5 Alasan Bioteknologi Menggunakan Mikroorganisme, Tinggi Protein

Yuk, cari tahu jawabannya!

Intinya Sih...

  • Mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan virus digunakan dalam bioteknologi karena pertumbuhannya yang cepat.
  • Protein sel tunggal (PST) berasal dari mikroorganisme sederhana dengan kandungan protein tinggi, cocok untuk pakan ternak.
  • Mikroorganisme dapat memanfaatkan produk sisa sebagai substratnya, contohnya pembuatan biogas dari limbah organik melalui empat tahap proses.

Apakah kamu suka mengonsumsi yoghurt? Ternyata, yoghurt dibuat dengan memanfaatkan bioteknologi, lho. Bioteknologi adalah ilmu yang mempelajari manfaat agen hayati untuk menciptakan produk atau jasa yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Salah satu elemen kunci dalam bioteknologi adalah mikroorganisme.

Mikroorganisme adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga sulit dilihat secara kasat mata. Namun, jangan salah, organisme ini justru memainkan peran penting dalam proses pembuatan bioteknologi. Berikut lima alasan bioteknologi menggunakan mikroorganisme.

1. Pertumbuhan mikroorganisme relatif cepat

5 Alasan Bioteknologi Menggunakan Mikroorganisme, Tinggi Proteinilustrasi bakteri (pexels.com/Marek Piwnicki)

Alasan pertama mengapa mikroorganisme digunakan dalam bioteknologi adalah karena pertumbuhannya yang sangat cepat. Misalnya, bakteri, jamur, dan virus yang mampu bereproduksi dengan sangat cepat, bahkan dalam skala massal sekalipun. Kemampuan ini memungkinkan para peneliti untuk mempersingkat waktu riset, sehingga mereka bisa segera mengetahui apakah produk yang mereka ciptakan berhasil atau gagal.

Dilansir BBC, ada beberapa kondisi yang dapat mempercepat pertumbuhan mikroorganisme, terutama bakteri. Kondisi tersebut meliputi suhu udara berkisar 5-63°C, kondisi lingkungan yang lembab, serta kandungan pH di tingkat 7 atau netral. Jika syarat-syarat tersebut terpenuhi, maka bakteri bisa berkembang biak dengan cepat.

2. Sel-sel mikroorganisme memiliki kandungan protein yang tinggi

5 Alasan Bioteknologi Menggunakan Mikroorganisme, Tinggi Proteinilustrasi mikroorganisme berupa jamur (pixabay/jggrz)

Protein sel tunggal (PST) adalah sumber protein yang berasal dari mikroorganisme sederhana, seperti bakteri, ganggang, dan jamur. Kandungan protein dalam mikroorganisme tersebut cukup tinggi. Dilansir BYJUS, kandungan protein pada mikroorganisme tersebut dapat mencapai 65 persen dari berat totalnya.

Meskipun kaya akan protein, PST tidak cocok dikonsumsi oleh manusia. Hal ini karena PST mengandung asam nukleat tinggi yang bisa menyebabkan masalah pada sistem pencernaan manusia. Walau begitu, PST bisa menjadi pilihan yang tepat untuk pakan ternak karena mengandung tinggi protein.

3. Dapat menggunakan produk sisa sebagai substrat

5 Alasan Bioteknologi Menggunakan Mikroorganisme, Tinggi Proteinilustrasi pupuk kompos (pixabay/Antranias)

Tahukah kamu bahwa mikroorganisme bisa memanfaatkan produk sisa sebagai substratnya? Misalnya pembuatan biogas dari limbah organik. Proses ini melibatkan bakteri Methanogen seperti Methanobacterium, Methanobacillus, Methanosarcina, dan Methanococcus.

Dilansir HomeBiogas, ada empat tahap dalam pembuatan biogas. Pertama, bakteri memecah karbohidrat. Kedua, bakteri asidogenik mengubah gula dan asam amino menjadi karbon dioksida, asam organik, hidrogen sulfida, dan amonia. Ketiga, produk asidogenesis mengalami penguraian. Pada tahap terakhir, dilakukan penguraian dan sintesis untuk menghasilkan gas metana.

Baca Juga: 7 Mikroorganisme yang Bisa Menempel di Sikat Gigi, Sebabkan Penyakit!

4. Jumlahnya melimpah sehingga mudah ditemukan

5 Alasan Bioteknologi Menggunakan Mikroorganisme, Tinggi Proteinilustrasi mikroorganisme (pexels.com/Chris G)

Karena jumlahnya yang melimpah, mikroorganisme mudah ditemukan di alam. Hal ini bisa terjadi sebab mikroorganisme dapat berkembang biak dengan cepat. Bahkan, beberapa mikroorganisme dapat dibudidayakan, sehingga lebih mudah diperoleh.

Selain itu, kemampuan mikroorganisme untuk beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan membuatnya semakin mudah ditemukan. Dilansir ScienceDaily, peneliti dari Lund University di Swedia mengumpulkan sampel tanah dari seluruh Eropa dengan suhu antara minus 3,1°C hingga 18,3°C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikroorganisme dapat beradaptasi dengan perubahan suhu.

5. Tidak membutuhkan tambahan reaktan

5 Alasan Bioteknologi Menggunakan Mikroorganisme, Tinggi Proteinilustrasi proses fermentasi (pexels.com/Dale Jackson)

Reaksi biokimia dalam mikroorganisme dikendalikan oleh enzim, sehingga tidak memerlukan tambahan reaktan. Enzim ini dihasilkan melalui proses fermentasi menggunakan bahan makanan yang ada. Selain enzim, reaksi biokimia ini juga menghasilkan asam organik, vitamin, dan asam amino.

Reaksi biokimia yang dikendalikan oleh enzim memiliki beberapa keuntungan. Salah satunya adalah mempercepat proses produksi dengan biaya yang lebih rendah. Sebagai contoh, mikroorganisme Trichoderma viridae menghasilkan enzim selulase yang sangat berguna dalam pengolahan buah dan sayur.

Selain mudah ditemukan, mikroorganisme juga mengandung banyak protein. Maka, tak heran jika organisme ini dimanfaatkan untuk pembuatan bioteknologi. Apakah kamu tertarik membuat produk bioteknologi?

Baca Juga: Berkenalan dengan Mikroorganisme Tanah, Ini 5 Kelompok Utamanya

Aryo Akhmad Maulana Photo Writer Aryo Akhmad Maulana

Seorang remaja yang tertarik dengan dunia psikologi dan sains

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Siantita Novaya
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya