Untuk mengurangi risiko terjadinya thermal runaway, ada beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan. Berikut beberapa cara yang bisa kamu terapkan:
Menyimpan baterai pada suhu sesuai dapat membantu mencegah reaksi berantai berbahaya. Idealnya, baterai Lithium-ion disimpan pada suhu antara 5 hingga 20 derajat Celsius, meskipun setiap baterai bisa berbeda tergantung produsen.
Beberapa jenis baterai dan perangkat elektronik menghasilkan panas saat digunakan. Nah, ventilasi yang baik pada tempat penyimpanan baterai membantu menjaga suhu tetap aman dan mencegah panas berlebih.
Baterai lama atau yang tidak terisi dengan benar bisa menumpuk gas di dalamnya sehingga lebih mudah meledak. Baterai yang terlihat menggelembung atau rusak sebaiknya segera dibuang dan diganti, ya.
Mengisi daya baterai melebihi kapasitas aman dapat memicu reaksi kimia yang menyebabkan thermal runaway. Karena itu, selalu pantau status pengisian daya untuk menjaga keamanan baterai, ya.
Dengan memahami apa itu thermal runaway pada baterai lithium, mulai dari penyebab hingga cara mencegahnya, kamu bisa lebih waspada terhadap risikonya. Jadi, jika memakai perangkat dengan baterai ini, pastikan kamu merawat dan menggunakannya dengan lebih hati-hati.
Apa itu thermal runaway pada baterai lithium? | Thermal runaway adalah kondisi ketika suhu baterai naik tidak terkendali hingga memicu kerusakan atau kebakaran. |
Apa penyebab utama thermal runaway? | Biasanya terjadi karena overcharge, korsleting, tekanan fisik, atau suhu lingkungan yang terlalu panas. |
Tanda-tanda baterai mengalami thermal runaway apa saja? | Baterai cepat panas, mengembung, mengeluarkan bau aneh, atau perangkat terasa jauh lebih panas dari biasanya. |
Referensi
"What Is Thermal Runaway In Batteries?". Dragonfly Energy. Diakses Desember 2025.