Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi dinosaurus (unsplash.com/Leo_Visions)

Dinosaurus dikenal sebagai hewan purba yang hidup jauh sebelum manusia ada. Golongan reptil ini digambarkan sebagai makhluk raksasa meski sejatinya fosil yang ditemukan menunjukkan bahwa hewan ini beragam ukuran dan bentuknya.

Konon, hewan ini mendominasi daratan selama lebih dari 140 juta tahun, lho. Mengingat sejarahnya yang panjang, apakah dinosaurus masih ada hingga saat ini? Faktanya, dinosaurus mungkin berevolusi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Apakah dinosaurus masih ada?

Kalau dalam bayanganmu dinosaurus yang dimaksud adalah hewan prasejarah berukuran besar, maka jawabannya tidak ada yang hidup hingga saat ini. Sejauh ini belum ada bukti penelitian yang menunjukkan bahwa dinosaurus apa pun, termasuk stegosaurus atau triceratops, masih hidup.  

Catatan penelitian menunjukkan bahwa dinosaurus prasejarah sepenuhnya punah pada 66 juta tahun lalu. Pada momen yang sama, kelompok hewan seperti pterosaurus, reptil laut besar, dan amonit pun turut punah karena peristiwa alam dan hilangnya kemampuan beradaptasi. 

Sifat pasti dari peristiwa dahsyat pemicu punahnya dinosaurus memang masih diperdebatkan (benar saja karena tidak ada saksi matanya). Namun, bukti ilmiah menunjukkan bahwa dampak asteroid adalah pemicu utamanya. Letusan gunung api yang menyebabkan perubahan iklim skala besar pun dipertimbangkan menjadi pemicu lainnya. 

Bagaimana dinosaurus bisa punah?

Ilustrasi dinosaurus (pexels.com/Mehmet Turgut Kirkgoz)

Seorang ahli geologi Amerika bernama Walter Alvarez menemukan lapisan tipis tahan liat dengan kandungan iridium yang tidak biasa. Iridium sendiri jarang ditemukan di Bumi dan lebih umum ditemukan di beberapa meteorit. Penemuan yang terjadi pada 1977 di pegunungan Apennini, Italia, tersebut menjadi teori dasar punahnya dinosaurus.

Peneliti mengembangkan teori senyawa iridium tersebut ada karena tabrakan batu angkasa raksasa, asteroid, dengan Bumi 66 juta tahun lalu. Teori tersebut diperkuat dengan ditemukannya kawah besar terkubur di bawah dasar laut Semenanjung Yucatán, Meksiko. Titik ini adalah tempat asteroid berukuran sekitar 6 mil atau 10 kilometer menghantam Bumi. 

Tabrakan asteroid dengan Bumi melontarkan triliunan ton debu dan batuan cair ke angkasa. Potongan batuan cair yang jatuh kembali ke Bumi menyebabkan kebakaran hebat di mana-mana hingga memicu lapisan tebal di atmosfer yang menghalangi sinar Matahari. Alhasil, suhu beku terjadi dan tumbuhan pun mati sehingga sumber makanan menghilang. 

Fenomena tersebut lantas dengan cepat memengaruhi rantai makanan. Dinosaurus pemakan tumbuhan seperti triceratops pun punah dengan cepat. Hilangnya spesies tersebut menyebabkan predator besar seperti tyrannosaurus rex kehilangan mangsa sehingga ikut mati. 

Sementara itu, hewan kecil seperti mamalia, kadal, kura-krura, serta ikan dapat bertahan hidup dengan bersembunyi di liang atau lingkungan berair. Kelompok hewan ini pun terus berevolusi hingga menjadi binatang yang kita kenal saat ini. 

Apakah ada keturunan dinosaurus?

Meski demikian, peneliti sepakat akan adanya kemungkinan garis keturunan antara beberapa jenis dinosaurus purba dengan hewan yang ada sekarang. Contohnya, struktur fosil archaeopteryx yang berada di tengah-tengah antara dinosaurus terbang dan burung modern.

Dalam beberapa dekade terakhir, ilmuwan juga menemukan fosil dari jenis dinosaurus yang mirip burung lainnya. Fosil yang menunjukkan kemiripan tersebut berasal dari kelompok dinosaurus yang disebut maniraptoran theropoda. Kelompok tersebut mencakup banyak dinosaurus pemakan daging berukuran kecil seperti velociraptor.

Asumsi peneliti tersebut didasarkan pada sejumlah ciri-ciri keduanya yang sama. Termasuk cara keduanya berkembang biak yakni dengan bertelur. Telurnya bahkan dikatakan tampak seperti telur burung modern. Beberapa maniraptoran theropoda pun dikatakan memiliki bulu seperti burung. 

Namun, perlu diketahui bahwa burung bukanlah bagian dari dinosaurus. Hewan ini adalah spesies baru yang berevolusi. Singkatnya, burung adalah kerabat terdekat mereka. Misal, tyrannosaurus rex yang dikatakan berkerabat dekat dengan ayam atau kalkun. 

Jadi, apakah dinosaurus masih ada hingga saat ini? Dinosaurus purba jelas sepenuhnya sudah punah. Kamu tidak akan menemukannya bahkan di hutan Siberia yang luas atau hutan hujan Kongo sebagaimana mitos yang berkembang. Namun, kamu bisa melihat kerabat terdekatnya yakni burung.

Referensi:

"Are Any Dinosaurs Still Alive Today?". American Museum of Natural History. Diakses Februari 2025.
"Could Dinosaurs Still Exist Somewhere in the World? A Paleontologist Explains". Smithsonian Story. Diakses Februari 2025.
"Are Dinosaurs Still Alive?". Wonderopolis. Diakses Februari 2025.
"Are Dinosaurs Still Alive Today?". Dinosaur Universe. Diakses Februari 2025.
"What are Dinosaurs?". Natural History Museum. Diakses Februari 2025.
"What Killed the Dinosaurs?". Natural History Museum. Diakses Februari 2025.

Editorial Team