ilustrasi depresi (unsplash.com/Sydney Sims)
Sebenarnya sampai detik ini belum ada penelitian yang secara jelas mengatakan bahwa hapus foto profil sebagai tanda depresi. Penelitian hanya menemukan bahwa postingan foto orang depresi memang cenderung berbeda.
Orang yang depresi mengunggah foto dengan tone lebih biru, gelap, atau abu-abu. Tone ini lebih redup dan suram dibandingkan unggahan orang lain.
Menariknya lagi, berdasarkan penelitian University of Vermont, memindai foto Instagram dapat menunjukkan tanda depresi. Para peneliti menggunakan komputer untuk mengenali orang depresi secara akurat, dilansir UVM Edu.
Selain menyukai unggahan dengan tone suram, orang yang depresi cenderung menggunakan filter Instagram Inkwell. Fungsinya mengubah foto menjadi hitam-putih.
Jadi, benarkah hapus foto profil tanda depresi? Jawabannya belum tentu. Belum ada penelitian ilmiah yang menjelaskannya.
Selain itu, ada banyak motif atau alasan seseorang menghapus foto profil. Meski foto profil tampak abu-abu dengan tone suram, tapi gak cukup akurat bila menyebutnya sebagai tanda depresi.
Bisa jadi ia memang ingin menghapus fotonya saja. Atau, ia ingin menarik diri sebentar dari lingkungan terdekat, menyembunyikan sesuatu, dan sebagainya.
Itulah jawaban atas pertanyaan, "apakah hapus foto profil tanda depresi?"
Meski foto unggahan di media sosial berhubungan dengan kondisi mental seseorang, tapi hapus foto profil belum tentu tanda depresi, ya.
Hindari langsung berasumsi. Alih-alih bersikap sok tahu dan cuma menduga-duga, perhatikan orang terdekatmu.
Pastikan kalian bisa saling mengandalkan dalam keadaan susah dan senang. Supaya, kalian gak saling merasa sendiri.