Kenapa Kebakaran Akibat Baterai Lithium Sulit Dipadamkan?

ilustrasi kebakaran rumah (freepik.com/partystock)

Salah satu alasan utama kebakaran akibat api lithium sulit dipadamkan adalah fenomena thermal runaway, yaitu kondisi ketika suhu internal baterai meningkat sangat cepat hingga menciptakan siklus panas yang terus berulang.

Begitu proses ini terjadi, baterai menghasilkan panas ekstrem yang tidak bisa ditangani seperti kebakaran biasa. Penggunaan air bahkan bisa memperburuk keadaan karena reaksi antara lithium dan air dapat menghasilkan gas hidrogen yang mudah terbakar.

Lebih rumit lagi, beberapa baterai lithium juga melepaskan oksigen saat terbakar, sehingga api tetap menyala meskipun pasokan oksigen dari luar minim. Dalam kondisi tertentu, panas berlebih ini juga bisa memicu ledakan, seperti yang sering terjadi di fasilitas pengelolaan sampah akibat pembuangan perangkat yang tidak tepat.

Kombinasi panas ekstrem, pelepasan oksigen, hingga potensi ledakan membuat kebakaran baterai lithium sangat berbahaya dan terkenal sulit dikendalikan.

Meskipun digunakan hampir di semua perangkat modern dan umumnya aman, baterai lithium-ion tetap bisa menjadi sangat berbahaya. Jenis baterai ini bisa menyebabkan kebakaran dalam kondisi seperti overcharging, overheating, kerusakan fisik, atau paparan suhu tinggi.

Setiap faktor tersebut bisa memicu ketidakstabilan internal yang kemudian berujung pada kebakaran. Namun, ketika api sudah muncul, risikonya jauh lebih besar dibandingkan kebakaran biasa.

Api lithium dapat menyala dengan cepat, menghasilkan panas ekstrem, dan sulit dikendalikan karena sifat kimia baterai yang terus memberi “bahan bakar” pada api.

Referensi