dunia Lama.
Jadi, pada dasarnya, yang membedakan antara zona Dunia Lama dengan Dunia Baru adalah letak geografisnya. Selain karena faktor sains tersebut, perbedaan ini pun didorong ketika manusia, khususnya masyarakat Eropa, memasuki abad penjelajahan dunia. Penemuan dan klasifikasi hewan berdasarkan dua zona ini jadi bukti kalau jarak yang sangat jauh antara Benua Afrika, Asia, dan Eropa terhadap Benua Amerika ternyata dapat memunculkan keanekaragaman hayati yang tak kalah beragam serta unik.