ilustrasi proses pewarisan sifat (freepik.com/kjpargeter)
Selain pembahasan tentang apa itu pewarisan sifat makhluk hidup, proses terjadinya pewarisan sifat juga gak kalah menarik. Apalagi, pewarisan sifat ini bikan cuma karakteristik fisik seperti golongan darah atau warna mata.
Bahkan, pewarisan sifat juga menurunkan kondisi kesehatan dan penyakit secara genetik. Dengan memahami pewarisan sifat, maka seseorang bisa lebih aware dengan kondisi tubuhnya secara gak langsung. Ia bisa menjaga tubuh dan pola hidup agar risiko penyakit tidak tinggi.
Pewarisan sifat bisa terjadi karena adanya proses reproduksi. Ketika orangtua melakukan hubungan seks, maka terjadilah pertemuan sel telur dan sperma. Kedua sel membawa kromosom masing-masing.
Lalu, setiap kromosom saling berpasangan. Kromosom seks akan membentuk jenis kelamin calon janin. Sedangkan, kromosom non seks menurunkan banyak sifat dan karakteristik pada calon keturunan.
Hasil peleburan sel telur dan sperma disebut zigot. Setelah itu, zigot akan berkembang menjadi embrio sampai akhirnya tumbuh menjadi janin.
Zigot yang terbentuk mengandung gabungan gen dan kromosom dari ayah dan ibu. Itulah awal mula seseorang bisa mirip dengan ayah atau ibunya.
Sekarang, kamu gak bingung lagi kan kalau ditanya tentang apa itu pewarisan sifat makhluk hidup?
Adanya pewarisan sifat ini yang membuatmu mirip dengan ibu atau ayah. Kamu mungkin mirip dengan sifat ayah. Sementara itu, kamu cenderung mirip dengan ibu secara fisik.
Sama halnya, dengan saudara kandungmu yang pasti memiliki sifat atau ciri-ciri fisik yang mirip dengan ayah atau ibu.