Mengenal Hewan Invasif, Hewan Pendatang yang Merusak Ekosistem!

Hewan invasif berbahaya bagi ekosistem asli

Tidak semua hewan punya peran penting bagi ekosistem, tak jarang ada juga hewan yang merusak ekosistem. Hewan invasif jadi salah satunya. Tidak cuma merusak ekosistem, hewan invasif juga berpotensi menganggu aktivitas manusia, lho.

Masalah mengenai hewan invasif ini bukan sesuatu yang bisa disepelekan. Rusaknya ekosistem dan terganggunya aktivitas dapat berakibat fatal. Beberapa negara juga  melakukan penanganan besar-besaran terhadap masalah yang ditimbulkan hewan invasif. Ingin tahu lebih dalam mengenai hewan invasif dan bagaimana menanganinya? Artikel ini akan membahas semuanya secara tuntas!

1. Mengenal hewan invasif

Mengenal Hewan Invasif, Hewan Pendatang yang Merusak Ekosistem!Ular pohon coklat menjadi hewan invasif di Guam (id.m.wikipedia.org/Pavel Kirillov)

Dilansir National Wildlife Federation, hewan invasif merujuk ke hewan yang bukan berasal dari suatu daerah dan merusak ekosistem di daerah tersebut. Mereka mampu merusak banyak hal. Mulai dari ekosistem, ekonomi bahkan kesehatan manusia. Hewan invasif juga punya kemampuan bertahan hidup yang luar biasa. Karenanya mereka bisa bertahan di kondisi apapun.

Penyebarannya juga dipengaruhi banyak faktor. Mereka dapat menyebar secara mandiri, namun tak jarang manusia juga membantu penyebarannya. Kadang manusia dengan sengaja melepas peliharaan ke alam yang akhirnya menjadi invasif. Ada juga hewan invasif yang tak sengaja terbawa oleh kapal, membuat mereka terdampar di suatu daerah. Entah sengaja atau tidak manusia juga bertanggung jawab atas penyebaran hewan-hewan invasif.

2. Contoh hewan invasif

Mengenal Hewan Invasif, Hewan Pendatang yang Merusak Ekosistem!Bunglon taman merupakan hewan invasif (en.wikipedia.org/Malcom Singh)

Terdapat banyak hewan invasif yang tersebar di berbagai tempat. Spesiesnya juga beragam, mulai dari reptil, mamalia sampai amfibi. Diantaranya adalah bunglon taman (Calotes versicolor), sanca bodo (Python bivittatus), kucing feral (Felis catus), dan kodok tebu (Bufo marinus). Mereka menjadi hewan invasif di daerah yang berbeda. Sanca bodo menjadi invasif di Amerika Serikat, bunglon taman di Pulau Kalimantan, kucing feral dan kodok tebu di Australia. Ada yang hanya mengancam ekosistem di alam liar, namun ada juga yang sampai menganggu aktivitas manusia.

3. Mampu merusak ekosistem suatu daerah

Mengenal Hewan Invasif, Hewan Pendatang yang Merusak Ekosistem!Kucing feral memangsa hewan asli di Australia (commons.wikimedia.org/Mark Marathon)

Dilansir berbagai sumber, banyak hewan invasif yang merusak ekosistem secara masif. Di Australia, kucing feral memusnahkan beberapa spesies burung dan mamalia asli di sana. Gara-gara ular pohon cokelat, sembilan spesies burung dan tiga spesies kadal di Guam sampai punah. Bahkan hewan kecil macam kodok tebu bisa membunuh banyak buaya air tawar di Australia.

Beberapa negara juga sudah melakukan penanganan mengenai masalah ini. Australia sudah memulai pemusnahan kucing feral secara masif. Pemusnahan ular pohon cokelat menggunakan racun dan perangkap juga kerap dilakukan di Guam. Hal-hal tersebut dilakukan demi memulihkan ekosistem yang dirusak hewan invasif.

4. Hubungan manusia dengan hewan invasif

Mengenal Hewan Invasif, Hewan Pendatang yang Merusak Ekosistem!Kucing feral yang dibiarkan berkeliaran bebas (commons.wikimedia.org/Sara Golemon)

Karena persebarannya yang luas manusia jadi sering berinteraksi dengan hewan-hewan invasif. Ketidaktahuan banyak orang mengenai hewan invasif membuat banyak yang tidak peduli. Parahnya tak sedikit orang yang membuat hewan invasif semakin merajalela.

Banyak kucing feral yang dibiarkan berkeliaran bebas di jalanan menjadi contohnya. Ikan invasif juga banyak yang sengaja dilepas di sungai atau waduk. Padahal melepaskan ikan invasif akan merusak ekosistem. Kadang hewan-hewan ini juga mengganggu masyarakat seperti mencuri makanan atau menyebarkan bibit penyakit. Pemahaman masyarakat mengenai hewan invasif terbilang kurang. Pihak berwenang wajib turun tangan agar masyarakat paham akan bahaya hewan invasif.

5. Pencegahan munculnya hewan invasif

Mengenal Hewan Invasif, Hewan Pendatang yang Merusak Ekosistem!Sanca bodo, hewan invasif di Amerika Serikat (unsplash.com/Angiola Harry)

Penyebarannya yang tidak bisa diprediksi membuat kemunculan hewan invasif sering tidak terduga. Namun tak usah khawatir, ada beberapa hal bisa dilakukan untuk mencegah kedatangan hewan-hewan ini. O'ahu Invasive Species Committe dan The Nature Conervancy menjelaskan ada lima hal yang bisa dilakukan.

Pertama, kamu bisa membeli atau memelihara hewan lokal. Kedua, kamu tidak boleh melepasliarkan hewan peliharaan sembarangan. Ketiga, bersihkan kapal atau perahu saat kamu bepergian dari satu daerah ke daerah lain. Keempat, pastikan tidak ada hewan yang ikut di kendaraan saat kamu bepergian. Kelima, jika menemukan hewan invasif di daerahmu segeralah melapor ke pihak berwenang.

6. Bisa ditemukan dimanapun

Mengenal Hewan Invasif, Hewan Pendatang yang Merusak Ekosistem!Ikan nila merupakan hewan invasif (commons.wikimedia.org/Germano Roberto Schüür)

Penyebaran yang tidak terduga, kemampuan bertahan yang di luar nalar dan tidak adanya predator membuat hewan invasif dapat hidup bebas di berbagai daerah. Hewan-hewan ini ada di berbagai negara dan tipe habitat. Dari Eropa, Afrika, Amerika, Asia, sampai Australia tak luput dari jajahan hewan-hewan tersebut.

Government of Canada menyebutkan kalau hewan invasif bisa ditemukan di perairan, daratan dan air asin. Bahkan saking banyaknya tak jarang hewan invasif tidak terdeteksi oleh pihak berwenang atau masyarakat. Seringkali hewan invasif tiba-tiba sudah ada di suatu daerah dan sudah merusak ekosistem yang ada. Kadang tidak ada yang tahu kapan dan darimana mereka berasal, ngeri!

Banyak kerugian dan kerusakan yang diakibatkan oleh hewan invasif. Alam, ekosistem bahkan manusia juga merasakan dampaknya. Hadirnya hewan invasif juga tak dapat diprediksi, mereka bisa saja tiba-tiba sudah merusak ekosistem. Maka dari itu perlu adanya pencegahan dari berbagai pihak. Mari kita lestarikan alam dan cegah datangnya hewan invasif!

Baca Juga: 6 Hewan Liar yang Sering Berkeliaran di Kota, Hati-Hati Kalau Ketemu!

Arzha Ali Rahmat Photo Verified Writer Arzha Ali Rahmat

Mahasiswa Unnes yang suka ular.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya