Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ngengat (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Intinya sih...

  • Ngengat merupakan hewan nokturnal dengan beragam habitat dan ukuran

  • Makanan utama ngengat adalah nektar, memiliki kebiasaan terbang tinggi, dan tertarik pada cahaya

  • Larva ngengat memiliki bulu berbisa yang dapat membahayakan manusia, sementara ngengat dewasa tidak berbahaya

Kupu-kupu memiliki kerabat yang cukup unik, yaitu ngengat. Sekilas, mereka memang mirip dengan sayap yang sama-sama besar, memiliki siklus metamorfosis yang serupa, dan sangat suka memakan nektar. Hanya saja, ngengat lebih aktif di malam hari dan biasanya ngengat memiliki warna sayap yang tidak terlalu mencolok.

Uniknya, ngengat sering dianggap sebagai hewan berbahaya atau hewan yang membawa dampak buruk bagi manusia. Alhasil, munculah satu pertanyaan di benak masyarakat, yaitu, "Apakah ngengat berbahaya bagi manusia?" Lebih lanjut, artikel ini akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut secara rinci dan mendalam!

1. Mengenal ngengat

ngengat (commons.wikimedia.org/David V Raju)

Dilansir Britannica, penyebutan ngengat merujuk pada serangga bersayap yang berasal dari superfamili Noctuoidea. Tercatat, ada sekitar 160,000 spesies ngengat di seluruh dunia. Ngengat sendiri merupakan hewan nokturnal yang aktif di malam hari. Bersama dengan kupu-kupu, ngengat merupakan satu-satunya jenis serangga yang sayapnya diselimuti sisik-sisik kecil.

Ngengat bisa ditemukan dimanapun, mulai dari benua Amerika, Eropa, Afrika, hingga Asia. Habitatnya juga beragam karena mencakup hutan, kebun, dataran tinggi, semak-semak, kebun, taman, hingga area pemukiman. Ukuran ngengat juga beragam, ada yang hanya 5 centimeter, namun ada juga yang mencapai 27 centimeter.

2. Kebiasaan ngengat

ngengat (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Dilansir A-Z Animals, makanan utama ngengat dewasa adalah cairan yang ada di dalam tanaman seperti nektar, sap, dan cairan manis yang keluar dari dalam buah. Dalam hal ini, ngengat memiliki makanan yang sama dengan kupu-kupu. Lebih lanjut, ngengat sangat pandai terbang, bahkan ia bisa terbang dengan kecepatan yang cukup tinggi. Gak cuma itu, ngengat juga memiliki kebiasaan positive phototaxis, yaitu ketertarikan terhadap cahaya. Jadi, saat ada cahaya terang seperti senter maka ngengat akan mendekatinya.

3. Ngengat memiliki larva yang berbulu

larva ngengat (commons.wikimedia.org/Jodelet/Lépinay)

Seperti serangga lain, ngengat juga mengalami proses metamorfosis sempurna. Pertama, ngengat dewasa akan bertelur dan nantinya telur tersebut akan menetas menjadi larva atau ulat. Nah, ulat inilah yang cukup berbahaya bagi manusia, entah secara langsung atau tidak langsung.

Ulat memang tak bisa menggigit, namun banyak ulat yang memiliki bulu berbisa. Jika bulu tersebut mengenai kulit, maka manusia bisa mengalami iritasi, pembengkakan, pusing, mulai, demam, bahkan kematian. Gak cuma itu, laman Koppert Global juga menjelaskan kalau ulat merupakan hama yang bisa merusak dan membunuh tanaman.

4. Ngengat dewasa tidak bisa melukai manusia

ngengat (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Berbeda dari larvanya, ngengat dewasa sama sekali tidak berbahaya dan tidak bisa melukai manusia. Dalam hal ini, ngengat dewasa tidak bisa menggigit, mencakar, menusuk, atau menyengat manusia. Sebab, ia tidak memiliki mulut, cakar, sengat, atau duri di tubuhnya. Sebaliknya, ngengat dewasa justru sangat takut dengan manusia. Jika didekati manusia, ngengat dewasa akan langsung kabur karena ia menganggap manusia sebagai ancaman yang harus dihindari.

5. Sayap ngengat punya corak yang menyeramkan

ngengat (commons.wikimedia.org/Arthur Chapman)

Sebagai hewan yang hidup di malam hari, tidak mengherankan jika ngengat memiliki sayap yang warnanya redup. Biasanya, sayap ngengat identik dengan warna cokelat, abu-abu, krem, hitam, dan terkadang juga ada yang berwarna putih. Warna-warna gelap tersebut digunakan untuk berkamuflase di bebatuan atau pepohonan.

Laman Butterfly Conservation juga menerangkan kalau ada ngengat yang memiliki corak menyeramkan di sayap. Ada yang sayapnya terlihat meruncing, memiliki corak tengkorak, bahkan ada ngengat yang memiliki corak bulat besar layaknya mata. Dahulu, masyarakat mengaitkan corak-corak tersebut dengan alam ghaib. Padahal, corak tersebut merupakan strategi ngengat untuk mengelabuhi dan menakut-nakuti predator.

Ternyata, ngengat yang berbahaya hanyalah ulat atau larva ngengat karena ia memiliki bulu berbisa. Oleh sebab itu, kamu harus berhati-hati jika berjumpa dengan larva ngengat. Sebaliknya, kamu gak usah takut dengan ngengat dewasa. Jadi, setelah dibahas secara rinci, pertanyaan, "Apakah ngengat berbahyaa?" sudah terjawab dengan tuntas!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team