Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi daerah pantai (pexels.com/Gilberto Olimpio)

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia sekaligus negara maritim dengan cakupan laut yang sangat luas. Sekitar 77 persen dari total wilayah Indonesia terdiri atas wilayah perairan. Dari jumlah tersebut, sekitar 68 persennya merupakan laut dalam dengan kedalaman sekitar 2.000 meter di bawah permukaan laut.

Namun, tahukah kamu apa sebenarnya yang dimaksud dengan daerah pantai? Lebih dari sekadar hamparan pasir di tepi laut, daerah pantai memiliki karakteristik unik. Ingin tahu lebih banyak? Yuk, simak pengertian hingga jenis pantai di bawah ini!

1. Definisi daerah pantai

ilustrasi daerah pantai (pexels.com/Harrison Macourt)

Daerah pantai dan pantai kerap diartikan sama, padahal keduanya memiliki perbedaan. Daerah pantai atau sering di sebut wilayah pesisir adalah daerah daratan di tepi laut yang masih dipengaruhi oleh aktivitas darat maupun lautan, seperti angin laut dan pasang surut.

Sedangkan garis pertemuan langsung antara perairan dan daratan yang dipengaruhi oleh pasang surut dan air surut terendah. Jadi, daerah pantai mencakup wilayah yang luas, bukan hanya garis pantai itu sendiri. Karakteristik ini membuat daerah pantai menjadi tempat penting untuk flora maupun fauna serra menjadi pusat kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat pesisir.

2. Pembagian zona pantai

ilustrasi daerah pantai (pexels.com/Vincent Rivaud)

Perambatan energi dengan air laut yang akan tampak naik turun di sebut gelombang. Gelombang yang bergerak dari laut dalam ke pantai akan mengalami perubahan bentuk karena pengaruh kedalaman laut. Wilayah pantai dapat dibagi menjadi beberapa zona berdasarkan gelombang, sebagai berikut:

  • Offshore: Wilayah laut yang jauh dari pantai, tempat di mana gelombang besar dari laut lepas mulai terpecah.

  • Foreshore: Kawasan pantai yang tampak lembap dan terletak di antara garis surut terendah dan pasang tertinggi.

  • Backshore: bagian pantai yang berada di atas batas pasang tertinggi, membentang hingga ke arah daratan hingga wilayah yang masih dipengaruhi oleh gelombang badai atau pasang ekstrem.

  • Nearshore zone: Di zona ini, gelombang mulai merasakan pengaruh dasar laut, kecepatannya melambat, dan tingginya meningkat sebelum akhirnya pecah. Nearshore zone terbagi menjadi tiga, yakni breaker zone, surf zone, dan swash zone.

3. Jenis pantai berdasarkan geografisnya

ilustrasi daerah pantai (pexels.com/Paulie Ivicic)

Berdasarkan bentuk geografis, daerah pantai dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis pantai yang memiliki ciri khas masing-masing:

  • Pantai landai: Permukaan pantai relatif datar atau kemiringan yang sangat landai menuju ke laut dan kedalaman air biasanya dangkal. Pantai ini cocok untuk aktivitas berjemur, bermain voli, dan kegiatan santai lainnya.

  • Pantai curam: Memiliki kemiringan sekitar 40 hingga 75 derajat dan terbentuk akibat retakan geografis yang memanjang sejajar pantai.

  • Pantai bertebing: Daratannya berupa tebing yang curam dan menjulang tinggi di atas permukaan laut. Contoh pantai bertebing di Indonesia adalah Pantai Timang yang ada di Yogyakarta.

  • Pantai karang: Sepanjang pesisirnya didominasi oleh formasi batuan karang berupa terumbu karang atau batuan karang mati.

Jadi, daerah pantai terbantak sangat luas dari tepi laut hingga daratan yang masih terpengaruh oleh aliran sungai hingga sedimen. Setiap elemen pantai memiliki perannya sendiri, mulai dari gelombang yang pecah di offshore hingga gelombang pasang yang tinggi di backshore.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team