Apakah Kunang-Kunang Sudah Punah? Ini Fakta dan Penjelasannya

Melihat cahaya kecil berkelap-kelip pada malam hari dari kunang-kunang mungkin dulu terasa biasa. Namun, sekarang pemandangan itu jadi sesuatu yang langka, bahkan di pedesaan sekalipun. Banyak yang mulai bertanya-tanya, ke mana perginya serangga mungil yang dulu mudah ditemukan ini?
Apakah kunang-kunang sudah punah? Pertanyaan ini makin sering muncul karena jumlah kunang-kunang di alam liar memang terlihat makin sedikit. Untuk tahu jawabannya, kamu perlu memahami berbagai fakta dan penyebab yang membuat hewan bercahaya ini terancam keberadaannya. Berikut ulasannya.
Apakah kunang-kunang sudah punah?
Kunang-kunang belum punah, tapi beberapa spesiesnya sedang berada dalam kondisi mengkhawatirkan. Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), dari 128 spesies kunang-kunang yang diteliti, sekitar 11 persen terancam punah dan 2 persen berada pada ambang terancam. Di Amerika Utara saja, 18 spesies kunang-kunang telah diidentifikasi berisiko punah.
Populasi kunang-kunang terus menurun di berbagai belahan dunia akibat berbagai faktor. Mulai dari polusi cahaya buatan, penggunaan pestisida, hingga hilangnya habitat alami membuat serangga ini sulit bertahan. Terutama saat fase larva yang jauh lebih panjang dibanding fase dewasa.
Salah satu spesies yang saat ini sedang diajukan untuk masuk daftar hewan langka di AS adalah Bethany Beach firefly. Spesies kunang-kunang ini habitatnya terancam oleh dampak perubahan iklim, seperti naiknya permukaan laut dan penurunan air tanah.
Meskipun belum seluruh spesiesnya tergolong dalam kondisi kritis, para ahli mengingatkan bahwa penurunan populasi kunang-kunang bisa terus berlanjut jika tidak ada upaya pelestarian. Jadi, walau belum punah, keberadaan kunang-kunang kini berada di ujung tanduk dan butuh perhatian lebih agar tidak benar-benar menghilang dari alam.