Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret ular berwarna hijau yang berada di dekat dinding rumah (commons.wikimedia.org/Phyzome is Tim McCormack)

Terkadang, kita menemukan kasus di mana ada satu atau beberapa ekor ular yang ditemukan di loteng rumah. Jika melihat di sekitar, rumah itu mungkin saja tak berada dekat dengan bangunan lain yang memungkinkan untuk dipanjat oleh ular.

Kalau sudah begitu, satu-satunya lokasi memanjat yang bisa terpikirkan soal lewat mana ular-ular itu bisa ada di atas loteng adalah dinding rumah. Memang, masih ada kemungkinan lain, semisal ular memanjat perabotan atau pohon di sekitar rumah. Akan tetapi, kebanyakan perabotan rumah pasti tak akan mencapai langit-langit, apalagi di dekat lubang ventilasi. Dengan demikian, anggapan ular memanjat dinding pun jadi cukup masuk akal.

Biarpun demikian, rasanya tetap mustahil bagi hewan melata memanjat dinding. Pasalnya, reptil yang satu ini tak sama seperti cecak ataupun tokek yang memiliki tangan dengan lapisan khusus yang memungkinkan mereka memanjat. Kalaupun hewan melata ini memang bisa memanjat dinding, cara apa yang mereka gunakan? Nah, artikel kali ini akan mengupas lengkap jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut. Agar tidak makin penasaran, yuk, simak pembahasannya di bawah ini!

1. Faktanya, ular memang bisa memanjat!

Salah satu jenis ular arboreal yang akan melakukan gerakan konsertina untuk berpindah ke pohon lain. (commons.wikimedia.org/ Geoff Gallice)

Secara garis besar, keluarga ular memang terdiri atas spesies terestrial dan arboreal. Ular terestrial lebih banyak menghabiskan waktunya di atas tanah sehingga sangat jarang terlihat bisa memanjat pohon ataupun sesuatu di sekitarnya. Namun, ular arboreal justru kebalikannya. Secara sederhana, ular terestrial hidup di atas tanah, sedangkan ular arboreal hidup di pohon.

Nah, ada begitu banyak spesies ular arboreal yang lebih banyak menghabiskan waktunya di atas pohon ketimbang melata di tanah. Hal ini kemudian membuat beberapa spesies itu harus beradaptasi supaya dapat hidup nyaman di atas tanah.

Dilansir World Animal Protection, ular arboreal menggunakan sistem gerakan bernama konsertina. Nama gerakan ini terinspirasi dari konsertina pada alat musik instrumen karena adanya kemiripan antara keduanya.

Secara sederhana, gerakan konsertina pada ular memungkinkan mereka untuk "melipat" tubuh layaknya sebuah pegas dan kemudian meluruskannya kembali agar bisa bergerak menuju titik tertentu. Gerakan ini sangat membantu ular dalam bernavigasi di ketinggian, tetapi memakan energi yang lebih besar dari jenis gerakan ular lainnya.

Selain dari gerakan, bentuk tubuh ular arboreal juga cukup mudah untuk diidentifikasi. Misalnya saja, mereka punya tubuh yang lebih ramping dan padat ketimbang ular terestrial. Ditambah lagi, bagian ekor mereka biasanya lebih panjang dan beberapa spesies memiliki ekor prehensil yang dapat berfungsi layaknya sebuah tangan pada manusia.

Meskipun berbagai adaptasi ular arboreal ini lebih banyak disesuaikan dengan keadaan habitatnya di alam, sebenarnya hal tersebut bisa menjadi petunjuk soal kemampuan memanjat ular di pemukiman manusia. Sebab, pada dasarnya struktur pemukiman manusia bisa saja menyediakan beberapa kesamaan dengan habitat alami ular sehingga bisa mereka manfaatkan untuk menaiki rumah kita. Kira-kira secara spesifik, bagaimana cara ular memanfaatkan kemampuan adaptasinya itu?

2. Bagaimana cara ular memanjat dinding?

Editorial Team

Tonton lebih seru di