ilustrasi orang mengetik dengan keyboard laptop (unsplash.com/Fabian Irsara)
Susunan keyboard QWERTY mungkin sudah ada sejak lebih dari 150 tahun yang lalu, tapi bukan berarti susunan ini tidak akan pernah berubah. Dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan manusia, susunan keyboard QWERTY mungkin akan mengalami beberapa modifikasi atau bahkan digantikan oleh susunan yang lebih baru.
Salah satu contoh modifikasi yang sudah terjadi adalah penambahan tombol-tombol khusus untuk karakter-karakter non-alfabet, seperti angka, simbol, dan emoji. Tombol-tombol ini biasanya ditempatkan di baris atas atau di samping kanan keyboard. Ada juga tombol-tombol fungsi, seperti Ctrl, Alt, dan Shift, yang digunakan untuk melakukan perintah-perintah tertentu.
Salah satu contoh susunan yang mungkin akan menggantikan QWERTY adalah susunan berbasis suara, yang menggunakan pengenalan suara untuk mengetik. Susunan ini mungkin lebih praktis dan cepat, karena tidak perlu menekan tombol apapun. Namun, susunan ini juga memiliki tantangan, seperti masalah privasi, kebisingan, dan aksen.
Awal mula terciptanya susunan keyboard QWERTY adalah hasil dari sejarah panjang yang rumit, bahkan melibatkan penemuan mesin ketik, penelitian frekuensi huruf, dan modifikasi oleh perusahaan Remington. Selain susunan keyboard ini memiliki beberapa alasan, penentuannya menuai banyak kritik karena dianggap tidak ergonomis, tidak efisien, bahkan tidak nyaman. Namun, susunan ini masih tetap bertahan dan sulit digantikan. Kalau diminta memilih, kalian lebih suka susunan ABCDE atau tetap QWERTY?