Kalau mencari rujukan jenis gempa bumi Black Swan, kamu mungkin tidak akan menemukan penjelasan rinci. Sebab, 'Black Swan' sendiri bukan termasuk tipe gempa bumi, melainkan sebuah teori.
Teori Black Swan dikemukakan oleh Nassim Nicholas Taleb dalam bukunya The Black Swan. Singkatnya, teori Black Swan merujuk kepada dampak peristiwa yang mengejutkan dalam aspek masyarakat, melansir Energy Education.
Taleb menjelaskan bahwa sebuah peristiwa dianggap sebagai 'Black Swan' apabila memenuhi tiga kriteria. Pertama, mengalami perubahan drastis dan berdampak luas. Kedua, bersifat tidak diprediksi, lalu kriteria ketiga yakni fenomena disertai hindsight bias. Bias ini berarti fenomena psikologis ketika seseorang menganggap bahwa peristiwa itu sebenarnya dapat diprediksi
Nama teori ini bermula dari abad ke-18. Pada masa tersebut, masyarakat Western percaya bahwa semua angsa berwarna putih. Namun, pada tahun 1697, Willem de Vlamingh, seorang penjelajah Belanda menemukan angsa hitam di Australia. Hal tersebut tentu mengejutkan sehingga menghasilkan perubahan besar dalam sejarah ekologi dan zoologi, melansir situs Black Swan Events.
Istilah Black Swan sendiri tidak hanya digunakan pada gempa bumi. Pandemi covid-19 termasuk salah satu fenomena yang baru saja terjadi dan masuk kriteria teori Angsa Hitam.