Solusi jika Asteroid Akan Menabrak Bumi, Siapkah Kita?

Sebelum membahas lebih jauh upaya-upaya menghentikan asteroid yang jatuh ke bumi dan memberikan kiamat bagi mereka yang hidup di dalamnya, upaya pertama yang bisa dilakukan adalah menghitung kecepatan asteroid tersebut. Kecepatan benda itu tersebut menentukan apakah objek asing tersebut bisa menembus atmosfer atau tidak.

Kecepatan saja tidak cukup. Seberapa besar ukuran asteroid itu meningkatkan kemungkinannya jatuh ke bumi. Anggaplah ukuran diameter asteroid itu sebesar 25 m sampai 45 m, benda langit kemungkinan besar akan menembus bumi dan menghancurkan satu kota. Berbeda lagi bila ukurannya mencapai 100 m. Asteroid itu bisa menghancurkan satu negara.

Pertanyaan terakhir yang harus dijawab tentu saja setelah itu adalah arah atau titik jatuhnya. Apabila setelah dihitung-hitung arah asteroid itu hanya melewati bumi, lantas mengapa perlu khawatir? Akan berbeda lagi bila arah benda langit tepat menuju ke bumi dan lebih parah lagi bakal mendarat di tempat yang padat penghuni. Kasus ini harus diperhitungkan.

Faktor yang paling diperhatikan oleh para ilmuwan terkait jatuhnya asteroid ke bumi adalah mengenai arah. Selama bisa mengubah arah asteroid menjadi melewati bumi, maka kiamat tak akan terjadi. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana mengubah arah asteroid itu?

Secara konsep dan teori, solusi utama adalah mengubah kecepatan asteroid tersebut. Sekecil apa pun perubahan kecepatan tersebut, itu cukup mampu mengubah arah laju benda langit itu. Masalahnya untuk mengurangi kecepatannya, dibutuhkan benturan besar pula dan setidaknya itu baru bisa diwujudkan dengan mengirimkan satu roket yang dikorbankan untuk ditabrakkan.

Permasalahan pertama sudah bisa diselesaikan. Akan tetapi, ada pertanyaan lagi yang memberikan kasus baru. Bagaimana bila asteroid besar tersebut ternyata merupakan kumpulan batu, yang jika dibenturkan akan pecah semua dan malah menghasilkan hujan asteroid? Bukankah itu juga akan sama buruknya?

Teori solusi paling mudah adalah membesarkan ukuran roket yang akan ditabrakkan. Sedikit berbeda dengan konsep roket pertama, roket besar ini menabrak sampai menghasilkan dampak besar. Daripada seperti itu, tabrakan yang terjadi lebih berbentuk seperti suatu dorongan. Ini membuat asteroid yang jatuh tidak pecah.

Akan tetapi agar bisa berhasil, roket besar tersebut harus memiliki bahan bakar banyak yang membuatnya bisa terbang hingga berhari-hari hingga berbulan-bulan. Sekalinya terjatuh, maka kamu tak lagi bisa menyelamatkannya.

Solusi yang dirasa paling efektif untuk mengusir asteroid yang jatuh ke bumi, namun di satu sisi juga paling imajinatif, adalah memakai satelit yang mampu menembakkan sinar laser. Sinar laser ini datang langsung dari cahaya matahari dan akan menembak secara otomatis kepada permukaan asteroid yang mengancam bumi.

Sinar laser dari satelit itu tidak serta merta akan menghancurkan asteroid yang mengarah ke bumi. Mereka akan ditembakkan secara perlahan dan bahkan bisa menghabiskan durasi bertahun-tahun lamanya.

Hal ini akan memecah asteroid sedikit demi sedikit dan dapat mengubah arah lajunya. Jauh lebih baik bila satelit laser ini tak hanya satu, tetapi ada banyak sehingga bisa berganti menembakkannya.

Asteroid yang mampu sampai ke permukaan bumi sangat jarang terjadi. Mungkin dalam umur kehidupanmu pun, belum tentu ada satu asteroid yang bisa datang dan berhasil menembus atmosfer.

Hanya saja bukan berarti tabrakan asteroid tidak akan terjadi dalam kurun waktu tersebut. Bisa saja tiba-tiba besok dikabarkan adanya asteroid super besar yang mengarah ke bumi. Kita tidak pernah tahu hal-hal alami yang tidak bisa diprediksi.

Oleh karena itu, tidak ada salahnya kita semua berantisipasi untuk fenomena alam yang dipercaya memusnahkan dinosaurus dari muka bumi. Semoga dampaknya tidak seserius itu.