gambar titik kebakaran di California dari satelit NASA (commons.m.wikimedia.org/NASA)
Kamu mungkin bertanya-tanya, bagaimana embusan angin kencang bisa menyebabkan kebakaran besar seperti yang terjadi pada California? Dilansir AP News, tingkat kelembapan biasanya memang turun beberapa derajat selama angin Santa Ana berembus. Pada tanggal 7 Januari lalu, tingkat kelembapan udara di daerah tersebut hanya 5 persen, dan hampir gak mengandung uap air sama sekali. Kelembapan yang rendah membuat tanaman mengalami kekeringan.
Kondisi ini diperparah dengan hembusan angin Santa Ana yang mencapai 80 meter per jam pada awal Januari 2025 lalu. Hembusan angin yang kencang pada akhirnya memicu percikan api hingga dengan cepat berubah menjadi kebakaran hutan. Banyaknya rumah dan kabel listrik di tepian hutan, membuat api tersulut semakin besar dan menyebabkan kebakaran hebat seperti yang terjadi pada tanggal 7--8 Januari 2025 lalu.
Keberadaan angin Santa Ana sendiri sebetulnya bukan hal yang baru. Pasalnya angin ini bisa muncul 20 kali dalam setahun dan mayoritas terjadi di musim dingin. Namun kekeringan di wilayah California Selatan ditambah dengan angin yang terlalu kuat memicu terjadinya kebakaran hingga membuat api dengan mudahnya menyebar ke mana-mana.