"Mereka itu benci aku ya?" — Kamu pasti sempat mempertanyakan ini di hidup.
Kita memang gak bisa menyenangkan semua orang dan membuat semua orang menyukai kita. Namun setidaknya kita bisa meminimalkan jumlah orang yang gak menyukai kita dengan mengetahui apa saja yang berpotensi gak disukai seseorang.
Nah, berdasarkan penelitian ilmiah, inilah 10 hal yang membuatmu langsung gak disukai oleh orang lain! Yuk, pelajari bersama!
Kalau kamu merupakan tipe orang yang mengunggah semua momen bahagiamu dengan siapapun di media sosial, mungkin sudah saatnya kamu kurangi. Penelitian tahun 2013 menemukan bahwa mengunggah terlalu banyak foto di media sosialbisa merusak hubunganmu dengan orang lain di dunia nyata. Ini terutama berlaku untuk orang-orang yang gak dekat denganmu atau gak berada di foto unggahanmu.
Membuka diri dan membahas sesuatu yang pribadi adalah cara terbaik bagi orang dewasa untuk mendapatkan teman. Namun para psikolog mengatakan bahwa membahas sesuatu yang terlalu pribadi — misalnya, kakakmu sedang berselingkuh — di saat kamu baru mengenal seseorang, akan membuatmu kurang disukai. Kuncinya adalah jaga hal pribadimu sampai kamu benar-benar dekat dengan seseorang.
Penelitian yang sama tahun 2013 menemukan bahwa membuka diri adalah kunci kedekatan antar individu: keduanya harus seimbang. Jika salah satu membuka diri, lawan bicaranya pun perlu membuka diri. Kalau ini gak berjalan dua arah, kedekatan hubungan itu gak akan terbentuk.
Mungkin kamu bertanya terus, karena kamu justru merasa tidak enak jika menceritakan tentang dirimu yang nanti (takut) menimbulkan kesan negatif. Namun, percakapan tetap perlu berjalan dua arah jika konteksnya pendekatan.
Dalam salah satu penelitian tahun 2016 oleh para ilmuwan University of Oregon, para peserta penelitian diminta melihat video dengan 4 orang dan ekspresi yang berbeda. Mereka ditanya lebih ingin menjadi teman dari orang yang mana. Semuanya menjawab ingin berteman dengan aktor video yang menunjukkan ekspresi jujur apa adanya, gak memendam perasaan.
Logikanya bersikap lebih baik dan sangat ramah akan membuatmu disukai, tapi penelitian ilmiah mengungkapkan hal sebaliknya. Dalam penelitian tahun 2010, para peneliti dari Washington State University dan Desert Research Institute meminta para mahasiswa memainkan permainan komputer dengan 4 pemain lain bersamaan, yang dimanipulasi para peneliti.
Beberapa partisipan palsu suka membagikan banyak poin ke pemain lain dan hanya mengambil beberapa voucher permainan, sebuah sikap yang terlampau baik. Ternyata para mahasiswa ini mengatakan bahwa mereka gak mau bekerja sama lagi dengan partisipan yang kurang egois seperti itu. Para peneliti mengatakan bahwa teman yang terlalu parah baiknya akan membuat mereka tampak buruk, sehingga menjadi kurang disukai.
Dalam usaha untuk mengesankan teman atau perekrut, beberapa orang menyalahartikan "meninggi dengan merendah" sebagai kritik diri. Sikap ini secara internasional dikenal dengan nama humblebragging. Dalam penelitian, tiga perempat partisipan menyatakan mereka suka merendah untuk meninggi, kebanyakan menyampaikan bahwa mereka perfeksionis atau orang yang gak bisa santai (harus bekerja keras).
Berusaha kontrol agar orang lain jangan sampai melihat atau mencium keringatmu yang berlebihan, jangan sampai juga mereka melihat tubuhmu gemetaran atau mendengarkan suara bicaramu bergetar. Penelitian tahun 2013 oleh para ilmuwan dari Monell Chemical Senses Center menyatakan bahwa reaksi tubuh tersebut gak disukai orang lain, tapi itu bisa dilatih.
Sebuah penelitian dari University of Wyoming menemukan bahwa orang cenderung menyukai ekspresi orang lain yang tersenyum, terlepas dari bagaimana pun posisi tubuh mereka. Penelitian lain menyatakan bahwa tersenyum saat pertama kali kamu melihat seseorang akan membantumu lebih mudah diingat olehnya, nantinya.
Ada pemahaman psikologis bahwa jika kamu berpikir bahwa seseorang menyukaimu, kita cenderung menyukainya juga. Dalam sebuah penelitian tahun 1959, sekumpulan orang diminta berpikir bahwa setiap orang di ruangan itu menyukai mereka, ternyata mereka saling menyukai satu sama lain.
Saat sekumpulan orang diminta berpikiran bahwa orang-orang di ruangan tersebut membenci mereka, mereka membenci satu sama lain. Jadi sebaiknya, tahu tidaknya pikiran seseorang tentangmu, mending kamu berpikir bahwa mereka menyukaimu, sehingga sikapmu juga lebih disukai.
Memang kamu akan tergoda menyebutkan bahwa seseorang yang terkenal adalah lulusan almamatermu, untuk mengesankan lawan bicaramu, ini disebut dengan name-dropping. Namun yang perlu kamu tahu, taktik keakraban ini bisa jadi bumerang untukmu. Berdasarkan penelitian University of Zurich tahun 2009, menyampaikan keterkaitan dirimu dengan seseorang yang prestasi atau kelebihannya sedang dibicarakan, akan sangat berisiko membuatmu gak disukai lawan bicaramu.
Apalagi jika informasi yang kamu berikan sama sekali gak berhubungan dengan lawan bicaramu. misalnya seorang selebritas adalah lulusan almamatermu dan itu bukan almamater dari lawan bicaramu. Salah satu faktornya adalah karena informasi itu gak berguna bagi lawan bicaramu.
Nah, di antara 10 faktor yang berpotensi bisa menyebabkanmu langsung gak disukai, mana yang paling sering kamu lakukan? Belajar untuk kurang-kurangi lah ya!
Demi kebaikan dirimu sendiri dan agar dihargai oleh orang banyak. Be strong, be your best version of yourself!