Biawak yang masuk area Bandara Supadio berhasil ditangkap. (IDN Times/istimewa).
Selain pertanyaan apakah biawak berbahaya bagi manusia, kita juga perlu mengetahui dampak reptil ini pada lingkungan. Terutama ketika biawak memasuki kawasan permukiman saat banjir tinggi.
Pada dasarnya, biawak merupakan predator alami. Biawak memangsa hewan-hewan kecil, seperti tikus dan serangga. Walau begitu, biawak juga membangun sarang yang bermanfaat bagi komunitas kecil sehingga membantu menyeimbangkan ekosistem. Sebuah penelitian dalam Ecology pun menyebutkan bahwa biawak adalah insinyur ekosistem karena perannya.
Lebih lanjut, konsumsi daging biawak dan perburuan berdampak pada ketimpangan ekosistem. Begitu predator ini menghilang, jumlah hewan-hewan mangsanya akan meningkat. Lambat laun, hal tersebut berdampak negatif pada lingkungan sekitar.
Lantas, bagaimana ketika banjir tiba? Saat hal itu terjadi, sebisa mungkin biarkan biawak kembali ke sarangnya tanpa mengganggunya. Tenang, hewan ini juga tidak akan mengganggumu, kok. Namun, kamu perlu berhati-hati jika memiliki hewan peliharaan, misalnya kucing, di rumah. Meski bukan termasuk mangsanya, interaksi keduanya mungkin berbahaya bagi anabul.
Jadi, apakah biawak berbahaya? Kesimpulannya tidak, selama reptil ini merasa tidak diganggu. Oleh karena itu, jangan membuat hewan ini mengaktifkan insting bertahan hidupnya jika tidak ingin kena dampaknya.
Referensi:
"Advisory on Monitor Lizard". NParks. Diakses Januari 2025.
"Monitor Lizard Meat Consumption Increasingly Rampant, FIKKIA UNAIR Veterinarians Give Response". Universitas Airlangga. Diakses Januari 2025.
"Monitor Lizard Should be Regarded as 'Ecosystem Engineer', Researchers Say". Phys. Diakses Januari 2025.