Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi biawak (pexel.com/abimanyu photowork)

Kalau komodo hanya ada di Pulau Komodo, tidak demikian dengan saudara kembarnya, biawak. Reptil ini bisa dengan mudah kamu temui di kawasan sungai. Ada kalanya biawak bahkan masuk pemukiman saat terendam banjir. 

Keberadaan reptil di dekat kita tentu menimbulkan kekhawatiran. Masih satu keluarga dengan komodo, apakah biawak beracun juga? Berikut penjelasannya.

Apakah biawak beracun?

ilustrasi biawak (commons.wikimedia.com)

Biawak yang paling umum dijumpai di Indonesia adalah biawak air Asia dengan nama ilmiah Varanus salvator. Sama seperti sebagian besar kadal dari famili Varanidae, biawak ini memiliki kelenjar yang mengeluarkan racun.

Racun tersebut digunakan untuk membunuh mangsanya. Racun yang dihasilkan oleh biawak bekerja dengan menyebabkan pembengkakan, penurunan tekanan darah, dan menghambat pembekuan darah.

Namun, efek tersebut hanya muncul pada hewan yang menjadi mangsa biawak. Oleh karena itu, kamu patut waspada jika di rumahmu ada hewan peliharaan yang mungkin jadi mangsa biawak. Pasalnya, racun biawak mungkin berbahaya bagi hewan peliharan, termasuk kucing.

Bagi manusia, dampak dari racun biawak relatif ringan. Biawak pun terhitung jarang menyerang manusia dan cenderung menjauh. Akan tetapi, biawak air sangat mungkin menggigit ketika merasa terancam.

Bahaya gigitan biawak

Alih-alih racun, kamu perlu waspada terhadap gigitan biawak. Gigi biawak berukuran besar dan bahkan pada beberapa spesies bentuknya bergerigi. Jika mengigitan, hal itu bisa memicu rasa sakit dan pendarahan yang cukup hebat. 

Selain itu, bangkai yang mungkin tersisa di gigi biawak penuh bakteri, lho. Saat menggigit, bakteri tersebut mungkin berpindah ke luka sehingga berpotensi meningkatkan risiko infeksi. Dengan demikian, dianjurkan untuk segera mendapat perawatan medis apabila digigit biawak.

Kalau ditanya apakah biawak beracun, jawabannya iya. Akan tetapi, racun reptil ini tidak menimbulkan efek fatal bagi manusia. Namun, tetap waspada jika kamu memiliki hewan peliharaan.

Referensi:

"Asian Water Monitor - Facts, Figures, and Everything You Need to Know". The Reptarium. Diakses Januari 2025.
"Monitor Lizards". NParks. Diakses Januari 2025.
"Are monitor lizards venomous? (the Tale of Toxicofera, part 4)". The University of Melbourne School of Biomedical Science. Diakses Januaroi 2025.

Editorial Team