gambar bentangan Galaksi Bimasakti di langit malam (unsplash.com/Pedro Sanz)
Well, kita memang gak bisa melihat gambaran utuh galaksi yang jadi tempat tinggal manusia selama ini. Namun menyaksikan bagian kecil dari Galaksi Bimasakti tetaplah jadi gagasan yang menyenangkan. Dilansir Celestron, untuk bisa menyaksikan pita cahaya ini, langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah menjauh dari sumber polusi cahaya. Di daerah perkotaan, Galaksi Bimasakti mustahil terlihat karena polusi cahaya di daerah tersebut sangat tinggi.
Sebagai gantinya, kamu bisa camping ke bukit atau area pegunungan yang gelap. Semakin gelap, maka akan semakin banyak yang bisa kamu lihat di langit, dan akan lebih bagus lagi jika langit cerah dan bulan gak terlihat di malam tersebut. Galaksi Bimasakti sendiri sebetulnya muncul di langit hampir sepanjang tahun, namun waktu terbaik untuk menyaksikannya adalah di musim panas. Di Indonesia, waktu terbaiknya dimulai dari bulan Maret sampai Oktober. Biar lebih mudah, kamu bisa menggunakan aplikasi astronomi yang bisa dipasang dengan mudah di perangkat smartphone.
Satu hal yang perlu diingat adalah, pemandangan yang kamu lihat gak akan sama dengan foto-foto di media sosial. Dalam foto, Galaksi Bimasakti terlihat sangat terang karena kamera DSLR memiliki kemampuan untuk mengumpulkan cahaya melalui teknik long exposure. Di sisi lain, mata manusia gak cukup sensitif untuk bisa mendeteksi cahaya rendah. Alhasil, Galaksi Bimasakti yang terlihat terang di foto, akan terlihat lebih gelap di pandangan mata kita.