Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Unik Sabuk Asteroid Galaksi Bimasakti

ilustrasi sabuk asteroid (flickr.com/stefans02)

Sabuk Asteroid adalah wilayah di luar angkasa antara planet Mars dan Jupiter di mana sebagian besar asteroid di tata surya ditemukan mengorbit Matahari. Sabuk asteroid berada di antara 2,2 dan 3,2 AU (Astronomical Units) dari Matahari. Sabuk asteroid merupakan jutaan asteroid dengan berbagai ukuran yang berkumpul hingga ketebalan sekitar 1 AU.

Asteroid merupakan objek batuan yang ukurannya berkisar dari seukuran kerikil hingga lebarnya sekitar 1.000 km. Beberapa asteroid berukuran sangat kecil (lebarnya kurang dari satu mil), sementara yang lain cukup besar bahkan hingga seperempat ukuran Bulan. Meskipun mengorbit Matahari, asteroid tidak dianggap sebagai planet karena ukurannya yang terlalu kecil. Lalu, apa saja fakta-fakta di balik sabuk asteroid tersebut? Simak penjelasannya, ya!

1. Sabuk asteroid dulunya merupakan calon planet

Bongkahan asteroid Vesta yang tersapu akibat gravitasi Jupiter. (commons.wikimedia.org/R. Kempton)

Seperti yang diketahui, sabuk asteroid berada di antara planet Mars dan Jupiter. Jupiter merupakan planet terbesar yang ada di galaksi Bimasakti, sehingga planet Jupiter menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar. Akibatnya, keberadaan Jupiter akan mengganggu pembentukan benda-benda langit di wilayah sabuk asteroid dengan menghamburkan asteroid dan menyebabkannya bertabrakan dan pecah menjadi bongkahan kecil.

Bahkan, terdapat teori yang muncul menjelaskan bahwa jika seluruh batuan asteroid di sabuk tersebut digabungkan maka akan terbentuk sebuah planet "kelima" yang hilang. Astronom memperkirakan bahwa penggabungan semua materi yang ada di wilayah tersebut akan berakibat pada munculnya dunia kecil baru yang ukurannya lebih kecil dari Bulan.

2. Posisi sabuk asteroid terjaga akibat gravitasi

ilustrasi diagram sabuk asteroid (commons.wikimedia.org/Mdf)

Pada awal kehidupan tata surya, batuan dan debu yang mengelilingi matahari ditarik oleh gravitasi menjadi planet-planet. Namun tidak semua materi menciptakan benda langit yang baru. Terdapat faktor-faktor lain yang dapat menentukan pembentukan benda langit.

Gaya gravitasi Jupiter yang sangat besar membuat bongkahan batu dan logam tersebut tidak saling menempel, secara terus-menerus menarik dan mengganggunya. Gangguan gravitasi ini mencegah terbentuknya sebuah planet di wilayah tersebut, sehingga meninggalkan puing-puing berserakan yang disebut sebagai sabuk asteroid. Sabuk asteroid bertahan di wilayah tersebut akibat keberadaan kombinasi antara gravitasi planet Mars dengan Jupiter.

Di dalam sabuk asteroid terdapat Kirkwood gap yang merupakan wilayah dengan jumlah keberadaan asteroid relatif kosong. Kekosongan tersebut berkaitan terhadap resonansi orbital dengan Jupiter. Tarikan gravitasi planet Jupiter membuat Kirkwood gap jauh lebih kosong dibandingkan wilayah lain di sabuk asteroid.

3. Setengah massa sabuk asteroid dikandung oleh empat asteroid saja

Ceres, asteroid terbesar. (commons.wikimedia.org/Justin Cowart)

Sabuk asteroid terdiri dari beberapa asteroid besar seperti Ceres, Vesta, Pallas, dan Hygiea. Keempat asteroid besar tersebut memiliki massa yang setara dengan setengah massa seluruh sabuk asteroid. Setengah sisa massa sabuk asteroid tersebut berada pada asteroid-asteroid kecil yang jutaan bahkan miliaran jumlahnya.

Asteroid terbesar, Ceres, sering disebut sebagai planet kerdil. Dengan diameter 950 km atau sekitar seperempat ukuran Bulan, Ceres berbentuk bulat namun dianggap terlalu kecil untuk menjadi planet utuh. Namun, massanya bahkan mencapai sepertiga dari massa keseluruhan sabuk asteroid.

4. Sabuk asteroid tidak tersebar terlalu padat

ilustrasi persebaran asteroid pada sabuk asteroid (commons.wikimedia.org/NASA)

Banyak film-film fiksi ilmiah yang menggambarkan sabuk asteroid sebagai kumpulan asteroid dengan konsentrasi yang sangat padat, hingga pesawat-pesawat luar angkasa akan kesulitan untuk melewatinya.

Namun faktanya, batuan asteroid pada sabuk tersebut tidak tersebar dengan sangat padat. Astronom dapat memanfaatkan Kirkwood gap sebagai jalur aman untuk melewati sabuk asteroid karena konsentrasi asteroid di daerah tersebut sangat sedikit. Bahkan, sejumlah pesawat luar angkasa telah berhasil melakukan perjalanan melewati sabuk asteroid dengan aman tanpa insiden, termasuk misi New Horizons NASA menuju Pluto.

5. Asteroid kaya akan material berharga

Psyche, asteroid yang kaya akan metal. (commons.wikimedia.org/NASA)

Sebagian besar asteroid di sabuk asteroid terbuat dari bebatuan, tetapi terdapat sebagian kecil asteroid yang mengandung logam besi dan nikel. Asteroid-asteroid tersebut terdiri dari campuran bahan-bahan metal dan karbon. Beberapa asteroid yang berada lebih jauh cenderung mengandung lebih banyak es. Meskipun ukurannya tidak terlalu besar untuk mempertahankan atmosfer, tetapi terdapat bukti bahwa beberapa asteroid mengandung air.

Asteroid juga memiliki emas dan beberapa logam mulia lainnya yang merupakan sumber daya yang sangat berharga. Sayangnya, sebagian besar logam mulia yang ada di Bumi terkubur jauh di dalam tanah. Asteroid memiliki potensi sebagai sumber tambang logam mulia baru dengan membawa bongkahan batuan asteroid tersebut ke Bumi.

Oleh karena itu, NASA tengah menjalani misi luar angkasa, Psyche, sebuah misi yang ditujukan untuk mempelajari asteroid bernama Psyche yang kaya akan metal di sabuk asteroid. Pesawat luar angkasa Psyche diluncurkan pada tanggal 13 Oktober 2023 dari Kennedy Space Center.

Gravitasi asteroid Psyche diperkirakan akan menangkap pesawat luar angkasa tersebut pada akhir bulan Juli 2029, dan Psyche akan memulai misi utamanya pada bulan Agustus dengan menghabiskan waktu sekitar 2 tahun untuk mengambil gambar, memetakan, dan mengumpulkan data.

Itulah sabuk asteroid yang memiliki banyak fakta unik dan potensi keilmuan yang masih bisa muncul seiring dengan perkembangan penelitian luar angkasa. Sabuk asteroid telah menjadi fenomena yang umum diketahui oleh pecinta luar angkasa. Bagaimana jika manusia bisa menambang asteroid? Pasti akan menjadi peristiwa yang sangat menarik, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Wijaya
EditorNaufal Wijaya
Follow Us