5 Reptil Sahabat Petani, Berjasa dalam Membasmi Hama di Sawah!

Reptil dapat menjadi pestisida alami bagi kebun dan sawah

Intinya Sih...

  • Reptil seperti biawak, ular koros, dan bunglon membantu petani dalam mengusir hama di kebun dan sawah.
  • Biawak memakan tikus, kodok, burung, dan bangkai sehingga membantu petani dalam memberantas hama tanaman.
  • Ular koros, ular jali, dan bunglon juga memakan mamalia kecil dan serangga yang kerap merusak tanaman padi serta tanaman lainnya.

Tentunya area pertanian tidak hanya dijamah oleh petani, di area seperti sawah atau kebun juga banyak hewan liar yang berkeliaran. Salah satu hewan liar yang kerap terlihat di area perkebunan adalah reptil seperti kadal sampai ular. Hal ini dapat terjadi karena arena pertanian menyediakan makanan dan tempat tinggal ideal bagi hewan melata tersebut.

Walau kerap terlihat di area pertanian namun banyak petani yang sebenarnya takut akan kehadiran reptil. Beberapa jenis reptil seperti ular punya bisa yang mematikan bagi manusia, reptil macam biawak juga punya gigi tajam yang menyakitkan bila menggigit manusia. Tapi faktanya tak semua reptil berbahaya dan menyeramkan, lho. Justru banyak spesies reptil yang secara tak langsung membantu petani untuk mengusir hama. Beberapa jenis reptil yang membantu petani dan menjadi sahabat petani akan dibahas di artikel ini.

1. Biawak

5 Reptil Sahabat Petani, Berjasa dalam Membasmi Hama di Sawah!Biawak (commons.wikimedia.org/Mira Meijer Burgers' Zoo)

Kadal raksasa dari genus Varanus ini jadi kadal yang lumrah dijumpai di area pertanian mulai dari kebun sampai sawah. Ia punya ukuran yang cukup besar karena bisa tumbuh mencapai 3 meter, selain itu biawak juga punya cakar dan gigi yang tajam. Karena hal ini kadang para petani cukup was-was jika bertemu dengan biawak di area pertanian. Gigitan biawak juga tidak bisa dianggap remeh karena mampu merobek kulit dan daging manusia.

Namun dibalik giginya yang tajam ternyata biawak punya peran penting bagi petani, lho. Hewan ini adalah karnivora yang sangat suka memakan tikus, katak, kodok, kadal, burung, sampai bangkai, terang Animal Biodiversity Web. Karenanya kadal ini secara tak langsung juga membantu petani dalam memberantas hama tikus dan burung yang kerap memakan padi atau biji tanaman. Hadirnya biawak di sekitar kebun juga jadi pengurai bangkai alami, jadi ia juga punya manfaat bagi lingkungan.

2. Ular koros

5 Reptil Sahabat Petani, Berjasa dalam Membasmi Hama di Sawah!Ular koros (inaturalist.org/resdwikelana)

Sebenarnya ular koros adalah ular yang cukup malang karena ia sering dikira sebagai ular kobra yang berbahaya. Padahal ular dengan nama ilmiah Ptyas korros ini merupakan ular tidak berbisa dan sama sekali tidak berbahaya. Warna cokelat gelapnya sering membuat bingung banyak orang sehingga ia kerap disamakan dengan kobra. Padahal ular koros sebenarnya adalah sahabat petani yang membantu membasmi hama, lho.

Dilansir Ecologyasia, makanan utama ular ini adalah kodok, tikus dan hewan-hewan kecil lainnya. Karenanya ular ini sangat membantu petani padi dalam membasmi tikus-tikus yang kerap merusak padi mereka. Apalagi ular ini mampu tumbuh hingga sepanjang 2.6 meter sehingga ia tak cuma memakan tikus kecil, ular ini juga sanggup memakan tikus dewasa. Jika kamu melihat ular ramping berwarna cokelat dengan perut berwarna kuning bisa dipastikan itu adalah ular koros dan bukan ular kobra.

3. Ular jali

5 Reptil Sahabat Petani, Berjasa dalam Membasmi Hama di Sawah!Ular jali (inaturalist.org/drpadhiyar)

Sama seperti ular koros ular jali juga merupakan pemangsa alami mamalia kecil seperti tikus, burung dan reptil, terang Thai National Parks. Karenanya ular ini juga sangat berjasa dalam membasmi hama burung dan tikus yang kerap merusak padi dan tanaman lainnya. Ular dengan nama ilmiah Ptyas mucosa ini juga punya ukuran yang cukup besar, panjang maskimalnya saja dapat mencapai 3 meter.

Walau besar dan cukup defensif nyatanya ular ini tidak memiliki bisa, saat merasa terancam ia akan mengangkat kepala, menekuk leher, mengembungkan leher, dan berdesis. Walau tak berbisa namun gigitan ular ini cukup menyakitkan jadi kamu harus berhati-hati dan jangan membuat marah ular dengan warna cokelat ini. Ular jali sendiri sering berkeliaran di beberapa tempat seperti hutan, kebun, persawahan, sampai area pemukiman. Penyebaran ular ini juga cukup luas, ia menghuni berbagai negara mulai dari Turkmenistan, Tiongkok, India, Thailand, sampai Indonesia.

Baca Juga: 7 Reptil yang Hidup di Air, Apa Saja?

4. Bunglon

5 Reptil Sahabat Petani, Berjasa dalam Membasmi Hama di Sawah!Bunglon (commons.wikimedia.org/Rushen)

Bunglon yang dimaksud di sini adalah bunglon hijau yang berasal dari genus Bronchocela dan bukan bunglon dari keluarga chamaeleonidae. Walaupun kerap disebut bunglon ternyata keduanya punya ciri fisik, kebiasaan dan penyebaran yang jauh berbeda. Bunglon dari genus Bronchocela sering disebut sebagai bunglon hijau dan tersebar di Asia Tenggara. Ia punya tubuh ramping, ekor panjang, cakar dan kaki yang panjang, tubuh berwarna hijau, dan layar atau surai di bagian atas tubuh.

Dilansir iNaturalist.ca, bunglon merupakan insektivora yang sangat suka memakan serangga seperti ngengat, capung, lalat, dan serangga kecil lainnya. Jangkrik dan belalang juga masuk ke manu makanan kadal ini karenanya dia juga berjasa bagi para petani. Belalang yang terkenal akan nafsu makannya kerap merusak padi dan sayuran. Dengan adanya bunglon di kebun dan sawah tentunya sangat membantu para petani dalam mengurangi populasi belalang. 

5. Ular pucuk

5 Reptil Sahabat Petani, Berjasa dalam Membasmi Hama di Sawah!Ular pucuk (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Walau sering dikira sebagai ular berbisa tinggi dan berbahaya namun nyatanya ular ini merupakan ular berbisa rendah yang tidak berbahaya. Ular yang berasal dari genus Ahaetulla ini punya kemiripan dengan ular viper hijau sehingga banyak orang yang sulit membedakan keduanya. Apalagi ular pucuk merupakan ular yang cukup defensif, ia akan mengangkat dan menekuk lehernya saat merasa terancam. Hal tersebut cukup ditakuti oleh orang-orang khususnya petani yang sering pergi ke sawah.

Namun jangan menilai buku dari sampulnya, dibalik sifatnya yang defensif ular ini punya peran penting bagi petani, lho. Laman A-Z Animals menjelaskan kalau ular pucuk mampu memakan burung kecil. Hal ini tentunya sangat bermanfaat bagi petani karena beberapa spesies burung jadi hama bagi tanaman padi dan tanaman biji-bijian lain. Kamu bisa mengidentifikasi ular pucuk cukup dengan melihat badannya yang ramping, panjang, tubuhnya yang hijau, dan kepalanya yang lancip dan panjang.

Sebenarnya alam sudah menyediakan pembasmi hama alami bagi para petani dalam bentuk hewan liar. Petani tidak perlu terlalu bergantung pada pestisida atau pembasmi hama kimia. Hewan-hewan seperti biawak, ular pucuk, bunglon, ular jali, dan ular koros jadi beberapa hewan yang secara tak langsung jadi pestisida alami. Karenanya para petani juga harus menjaga keseimbangan ekosistem supaya hewan-hewan sahabat mereka juga tetap hidup dan tidak terjun ke jurang kepunahan.

Baca Juga: 5 Fakta Menakjubkan Komodo, Reptil Terbesar di Dunia!

Arzha Ali Rahmat Photo Verified Writer Arzha Ali Rahmat

Mahasiswa Unnes yang suka ular.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Achmad Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya