ilustrasi kamera infrared (pexels.com/cottonbro studio)
Dalam sejarahnya, proyek-proyek seperti National Laboratory of Psychical Research pernah mencoba memasang alat-alat ilmiah untuk menguji medium, fenomena roh, dan kejadian gaib. Dari National Science and Media Museum, alat seperti kamera inframerah, elektromagnetik sensor, dan mikrofon EVPs (Electronic Voice Phenomena) sering dipakai para pemburu hantu populer, namun masih mendapatkan kritikan.
Penelitian dengan alat-alat tersebut dinilai desain eksperimental yang lemah karena sulit dikontrol, sulit untuk diulang, dan gak ada landasan ilmiah yang jelas. Itulah mengapa data menjadi sangat rawan bias dan interpretasi subjektif.
Guys, menolak atau menerima keberadaan hantu kembali ke pilihan kalian masing-masing. Namun, satu hal yang perlu diingat, kita perlu bersikap skeptis terbuka. Artinya, kalau memang ada klaim dan ada pembuktian ilmiah yang bisa diuji kebenarannya, ya kita terima.
Akan tetapi, sampai saat ini, belum ada eksperimen kontrol yang berhasil membuktikan hantu dengan cara yang dapat dikaji ulang. Dari sudut pandang sains, kita lebih memilih penjelasan natural terlebih dahulu, misalnya gangguan sensorik, psikologi, atau faktor lingkungan seperti jamur atau gas. Jadi, bagaimana menurutmu, apakah hantu itu nyata?