3 Teori Konspirasi Populer Tentang Dinosaurus

Tidak dapat dipungkiri bahwa Dinosaurus menjadi hewan yang sangat populer meskipun sudah punah jutaan tahun yang lalu. Dinosaurus juga menjadi inspirasi bagi film Hollywood yang digarap oleh Steven Spielberg dengan judul Jurassic Park yang release pada tahun 1993. Kepopuleran film ini sekaligus menambah populernya hewan purba ini dikalangan masyarakat.
Dibalik kepopuleran dinosaurus, ternyata ada beberapa golongan orang yang memiliki pandangan berbeda tentang dinosaurus. Mereka tidak begitu saja percaya tentang apa yang dikemukakan oleh Ilmuwan mengenai hewan purba yang telah punah 65 juta tahun yang lalu, meskipun pandangan mereka juga tidak didukung dengan fakta ilmiah. Merangkum beberapa sumber, berikut ini tiga teori konspirasi tentang dinosaurus.
1. Dinosaurus tidak pernah ada

Melansir laman AFP Fact Check, beberapa kalangan tidak percaya dinosaurus pernah ada dan fosil yang ditemukan merupakan rekayasa belaka. Meskipun tidak berlandaskan data ilmiah, mereka beranggapan bahwa klaim penemuan fosil dinosaurus merupakan rekayasa yang ditujukan untuk mendukung teori evolusi Darwin. Mereka juga mengklaim bahwa pihak museum dan paleontolog bersekongkol dalam mempropagandakan kebohongan ini.
Dari kalangan yang tidak mempercayai adanya dinosaurus ini mengangkat argumen-argumen yang tidak berdasar. Argumen-argumen ini disebarluaskan melalui akun media sosial. Argumennya adalah sebagai berikut:
- Pekerja bangunan seharusnya menemukan fosil dinosaurus setiap hari, karena mereka menggali tanah seperti yang dilakukan oleh Paleontolog. Namun, faktanya mereka tidak menemukannya.
- Aneh jika fosil dinosaurus kebetulan hanya ditemukan oleh kalangan Ilmuwan saja.
- Klaim penemuan kerangka dinosaurus tidak pernah lengkap.
- Sebelum tahun 1800-an, tidak pernah ada klaim penemuan fosil dinosaurus. Hal ini kalim penemuan dinosaurus di tahun 1800-an dipersiapkan untuk memvalidasi Teori Evolusi Darwin yang muncul beberapa tahun setelah munculnya istilah dinosaurus.
Semua argumen-argumen tersebut tentu saja ditolak oleh kalangan Ilmuwan, karena tidak berdasar dan bertentangan dengan penelitian ilmiah yang telah dilakukan ratusan tahun, seperti dilansir laman AFP Fact Check.
2. Dinosaurus masih hidup

Sosok dinosaurus di era modern ini dihidupkan kembali ke dalam sebuah film. Sebut saja “Jurassic Park” dan “The Lost World, keduanya merupakan film populer yang mengangkat tema dinosaurus. Namun, bagi beberapa kalangan, cerita fiksi tentang masih eksisnya dinosaurus di era modern ini tidak cukup. Sebagian kalangan, eksisnya dinosaurus hingga saat ini adalah bukan sekedar sebuah fiksi belaka. Tentu saja teori ini belum dilengkapi dengan data ilmiah yang memvalidasi kebenaran adanya dinosaurus di era modern ini.
Melansir laman Live Science, banyak klaim tentang keberadaan dinosaurus di era modern ini yang hidup di daerah-daerah terpencil, seperti di hutan Amazon atau di danau. Contoh klaim penemuan yang diyakini sebagai dinosaurus yang masih bertahan hidup adalah ditemukannya Loch Ness Monster di Skotlandia. Kemudian ada juga Mokele-Mbembe yang ditemukan di Kongo.
Loch Ness Monster merupakan penampakan hewan besar yang ditemukan di Skotlandia. Klaim yang sama juga ditemukan di Danau Okanagan di Kanada, Danau Champlain di Amerika, hingga Danau Nahuel di Argentina. Sebagian kalangan mempercayai penampakan monster tersebut adalah sebuah dinosaurus meskipun tanpa bukti ilmiah. Asumsi tersebut hanya berdasarkan pertanyaan, makhluk apalagi yang besar jika bukan dinosaurus.
Baik klaim penampakan monster danau dan Mokele-Mbembe yang diyakini sebagai dinosaurus, telah dilakukan pencarian bukti ilmiahnya. Namun, hingga saat ini masih sulit mendapatkan foto atau film tentang makhluk tersebut.
Gagasan tentang masih hidupnya dinosaurus hingga saat ini dipatahkan dengan penjelasan sains. Lokasi yang diklaim sebagai tempat hidupnya dinosaurus di era modern ini, seperti di hutan-hutan kecil dan danau terpencil, terbentuk baru sekitar 10.000 tahun yang lalu. Jika dinosaurus punah sejak 65 juta tahun yang lalu, maka tidak masuk akal jika di lokasi tersebut tidak ditemukan fosil baru dinosaurus seperti fakta yang terjadi.
3. Fosil dinosaurus disembunyikan Ilmuwan dan pemerintah

Dinosaurus merupakan contoh terbaik bagi konsep teori evolusi yang dipopulerkan oleh Charles Darwin. Hidup sejak ratusan tahun yang lalu membuat dinosaurus memiliki alur cerita yang kaya akan proses evolusi. Hal ini tentu saja sangat baik untuk mendukung dan menguatkan teori evolusi.
Proses evolusi pada dinosaurus dipelajari melalui fosil yang ditemukan. Penemuan fosil dinosaurus oleh Ilmuwan selama ini sejalan dengan teori Evolusi Darwin. Menurut Darwin, evolusi yang terjadi pada makhluk hidup berlangsung secara bertahap dan perlahan, serta konstan seiring berjalannya waktu yang dikenal dengan Gradualisme, seperti dilansir laman New England Complex Systems Institute.
Ada beberapa kalangan yang tidak percaya serta mencurigai Ilmuwan atau pemerintah terkait penemuan fosil dinosaurus. Mereka menganggap Ilmuwan atau pemerintah menyembunyikan sebagian penemuan fosil dinosaurus yang dianggap tidak sesuai dengan teori evolusi Darwin. Teori ini muncul karena mereka menganggap terjadi persekongkolan antara Ilmuwan atau pemerintah untuk menjaga narasi teori evolusi yang sudah ada agar tidak gugur.
Pada akhirnya, meskipun banyak teori konspirasi yang menyudutkan tentang kebenaran dinosaurus, penjelasan ilmiah masih cukup untuk menjelaskan hewan purba yang fenomenal ini.