5 Perbedaan Mencolok Buaya dan Kaiman, Menghuni Benua yang Berbeda

Kaiman dan buaya punya perbedaan bentuk moncong

Intinya Sih...

  • Buaya dan kaiman termasuk reptil yang ditakuti karena keganasannya
  • Kaiman punya tonjolan di kepala, tubuh lebih ramping, warna cenderung mirip, kulit dan sisik lebih lembut daripada buaya
  • Kaiman hanya ada di Amerika Utara dan Selatan, sementara buaya bisa ditemukan di banyak daerah mulai dari Amerika Utara, Afrika, Asia sampai Australia

Buaya dan kerabat-kerabatnya jadi salah satu reptil yang ditakuti banyak orang. Kekuatan gigitannya, ukurannya dan keganasannya jadi momok bagi manusia. Bahkan saking kuatnya gigitan buaya tidak sedikit manusia yang jadi korban keganasan reptil satu ini. Namun ternyata tidak semua buaya punya badan besar dan perawakan yang menyeramkan, lho.

Buaya dan saudara-saudara masuk ke ordo crocodilia, lebih lanjut lagi ordo ini dibagi jadi dua klad, yaitu Alligatoridae dan Longirostres. Alligatoridae berisi kaiman dan aligator sementara Longirostres berisi buaya dan gavial. Berdasarkan taksonomi tersebut dapat dilihat kalau buaya dan kaiman ternyata punya kekerabatan yang cukup jauh. Tapi ternyata masih banyak orang yang tidak bisa membedakan antara buaya dan kaiman. Maka dari itu artikel ini akan membahas lima perbedaan antara buaya dan kaiman yang mungkin belum kamu ketahui.

1. Punya bentuk tubuh yang berbeda

5 Perbedaan Mencolok Buaya dan Kaiman, Menghuni Benua yang BerbedaBuaya (commons.wikimedia.org/Tomás Castelazo)

Jika dilihat sekilas buaya dan kaiman memang punya tubuh yang serupa, namun nyatanya mereka punya perbedaan yang cukup mencolok, terang American Oceans. Pertama, kaiman punya tulang yang menonjol di bagian kepala mereka. Buaya tidak punya tonjolan semacam itu. Kedua, buaya punya tubuh yang lebih ramping dari kaiman. Bentuk tubuh tersebut memudahkan buaya untuk berenang lebih cepat dan efisien. Ketiga, semua spesies kaiman cenderung memiliki warna yang mirip, yaitu coklat atau kehijauan. Sementara itu buaya punya warna yang lebih bervariasi, seperti abu-abu, cokelat bahkan merah jambu. Terakhir, buaya punya kulit dan sisik yang lebih keras dan kuat daripada kaiman.

2. Perbedaan klasifikasi dan taksonomi

5 Perbedaan Mencolok Buaya dan Kaiman, Menghuni Benua yang BerbedaKaiman (commons.wikimedia.org/Rodrigovigil)

Seperti yang sudah disampaikan di awal kaiman dan buaya berasal dari klad yang berbeda. Dilansir iNaturalist, kaiman punya kekerabatan yang lebih dekat dengan aligator sementara buaya kekerabatannya lebih dekat dengan gavial. Perbedaan klasifikasi dan taksonomi inilah yang membuat buaya dan kaiman punya ciri fisik, makanan dan habitat yang berbeda.

Lebih spesifiknya lagi kaiman berasal dari famili caimaninae sementara buaya berasal dari famili crocodylidae. Faimili caimaninae memiliki tiga genus, yaitu Caiman, Melanosuchus dan Paleosuchus. Famili crocodylidae juga punya tiga genus, yaitu Crocodylus, Mecistops dan Osteolaemus. Namun buaya punya jumlah spesies yang lebih banyak, saat ini terdapat 18 spesies buaya yang masih hidup. Sementara itu kaiman hanya punya 6 spesies yang masih hidup hingga saat ini. Beberapa spesies kaiman antara lain Caiman crocodilus dan Melanosuchus niger. Sementara itu Crocodylus acutus, Osteolaemus osborni dan Mecistops cataphractus adalah beberapa contoh spesies buaya.

Baca Juga: 5 Dinosaurus yang Mirip Buaya, Punya Moncong Panjang dan Gigi Tajam!

3. Punya bentuk moncong yang berbeda

5 Perbedaan Mencolok Buaya dan Kaiman, Menghuni Benua yang BerbedaBuaya (commons.wikimedia.org/Leigh Bedford)

Selain bentuk tubuh secara keseluruhan buaya dan kaiman secara spesifik juga punya bentuk moncong yang berbeda. Perbedaan bentuk moncong ini terjadi karena keduanya punya preferensi makanan yang juga berbeda. Buaya adalah karnivora yang akan memakan apapun yang muat di mulutnya sementara kaiman lebih suka memakan hewan-hewan kecil. 

Melansir TAN SIN dan Nature Group Costa Rica kaiman biasanya memangsa ikan, burung dan mamalia kecil. Di lain sisi makanan buaya lebih bervariasi, seperti ikan, reptil, kera, hiu, sampai banteng. Karenanya kaiman punya moncong berbentuk huruf U, mirip seperti aligator sementara moncong buaya berbentuk seperti huruf V. Moncong buaya juga lebih panjang dan ramping serta punya kekuatan gigitan yang lebih kuat. Berbanding terbalik dengan kaiman yang moncongnya lebih pendek dan lebar.

4. Buaya punya ukuran yang lebih besar

5 Perbedaan Mencolok Buaya dan Kaiman, Menghuni Benua yang BerbedaKaiman (commons.wikimedia.org/TimSagorski)

Sebagai reptil terbesar yang masih hidup tentunya buaya punya ukuran yang jauh lebih besar dari kaiman. Buaya terbesar saat ini adalah Crocodylus porosus (buaya muara) yang panjangnya mencapai 7 meter sementara itu kaiman terbesar adalah Melanosuchus niger (kaiman hitam) yang punya panjang maksimal 4 meter, terang Sea Life Base dan Crocodiles Of The World. Tak cuma itu, rata-rata kaiman juga punya ukuran yang lebih kecil dari buaya, biasanya kaiman punya panjang berkisar antara 1.2 sampai 2.7 meter. Hal tersebut berbanding terbalik dengan buaya, reptil tersebut punya panjang rata-rata sekitar 2 sampai 5 meter.

5. Menghuni di daerah yang berbeda

5 Perbedaan Mencolok Buaya dan Kaiman, Menghuni Benua yang BerbedaBuaya (commons.wikimedia.org/Mauriciogq~commonswiki)

Kaiman punya penyebaran yang lebih sempit dibandingkan dengan buaya. Laman National Geographic menjelaskan kalau kaiman hanya dapat ditemukan di Benua Amerika tepatnya di Amerika Utara dan Amerika Selatan. Sementara itu buaya bisa ditemukan di banyak daerah mulai dari Amerika Utara, Amerika Selatan, Afrika, Asia, sampai Australia. Buaya juga punya habitat yang beragam, mereka dapat hidup di hutan, sungai, rawa, laut, pinggir pantai, daerah payau, sampai daerah kering seperti savana. Hal ini berbeda dengan kaiman yang cenderung memilih hidup di daerah tropis yang lembab layaknya sungai, hutan atau rawa.

Kaiman dan buaya adalah contoh hewan yang serupa tapi tak sama. Walau secara kasat mata keduanya sangat mirip namun ternyata buaya dan kaiman punya banyak perbedaan. Mereka punya makanan yang berbeda, bentuk tubuh yang berbeda, penyebaran yang berbeda, sampai klasifikasi yang berbeda. Dengan mengetahui perbedaan kedua reptil tersebut kamu jadi tahu kalau ternyata kemiripan ciri fisik tidak semata-mata membuat suatu hewan jadi spesies yang sama. Ada banyak faktor yang dipertimbangkan dalam mengidentifikasi spesies hewan entah itu taksonomi, ciri fisik sampai penyebarannya.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik dari Caiman, Spesies Kadal dengan Ekor Beracun

Arzha Ali Rahmat Photo Verified Writer Arzha Ali Rahmat

Mahasiswa Unnes yang suka ular.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Achmad Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya