Mengenal Jenis Hewan Berdasarkan Habitatnya, Apa Saja?

Lingkungan dan habitat sangat memengaruhi cara hidup hewan

Intinya Sih...

  • Lingkungan dan habitat memengaruhi adaptasi hewan
  • Adaptasi tubuh, warna, dan perilaku berbeda-beda sesuai habitat
  • Jenis hewan terestrial, arboreal, akuatik, dan fosorial disesuaikan dengan habitatnya

Bumi terdiri dari banyak daerah dan tempat yang masing-masing punya lingkungan dan topografi yang berbeda. Ada daerah berair seperti laut, ada daerah gersang seperti gurun bahkan ada daerah yang subur seperti hutan. Tentunya daerah-daerah tersebut juga punya keunikan dan jenis fauna yang berbeda. Setiap fauna atau hewan yang hidup di berbagai daerah juga punya adaptasi tersendiri yang memudahkan kehidupan mereka.

Perbedaan daerah dan lingkungan mendorong tiap spesies hewan untuk mengembangkan ciri fisik yang berbeda tergantung di mana mereka tinggal. Ada yang punya badan panjang, gigi tajam, kaki besar, tubuh berbulu, sampai tubuh bersisik. Keanekaragam tersebut memungkinkan berbagai jenis hewan untuk hidup di daerah dengan kondisi seburuk atau sekeras apapun. Tiap habitat juga punya kategori hewannya masing-masing, mau itu habitat yang berair atau habitat dengan banyak pohon. Simak artikel ini untuk mengetahui beberapa kategori atau jenis hewan berdasarkan habitatnya!

1. Hubungan habitat dengan kehidupan hewan

Mengenal Jenis Hewan Berdasarkan Habitatnya, Apa Saja?Hiu, salah satu hewan akuatik (en.wikipedia.org/NOAA Photo Library)

Hewan hadir dalam berbagai bentuk, ukuran, warna, dan kebiasaan, setiap hewan juga unik dan berbeda dari hewan lainnya. Namun apakah kamu tahu mengapa hal tersebut terjadi? Dilansir WWF, semua organisme harus beradaptasi dengan habitat mereka dalam upaya untuk bertahan hidup. Adaptasi-adaptasi yang muncul diantara lain adalah adaptasi bentuk tubuh, kebiasaan, warna, makanan, dan sebagainya. 

Tiap habitat juga punya hewan dengan ciri yang berbeda, sebagai contoh hewan yang hidup di air tentunya punya tubuh yang berbeda dengan hewan yang hidup di darat. Setiap hewan juga punya jenis yang berbeda tergantung di mana mereka tinggal. Hewan yang hidup di darat disebut hewan terestrial, hewan yang hidup di air disebut hewan akuatik, hewan yang hidup di pepohonan disebut hewan arborel, dan hewan yang hidup di dalam tanah disebut hewan fosorial. Akhirnya kita dapat menyimpulkan kalau perbedaan habitat punya pengaruh yang besar terhadap cara hidup hewan.

2. Hewan terestrial

Mengenal Jenis Hewan Berdasarkan Habitatnya, Apa Saja?Gajah, salah satu hewan terestrial (commons.wikimedia.org/Dolovis)

Setiap hewan yang secara umum hidup dan beraktivitas di daratan disebut hewan terestrial. Laman Study menjelaskan kalau kata terestrial diambil dari bahasa latin, yaitu terrestris yang berarti kebumian dan alis yang berarti di atas. Gabungan dari kedua kata tersebut akhirnya membentuk kata terrestrialis atau terestrial yang berarti di atas tanah. Kata tersebut merujuk ke kebiasaan hewan terestrial yang mana mereka sangat menggantungkan kehidupannya kepada daratan, mereka tidur, mencari makan, melahirkan, bersembunyi, sampai buang air di daratan. 

Setiap jenis hewan terestrial juga punya kebiasaan dan bentuk tubuh yang berbeda, namun kebanyakan dari mereka punya kaki yang digunakan untuk berjalan. Walau beberapa spesies seperti ular tidak memilikinya. Beberapa contoh hewan terestrial adalah singa, harimau, gajah, ular, kucing, anjing, beruang, dan ayam. Hewan terestrial juga jadi salah satu jenis hewan yang paling banyak ditemukan. Hal ini dapat terjadi karena mereka mampu hidup di berbagai tempat mulai dari hutan, padang rumput, kebun, taman, gurun, sampai area pemukiman.

Baca Juga: 7 Hewan yang Gak Betah Sendiri, Harus Punya Teman Hidup

3. Hewan arboreal

Mengenal Jenis Hewan Berdasarkan Habitatnya, Apa Saja?Cecak, salah satu hewan arboreal (commons.wikimedia.org/Biscutella)

Jika hewan terestrial hidup di daratan, maka hewan arboreal adalah jenis hewan yang hidup di pepohonan, terang BBC Earth. Hewan-hewan arboreal punya berbagai jenis adaptasi yang memudahkan mereka untuk bisa bertahan hidup di lebatanya pepohonan. Adaptasi tersebut mencakup kuku yang tajam, kaki yang panjang, jari yang lengket, ekor yang panjang, bulu yang lebat, sampai kemampuan merubah warna. Biasanya hewan arboreal juga punya pergerakan yang gesit dan lincah yang sangat membantu mereka untuk berpindah dari satu pohon ke pohon lain.

Ada banyak sekali jenis hewan arboreal di dunia, beberapa diantaranya adalah monyet, sloth, beberapa serangga, ular, tikus pohon, dan cecak. Hewan-hewan arboreal juga tak hanya hidup di pepohonan yang tinggi, terkadang mereka juga hidup di semak-semak, rerumputan atau tanaman-tanaman yang pendek. Karena hidup di lebatnya dedaunan biasanya hewan terestrial juga punya warna dan bentuk tubuh yang sangat mirip dengan daun atau batang pohon. Karenanya dibutuhkan ketelitian lebih jika kamu ingin menangkap atau mengamati mereka di alam liar.

4. Hewan akuatik

Mengenal Jenis Hewan Berdasarkan Habitatnya, Apa Saja?Ikan, salah satu hewan akuatik (commons.wikimedia.org/Janna Nichols)

Ikan hiu, paus biru, hiu paus, penyu, belut, gurita, kepiting, ikan sapu-sapu, lumba-lumba, pesut, dan lobster merupakan beberapa contoh hewan akuatik. Dari contoh-contoh tersebut seharusnya kamu sudah bisa menebak apa itu hewan akuatik. Laman Vendatu menjelaskan kalau setiap hewan yang hidup di perairan merupakan hewan akuatik. Mereka bisa ditemukan di berbagai tipe perairan mulai dari kolam, sungai, genangan air, sampai lautan yang sangat luas.

Dibanding jenis lain hewan-hewan akuatik juga sanga bervariasi karena mencakup berbagai spesies hewan mulai dari vertebrata sampai invertebrata. Ada ikan, reptil akuatik, mamalia akuatik, arthropoda akuatik, amfibi akuatik, serangga akuatik, sampai cephalopoda akuatik. Bentuk tubuh hewan akuatik juga unik karena kebanyakan dari mereka punya tubuh memanjang layaknya pipa.

Bentuk demikian akan memudahkan mereka untuk berenang di air. Biasanya hewan akuatik juga punya sirip dan ekor berbentuk pipih yang berfungsi seperti stir pada mobil. Walau beberapa hewan akuatik seperti gurita terbilang unik karena tubuhnya yang lunak dan dapat berubah menjadi berbagai bentuk.

5. Hewan fosorial

Mengenal Jenis Hewan Berdasarkan Habitatnya, Apa Saja?Salamander cincin, salah satu hewan fosorial (commons.wikimedia.org/Peter Paplanus)

Jika dibandingkan dengan jenis hewan lain hewan-hewan fosorial cukup sulit ditemukan oleh manusia. Hal ini karena mereka lebih sering bersembunyi di dalam tanah atau di bawah dedaunan dan kayu. Laman High Park Nature Centre menerangkan kalau hewan-hewan fosorial adalah jenis hewan yang beradaptasi untuk hidup di dalam tanah. Biasanya mereka punya kemampuan untuk menggali lubang dan terowongan di tanah. Beberapa contoh hewan fosorial adalah cacing tanah, semut, salamander, dan tikus tanah.

Hewan-hewan fosorial juga punya beberapa adaptasi yang unik, seperti punya penglihatan yang buruk, telinga yang tidak berkembang, anggota tubuh yang pendek, ekor yang pendek, dan kaki depan yang lebar dan kuat. Mereka tak butuh penglihatan karena di dalam tanah sangat gelap. Namun mereka sangat butuh kaki depan yang kuat untuk mengeruk tanah yang keras dan kering. Semua adaptasi tersebut memudahkan hewan fosorial untuk menggali tanah, membuat terowongan atau mencari makanan. Bahkan beberapa hewan fosorial seperti cacing sangat berguna bagi manusia karena membantu menyuburkan tanah dan memberikan nutrisi bagi tanaman dan tanah.

Setiap hewan punya habitat yang berbeda, untuk menyesuaikan habitat yang mereka ditinggali mereka juga harus beradaptasi. Merubah kebiasaan, bentuk tubuh dan warna jadi salah satu adaptasi yang digunakan hewan untuk menyesuaikan lingkungannya. Entah itu hewan akuatik, terestrial, arboreal, atau fosorial tentunya punya ciri fisik dan kebiasaan yang sangat berbeda. Justru perbedaan-perbedaan tersebut yang membuat tiap spesies menjadi unik dan menambah keberagaman fauna di dunia.

Arzha Ali Rahmat Photo Verified Writer Arzha Ali Rahmat

Mahasiswa Unnes yang suka ular.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Achmad Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya