6 Fakta Unik dan Menarik Ular Jali, Gigitannya Cukup Menyakitkan

Ular jali punya corak loreng layaknya harimau

Punya nama ilmiah Ptyas mucosa ular jali jadi salah satu ular yang sangat sering berkeliaran di area pemukiman. Ular yang panjangnya mencapai 3 meter ini juga jadi salah satu ular yang ditakuti masyarakat karena ukuran dan sifatnya yang cukup agresif. 

Namun ketakutan-ketakutan tersebut hanyalah ketakutan tanpa dasar karena ular jali sebenarnya merupakan ular tidak berbisa. Bahkan ular ini jadi ular yang sangat berguna bagi petani karena ia bisa membantu membasmi hama tikus dan burung. Apa kamu penasaran tentang ular jali dan fakta-fakta menarik tentangnya? Simak artikel ini dengan seksama untuk mengulik fakta-fakta unik dan menarik tentang ular jali!

1. Punya corak loreng di sekujur tubuh

6 Fakta Unik dan Menarik Ular Jali, Gigitannya Cukup MenyakitkanUlar jali (commons.m.wikimedia.org/Vivek Sharma)

Salah satu ciri khas yang membedakan ular jali dengan ular-ular lain adalah corak dan warnanya. Secara umum ular ini punya warna dasar cokelat muda, cokelat tua atau hitam. Warna dasar tersebut dipadukan dengan pola loreng atau garis yang berwarna putih, cokelat atau hitam. Pola loreng itulah yang membuat ular ini juga dijulukin sebagai ular macan atau ular bandotan macan oleh beberapa orang.

Tak cuma lorengnya yang nyentrik, ukuran ular jali juga tak kalah menarik. Bayangkan saja, ular satu ini mampu tumbuh hingga panjang 3.5 meter, terang India Biodiversity Portal. Ular jali punya perawakan yang mirip ular-ular lain dengan badan yang cukup berisi dan tubuh panjang. Kepalanya kecil dengan bentuk oval, matanya besar dan ia punya ekor panjang dan lancip. Bentuk tubuhnya mirip seperti beberapa jenis ular kobra sehingga banyak orang yang salah mengira ular ini sebagai ular kobra.

2. Suka memakan ular lain

6 Fakta Unik dan Menarik Ular Jali, Gigitannya Cukup MenyakitkanUlar jali (commons.wikimedia.org/Nireekshit)

Ular jali merupakan karnivora oportunis yang artinya ia akan memakan hewan apapun yang bisa ia dapatkan. Artikel di jurnal Natural History Notes menyebutkan kalau ular ini sering memakan katak, mamalia bahkan ular lain. Terkadang burung, kadal dan tikus juga masuk menu makanan ular ini. Warna dan corak tubuhnya membantu ular jali untuk bersembunyi dan mengendap-endap saat berburu. Giginya yang tajam juga sangat berguna untuk mencengkeram berbagai jenis mangsa. Ular ini juga terbilang cepat dan lincah sehingga tidak banyak hewan yang mampu kabur dari kejarannya.

3. Strategi pertahanan ular jali

6 Fakta Unik dan Menarik Ular Jali, Gigitannya Cukup MenyakitkanUlar jali (commons.wikimedia.org/Arun Kumar Thyadi)

Sebenarnya ular jali bukanlah ular yang agresif yang akan langsung menyerang manusia. Sama seperti ular lain, ular ini cenderung akan kabur dan bersembunyi jika bertemu manusia. Namun ada kalanya ia akan melawan dan mempertahankan diri jika terpojok dan tidak dapat kabur. Ular ini juga merupakan hewan teritorial jadi kamu tidak boleh mengusik ular jali di habitat aslinya.

Laman Thai National Parks menjelaskan kalau ular jali akan mengeluarkan desisan yang keras saat merasa terancam. Selain itu dia juga akan mengangkat kepala seraya mengembungkan lehernya supaya terlihat lebih besar. Hal ini mirip dengan apa yang dilakukan ular kobra dan saudara-saudaranya. Namun bentuk leher ular jali dan ular kobra sangat berbeda saat dikembangkan atau dikembungkan. Leher kobra cenderung melebar ke samping dan berbentuk bulat sementara leher ular jali akan mengembang ke bawah.

4. Merupakan ular tidak berbisa

6 Fakta Unik dan Menarik Ular Jali, Gigitannya Cukup MenyakitkanUlar jali (commons.wikimedia.org/Vaikoovery)

Walau merupakan ular berukuran cukup besar dan cukup agresif namun ular jali merupakan ular tidak berbisa, terang iNaturalist. Berbeda dari ular-ular tidak berbisa lain seperti boa, anakonda atau sanca ular jali tidak mengandalkan lilitannya untuk membunuh mangsa. Ular ini lebih mengandalkan giginya yang tajam dan ukuran besarnya untuk melemahkan mangsa.

Individu dewasa ular jali punya preferensi untuk menindih mangsanya saat sedang berburu, ia menggunakan berat tubuhnya untuk membuat mangsa sulit bergerak sehingga mudah dimakan. Gigitan ular ini juga tidak bisa diremehkan, giginya sangat tajam dan berbentuk seperti kait. Karenanya gigitan ular jali cukup menyakitkan bagi manusia, bahkan mampu membuat luka yang cukup dalam dan sulit dilepaskan. Membilas luka gigitan dengan air bersih mengalir wajib dilakukan saat ular ini menggigitmu. Namun jika lukanya cukup dalam maka perlu dilakukan penanganan yang lebih serius.

5. Tersebar luas di Benua Asia

6 Fakta Unik dan Menarik Ular Jali, Gigitannya Cukup MenyakitkanUlar jali (commons.wikimedia.org/Varkey Parakkal)

Dilansir GBIF, ular jali tersebar luas di Benua Asia mulai dari Turkmenistan, Iran, Afghanistan, Pakistan, India, Sri Lanka, Nepal, Bangladesh, Myanmar, Thailand, Tiongkok, Hong Kong, Taiwan, Laos, Vietnam, Kamboja, Malaysia, sampai Indonesia. Habitatnya juga beragam, ia bisa mendiami padang rumput, kebun, hutan, pegunungan, kolam, taman, sampai area pemukiman. Tak jarang juga ular jali masuk ke rumah dalam upaya mencari mangsa seperti tikus. Kebiasaannya tersebut membuat ular jali sering bertemu manusia sampai berkonflik dengan manusia. Jika ingin rumahmu aman dari ular maka kamu harus rajin membersihkan daerah sekeliling rumah dan jangan biarkan banyak sampah berserakan.

6. Berasal dari genus Ptyas

6 Fakta Unik dan Menarik Ular Jali, Gigitannya Cukup MenyakitkanUlar jali (en.m.wikipedia.org/Dr. Raju Kasambe)

Laman The Reptile Database menyebutkan kalau ular jali adalah ular yang berasal dari famili colubridae. Lebih spesifiknya lagi ia masuk dalam genus Ptyas, karenanya ia berkerabat dengan beberapa ular seperti ular koros (Ptyas korros) dan ular king koros (Ptyas carinata). Uniknya ular king koros dan ular jali merupakan dua spesies ular terbesar di genus Ptyas. Genus ini merupakan genus ular yang tersebar luas di Benua Asia, bahkan di Indonesia ada beberapa ular yang berasal dari genus Ptyas. 

Ular jali menjadi ular yang sering berkonflik dan berjumpa dengan manusia, ular ini juga ditakuti karena ukuran dan keagresifannya. Walau begitu ternyata ular satu ini punya sederet keunikan yang membuatnya jadi ular yang cukup eksostis. Loreng di tubuhnya, ukuran tubuhnya, giginya yang tajam, sampai penyebarannya yang luas jadi beberapa keunikan ular ini. Dengan melihat ular jadi kita jadi tahu kalau tidak semua ular yang berukuran besar dan agresif merupakan ular berbisa. Hal ini layaknya peribahasa jangan menilai buku dari sampulnya.

Baca Juga: 5 Ular Hijau yang Ada di Pulau Jawa, Tidak Semuanya Berbahaya!

Arzha Ali Rahmat Photo Verified Writer Arzha Ali Rahmat

Mahasiswa Unnes yang suka ular.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna
  • Mohamad Aria

Berita Terkini Lainnya