Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa yang Terjadi jika Matahari Membesar? Begini Penjelasannya! 

gambar matahari terbenam (unsplash.com/Jason Mavrommatis)

Bagi planet-planet di Tata Surya, Matahari adalah segalanya. Matahari membuat para planet tetap berada pada orbitnya. Bagi Bumi, keberadaan Matahari jauh lebih istimewa lagi. Pasalnya tanpa bintang tersebut, planet kita akan membeku, dan kehidupan akan musnah dalam waktu singkat. Namun sama seperti semua hal, Matahari juga gak akan bertahan selamanya. 

Dilansir NASA, matahari berusia sekitar 4,5 sampai 5 miliar tahun. Para astronom memperkirakan bahwa Matahari akan hidup setidaknya hingga 5 miliar tahun lagi, sebelum akhirnya kehabisan bahan bakar yang berujung pada kematiannya. Berbeda dengan makhluk Bumi, ketika sebuah bintang berada di akhir hidupnya, mereka akan jadi semakin kuat.

Hal yang sama juga berlaku bagi Matahari kita. Matahari saat ini adalah bintang katai kuning. Namun menjelang kematiannya, ia akan bertransformasi menjadi bintang raksasa merah dengan ukuran yang lebih besar. Jika sudah begitu, Tata Surya juga akan mengalami banyak perubahan, termasuk Bumi. Kira-kira apa yang terjadi jika Matahari membesar? Berikut jawabannya!

1. Matahari akan menelan Merkurius dan Venus

gambar planet Merkurius (nasa.gov)

Matahari kita adalah jenis bintang katai kuning yang punya diameter 1,4 juta kilometer. Namun dalam 5 miliar tahun mendatang, diameter matahari akan membesar antara 100 juta hingga 1 miliar kilometer. Sayangnya, Matahari raksasa ini akan menjadi awal bagi rentetan bencana mengerikan di Tata Surya.

Dilansir Space, ketika hal itu terjadi maka Merkurius dan Venus akan menjadi planet pertama yang merasakan betapa ganasnya Matahari. Pasalnya, kedua planet tersbeutlah yang paling dekat dengannya. Karena jaraknya dengan Merkurius 58 juta kilometer, Matahari akan menelan planet tersebut terlebih dahulu pada kesempatan pertama. Selanjutnya, giliran Venus yang memiliki jarak 108 juta kilometer. 

2. Bumi akan sepenuhnya menjadi "neraka"

ilustrasi Bumi yang mulai terbakar (freepik.com/rawpixel.com)

Sementara nasib Merkurius dan Venus sudah ditentukan, masa depan Bumi justru masih dikelilingi tanda tanya. Sebagian astronom percaya, Bumi yang berjarak 150 juta kilometer dari Matahari juga akan mengalami nasib yang sama dengan dua planet tetangganya. Jika Bumi gak ikut ditelan, nasib planet kita juga gak bisa dibilang baik.

Dilansir Phys, sekitar 1,1 miliar tahun dari sekarang, Matahari diperkirakan mengalami peningkatan energi panas yang membuatnya jadi 10 persen lebih terang. Hal ini akan memicu peningkatan efek rumah kaca. Waktu berlalu, energinya akan terus meningkat, membuatnya jadi 40 persen lebih terang dalam waktu 3,5 miliar tahun.

Saat itu terjadi, lautan akan mendidih, lapisan es yang ada di permukaan Bumi akan sepenuhnya mencair, dan atmosfer akan kehilangan seluruh uap air. Pada akhirnya, kondisi Bumi akan sangat mirip dengan Venus, planet batu super panas yang gak memungkinkan adanya kehidupan.

3. Jupiter dan planet gas lain akan kehilangan atmosfernya

gambar planet Jupiter dan Saturnus (nasa.gov)

Dibandingkan dengan Bumi, nasib planet raksasa seperti Jupiter dan Saturnus sebetulnya sedikit lebih baik karena keduanya mungkin akan lepas dari terkaman Matahari. Namun ukuran Matahari yang besar, jelas akan memberikan efek buruk pada planet-planet raksasa ini. Dilansir Astronomy, untuk Jupiter dan Saturnus, panas Matahari kemungkinan besar akan mengikis atmosfer keduanya.

Kabar baiknya, salah satu satelit terbesar Saturnus yang bernama Titan mungkin akan cukup layak untuk dihuni. Gak seperti Bulan yang gersang dan tanpa perlindungan, Titan memiliki atmosfer tebal. Lokasi Titan saat ini juga sangat jauh dari matahari yakni sekitar 1,4 miliar kilometer.

Jika Matahari membesar, Titan mungkin akan tetap aman. Suhu di Titan akan menjadi lebih hangat sehingga mencairkan lapisan es, mengubahnya menjadi lautan yang mengandung air dan amonia dengan penampilan mirip seperti Bumi di masa purba. Meski gak bisa bertahan selamanya, baik Jupiter, Saturnus, dan planet yang lebih jauh diperkirakan bisa tetap bertahan di sekitar Matahari yang sedang sekarat.

Transformasi Matahari dari bintang katai kuning ke bintang raksasa merah memang mengerikan. Namun hal itu gak akan berlangsung lama. Setelah menghabiskan hampir seluruh bahan bakarnya, si raksasa merah akan menyusut menjadi bintang katai putih seukuran Bumi. Bintang kecil ini akan hidup selama miliaran bahkan triliunan tahun, sebelum akhirnya menghilang tanpa jejak dan meninggalkan puing-puing kehancuran planet yang menjadi korbannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us